, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

MACAM-MACAM SULAMAN PUTIH

 MACAM-MACAM SULAMAN PUTIH

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 MACAM-MACAM SULAMAN PUTIH

cara membuat sulaman prancis - Sulaman Putih
Sulaman putih dikerjakan pada kain polos dengan benang hias sewarna, lebih tua atau lebih muda. Pada zaman dahulu sulaman putih dikerjakan pada tenunan yang putih dengan benang hias putih. Keindahan dari sulaman ini terletak pada serat timbul dan berlubang dari ragam hias. Yang termasuk dalam kelompok sulaman putih adalah sulaman Inggris, sulaman Richelieu dan sulaman Bayangan, sulaman Matelase ( Quilt ).
Macam-macam motif Sulaman Putih:
a. Sulaman Inggris
b. Sulaman Richelieu
c. Sulaman Metalase (Quilt)
d. Sulaman Bayangan

1.Sulaman Inggris

Sulaman putih dengan cirri bagian tepi terdapat ringgit dan motif, sulaman berlubang
a)Motif desain hiasan sulaman Inggris.

1)bentuk bulat    
2)bentuk bulat panjang
3)bentuk tetes air   
4)bentuk tepi/ringgit

Lokasi untuk sulaman Inggris pada busana

1)Tepi kerah
                                                                         2)Tepi lengan
                                                                         3)Sudut blus
Mengerjakan Sulaman Inggris.
Macam-macam tusuk dasar yang digunakan untuk membuat sulaman Inggris:
1)Tusuk jelujur
2)Tusuk rantai
3)Tusuk pipih
4)Tusuk feston
5)Tusuk balut
6)Tusuk tangkai

Cara menyelesaikan motif dan tangkai


1)keliling motif diberi tusuk jelujur/holbin
2)bagian tengah motif digunting/dilubang sesuai bentuk dengan menyisakan   1 mm – 2 mm dari batas jelujur
3)bagian tepi motif yang telah digunting diselesaikan dengan tusuk balut.
4)diselesaikan tusuk balut tersebut ke sekeliling motif hingga membentuk motif sulaman, dimana motif-motif yang telah selesai tengah motifnya berlubang.
5)kadang-kadang ada pula motif yang diselesaikan tidak hanya dengan tusuk balut saja melainkan dikombinasi dengan tusuk pipih
6)apabila semua motif yang berlubang sudah selesai, dilanjutkan menyelesaikan motif yang bergaris (tangkai) dengan tusuk tangkai (contoh seperti gambar di atas)


Cara menyelesaikan motif ringgit


1)keliling motif ringgit diberi tusuk jelujur/holbin
2)di dalam motif ringgit dipenuhi dengan tusuk rantai yang rapat sehingga bisa menggelembung
3)setelah motif ringgit penuh dengan tusuk rantai, diselesaikan / ditutup dengan tusuk feston yang rapat sehingga menutup tusuk rantai sebagai isinya.

2. Sulaman Richeliu

Jenis sulaman ini disebut juga sulaman terbuka, karena motifnya ditandai dengan adanya rentangan-rentangan benang sebagai garis penghubung pada motifnya yang diberi istilah brides. Garis penghubung ini dapat diletakkan di dalam motif atau sebagai penghubung di antara motif. Pada bagian-bagian yang diberi brides dilubangi sehingga membentuk motif yang berlubang.
Ciri lain dari sulaman richelieu ini, pada bagian–bagian yang diberi brides dilubangi, sehingga membentuk motif kerancang yang sangat menarik. Untuk mencegah rentangan penghubung ini tidak cepat putus atau terkait, sebaiknya garis penghubung dibuat jangan terlalu panjang. Motif hias untuk sulaman Rechelieu dapat diambil dari renggaan bentuk bunga, atau binatang seperti kupu-kupu. Sulaman rechelieu seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan tusuk feston rapat
Teknik pewarnaan pada gambar desain sulaman richelieu, sama dengan sulaman Inggris, pada bagian yang berlubang diberi warna yang valuenya lebih tinggi atau rendah dari warna dasarnya, demikian pula untuk garis penghubung dan tepi motif.
Contoh desain sulaman Richelieu :

Contoh gambar kerja Sulaman Richeliue


Cara mengerjakan sulaman rishelieu:
a.       Motif dijelujur sambil merentangkan benang untuk brides (tren)’
b.      Brides (tren) adalah benang yang direntangkan 2 atau 3 kali balikan dan berkas benang itu dibalut dengan tusuk feston yang tidak boleh tembus di kain.
c.      Tiap-tiap garis motif diselesaikan dengan tusuk feston yang rapat. Pada bagian lubang kepala feston harus menghadap kelubang.
d.      Bagian yang tidak berlubang kepela feston menghadap keluar.
e.   Setelah semua motif selesai di feston maka bagian yang seharusnya berlubang digunting dengan hati-hati, jangan sampai bridesnya ikut tergunting.
f.       Dapat pula dalam mengerjakan rechelie ini lubang-lubang digunting terlebih dahulu setelah dijelujur, baru feston dan bridesnya dikerjakan. Hal ini menjaga supaya bridesnya tidak ikut tergunting.
 

3.Sulaman Metalase

Matelase disebut juga dengan sulaman relief atau sulaman timbul. Relief ini terjadi bukan karena tusuk-tusuk hias melainkan dari kain-kain pelapisnya ataupun kapas.
Benda yang dapat dihias dengan teknik ini misalnya selimut, tutup teko, cempal, sarung bantal kursi dan lain-lain.

Contoh desain Matelase.

1)Motif secara Italia: Bagaian yang timbul hanya bagian motifnya saja
2)Motif secara Inggris: Semua permukaan timbul, yang disebabkan karena setikan-setikan.
  
Lokasi untuk Matelase.

Teknik ini sering diterapkan bukan pada busana melainkan pada lenan rumah tangga, namun tidak menutup kemungkinan busana pun dapat dihias dengan teknik matelase khususnya cara Inggris.

Mengerjakan teknik Matelase.

(a)Teknik Italia.
(1)Bahannya terdiri 2 lapis ( atas dan bawah), untuk pelapis bawah hendaknya bahan yang jarang tenunannya karena untuk mempermudah memasukkan kapas/benang sebagai isi motif supaya timbul.
(2)Kain bawah diletakkan pada kain atas tepat di sekeliling motif dengan dijelujur.
(3)membuat tusuk tikam jejak ke sekeliling motif
(4)mengisi motif dari bagian buruk dengan sedikit mebuka serat lapisan untuk memasukkan kapas sebagai isinya.
(5)dikerjakan hingga semua motif selesai.

(b)Tehnik Inggris.

(1)Bahan yang digunakan selain lapisan atas dan bawah terdapat juga lapisan pengisi bisa memakai kain flanel, busa lembaran atau linen tebal yang lain.
(2)Bahan yang terdiri dari 3 lapis dijelujur bagian tepinya.
(3)Garis-garis motif disetik dengan mesinatau dengan tusuk tikam jejak.
(4)Kerjakan hingga selesai semua garis motifnya.
       

          4. Sulaman Bayangan

Sulaman bayangan merupakan jenis sulaman yang cukup unik, karena hiasannya diperoleh dari bayangan suatu motif yang diisi dengan tusuk flanel. Karena yang berfungsi bayangannya, maka kain yang digunakan sebaiknya tidak terlalu tebal, sehingga motif bayangan akan nampak jelas, akan lebih baik bila kain yang digunakan adalah kain yang tembus terang hingga bayangan motif akan nampak jelas. Motif untuk sulaman bayangan sebaiknya tidak terlalu besar, dan tidak terlalu rumit, karena hanya tusuk flanel yang digunakan.
Penyelesaian gambar desain sulaman ini sangat mudah yakni dilakukan dengan cara memberi warna dasar dan pada motifnya diberi warna yang lebih tinggi valuenya, demikian pula tepi motif dengan garis terputus-putus, seperti tusuk jelujur. Dan pembuatan gambar kerja cukup dengan membuat garis-garis tusuk flannel yang penuh untuk setiap motif hias.
 

MACAM-MACAM SULAMAN BERWARNA


MACAM-MACAM SULAMAN

1. Sulaman Fantasi


Sulaman fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias dengan aneka warna benang. Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan bermacam-macam tusuk hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian tusuk hias harus sesuai dengan bentuk ragam hias. Motif hias dapat berbentuk bunga, pemandangan atau geometris.

Biasanya sulaman fantasi ini dikerjakan pada kain polos misalnya : kain tetoron, poplin, berkolin, mori, harmonis dan kontras, sehingga sulaman atau hiasan terlihat lebih menonjol, menarik dan rapih

2. Sulaman Perancis


Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif diisi dengan tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua kali penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan tangkai daun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan dengan tusuk balut. Sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogram ataupun simbol-simbol, selain itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.

3. Merubah Corak


Menyulam dengan merubah corak dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak, berbintik. Tusuk-tusuk yang dapat digunakan adalah tusuk jelujur, tusuk silang, tusuk rantai terbuka, tusuk biku dan lain-lain. Pada jarak tertentu sesuai desain, kotak, garis atau bulatan diubah atau ditambah dengan jahitan sehingga terdapat variasi dan hiasan pada kain tersebut. Gunakan warna benang yang sama dengan warna corak kain. Mengubah corak dapat diterapkan pada gaun, blus, rok, bantal kursi, taplak dan lain-lain.

4. Smock


Teknik menghias yang disebut dengan smock dikenal pada sulaman diatas kain yang dikerut rata. Sulaman tersebut dapat dikerjakan pada kain yang dapat dibagi, yaitu kain bersalur, bergaris, berkotak atau berbintik. Bila smock itu dikerjakan pada kain polos, maka pada kain tersebut harus diberi tanda-tnda titik atau garis. Pekerjaan smock sifatnya elastis, kecuali pada bagian tertentu yang dikehendaki tidak elastis. Benda yang dapat di smock yaitu gaun, blus, rok, bebe anak, bantal hias dan lain-lain.

5. Terawang (openhadiwerk)

Dengan menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan, maka akan terdapat benang lepas. Bila yang dicabut benang lungsin maka akan terdapat sejajaran benang pakan yang lepas. Bila dicabut baik lungsin maupun pakan, maka akan terdapat lubang pada titik persilangan benang yang dicabut. Benang lepas tersebut diikat dengan tusuk terawang sehingga terdapat hiasan terawang.

6. Sulaman dengan menggunakan Tusuk Silang

Tusuk silang (Kruissteek)

Teknik tusuk silang dikenal pada sulaman dengan cara mengisi kotak tenunan dengan tusuk silang. Sulaman tusuk silang harus dikerjakan pada kain yang jelas tenunannya, dimana tenunan itu membentuk kotak-kotak kecil seperti pada kain strimin.
Sulaman Holbien

Holbein dikenal pada sulaman yang menggunakan tusuk jelujur/lurus membentuk segi-segi dan biku-biku. Bentuk tersebut diperoleh dengan dua kali jalan. Teknik ini dikerjakan pada kain yang dapat dihitung benangnya. Pada bagian baik dan buruk garis motif sama.
Sulaman Asisi

Sulaman Asisi merupakan antara tusuk silang dengan tusuk holbein. Ciri khas dari sulaman asisi ini adalah pada batas motif dikerjakan dengan tusuk holbein. Dengan demikian pada sulaman asisi menggunakan dua tusuk hias yaitu tusuk silang dengan tusuk holbein. Warna benang yang digunakan hanya dua warna yang merupakan kombinasi warna tua dan muda dari satu warna. Warna muda untuk tusuk silangnya dan warna tua untuk tusuk holbeinnya atau kebalikannya. Bahkan kadang-kadang digunakan warna kontras antara tusuk silang dengan tusuk holbeinnya. Pada asisi ini motif hiasnya dikosongkan dan tepinya dikerjakan dengan tusuk holbein. Diluar holbein tersebut (diluar motif) dikerjakan dengan tusuk silang sampai batas tertentu. Motif hiasan asisi pada umumnya sama dengan motif untuk hiasan kruisteek.

7. Sulaman Inkrustasi


Menghias kain dengan cara inkrustasi adalah melekatkan bahan pada bahan yang lain, pada tempat lekapan itu bahan dasar dihilangkan. Bila pada aplikasi bahan pelekap diletakan diatas, maka pada inkrustasi bahan pelekap diletakan dibawah.

8. Melekatkan Benang


Melekatkan benang adalah teknik menghias kain yang menggunakan benang tebal untuk membuat hiasan berbentuk garis yang bersambung. Untuk menjahitkan benang tebal digunakan tusuk balut.
Memasang Bahan Pada Bingkai/Pemidangan

    Siapkan bingkai atau pemidangan, longgarkan sekrup, lepaskan kedua lingkarannya
    Letakkan bahan yang akan disulam di atas lingkaran yang lebih kecil
    Pasang kembali lingkaran yang lebih besar di atas bahan, lalu tekan
    Ratakan bahan sulaman/bahan dan kencangkan sekrup bingkai dengan ketegangan maksimum

    Cara membuka benang dari untaian benang sulam
    Masukkan benang ke jarum dan mengatur panjang benang
    Lipat benang beberapa centimeter dari ujungnya sampai terbentuk gelung

    kecil
    Lingkarkan gelung pada kepala jarum dan tariklah kuat-kuat
    Tekan lipatannya dengan ibu jari dan jari telunjuk
    Lepaskan gelung dari jarum dan susupkan ke mata jarum.

Cara Memulai dan mengakhiri setikan


    Tusukkan jarum dari bagian buruk bahan ke bagian baik, sisakan ujung benang kurang lebih 1,5–2 cm pada bagian buruk.
    Jepit sisa benang dengan tangan kiri ketika menyulam. Usahakan sisa benangtertindih tusukan-tusukan sulaman yang baru.

    Pada akhir sulaman jarum diletakkan pada bagian buruk bahan, sisipkan

    pada tusukan-tusukan sulaman.
    Pada bagian ujung dibuat tusuk balut sebelum digunting

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang cara membuat sulaman prancis

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Pola Dasar Celana Pria

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://blognyaefha.blogspot.co.id/2015_01_01_archive.html

0 komentar:

Post a Comment