BAHAN DASAR TEKSTIL
BAHAN DASAR TEKSTIL |
Serat
KapasDiperkirakan bahwa kapas sudah dipakai pada sekitar tahun-tahun 2000-5000 SM. Produksi kapas kemudian meluas ke Eropa melalui India, Mesir dan Spanyol. Di pertengahan abad XVIII, wol dan kain linen lebih banyak digunakan daripada kapas. Pemakaian kapas meningkat setelah terjadi Revolusi Industri, yaitu mulai ditemukannya mesin-mesin antara lain adalah mesin pemisah biji kapas (cotton gin). Kemudian kapas menempati tempat pertama dalam urutan sebagai bahan pakaian. Bahkan ketika distribusi pemakain relatif menurun, kapas masih berperan utama sebagai bahan tekstil baik untuk kerajinan maupun sandang. Di abad XX ini penghasil kapas nomor satu adalah Amerika Serikat yang kemudian diikuti oleh negara-negara penghasil kapas lainnya, seperti: Cina, India, Pakistan, Brasil, Turki, Mesir, Meksiko, Sudan dan beberapa negara lain yang ratarata mempunyai hasil sejuta bal setiap tahunnya.
Rosela (Java Yute)
Serat Lidah Mertua
Serat yang diperoleh dari batang tanaman air enceng gondok (Eichhornia crassipes solms), yang diperoleh dengan cara tanaman enceng gondok dipotong 10 cm dari akar dan 10 cm dari daun. Serat berwarna coklat, kuat, tahan panas dan tahan cuci. dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan dan media batik.
Serat Wool
Wool adalah serat ranbut yang berasal dari biri-biri. Serat rambut lainnya berasal dari kambing, unta, dan lain-lain. Biri-biri yang dikembangbiakan sebagai tekstil adalah biri-biri merino berasal dari Spanyol sejak tahun 1400. Jenis biri-biri menentukan sifat wool yang dihasilkan, terutama diameter dan panjang seratnya. Selain itu juga berpengaruh pada kekuatannya, kilau, keriting, warna dan jumlah kotorannya.
BAHAN DASAR TEKSTIL
Serat Flax/linenSerat ini diambil dari batang Linum usitatissimum. Produksi flax pertamatama dilakukan oleh Mesir. Benang dan kain yang dibuat dari serat flax lebih dikenal dengan nama linen. Tanaman flax adalah salah satu tanaman yang pertama dalam peradaban manusia dan telah ditanam lebih dari 6000 tahun yang lalu di Timur Tengah. Kekuatan serat flax dua kali lipat dari pada serat kapas, kilapnya baik tetapi kaku. Serat flax terutama digunakan untuk bahan pakaian dan di Industri digunakan untuk benang jahit dan jala.
Serat Rami
Serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea, sejarah awal mula rami diketahui melalui tulisan tua dari tahun 600 SM di daerah Cina. Sementara berdasarkan penelitian para ahli dikatakan bahwa beberapa pembungkus mumi dari tahun 5000–3300 SM sudah menggunakan serat rami. Serat rami berwarna sangat putih, berkilau dan tidak berubah warnanya karena sinar matahari, serat ini sangat tahan terhadap bakteri dan jamur. Dimanfaatkan sebagai bahan jala, kanvas dan tali temali. Di Jepang Serat ini dipakai sebagai benang tenunan, kimono dan kemeja. Sangat baik digunakan sebagai bahan kerajinan dengan tenunan ATBM dan dikombinasi sulaman.
Serat Sutra
Sutera adalah serat yang diperoleh dari jenis serangga yang disebut Lepidoptra. Serat sutra berbentuk filament, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Species utama dari ulat sutera yang dipelihara untuk menghasilkan sutera adalah bombyx mori. Pemeliharaan ulat sutera dimulai dari negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia Tengah, Asia Timur dan Eropa. Pada saat ini negeri penghasil sutera adalah Jepang, Cina, Italia dan Perancis. Karena sifat-sifatnya yang sangat baik. Seperti kekuatannya tinggi, daya serapnya tinggi, pegangannya lembut, tahan kusut, kenampakannya mewah, maka sutera sangan banyak dipergunakan untuk pakaian, busana, benang jahit, benang jahit untuk operasi, untuk tekstil, dasi, kaus kaki, pakaian wanita, saputangan, dan lain sebagainya.
Serat Pelepah pisang
Serat yang diperoleh dari batang atau pelepah pisang Musa paradisiaca. Biasanya dipilih pisang batu yang mempunyai kekuatan tinggi dan kilau warna yang baik, panjang serat sampai 2 meter, proses pengerjaannya manual dan setelah ditenun bisa dibuat baju, selendang, tas, tempat vas, sandal dan lain sebagainya.
Serat Henep
Serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis sativa. Diperkirakan telah digunakan semenjak zaman pra sejarah di Asia dan Timur Tengah. Daya tarik dan kekuatannya cukup tinggi dan dimanfaatkan sebagai tali pancing, benang jahit, tali temali, tali pengepakan dan kanvas.
Serat yang didapat dari kulit batang tanaman Corchorus capsularis dan Corchorus olitorius. Dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Diperkirakan yute berasal dari daerah sekitar Laut Tengah dan kemudian banyak ditanam di Asia, terutama di India dan Pakistan. Serat yute mempunyai kekuatan dan kilau sedang tetapi serat kasar. Digunakan sebagai bahan pembungkus dan karung, di Industri dipakai sebagai pelapis permadani, isolasi listrik, dan tali temali.
Serat Alam
Serat Yute
Serat yang diperoleh dari tanaman Hisbiscus sabdariffa. Terutama ditanam di Indonesia (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Selain di Indonesia serat Rosela juga ditanam di India, Bangladesh Ceylon, Filipina dan Hindia Barat (Soepriyono, dkk, 1974). Serat Rosela yang baik warnanya krem sampai putih dan berkilau dengan kekuatan yang cukup baik. Serat Rosela banyak dipakai sebagai bahan pembuat kanvas, benang permadani, kain pelapis kursi. Saat ini kelopak bunga dari serat rosela banyak dimanfaatkan sebagai minuman dan obat alami.
Serat Nenas
Diperoleh dari daun tanaman Agave sisalana, untuk memperoleh serat ini dengan cara dikerok daunnya, serat putih dan mempunyai kekuatan seperti sutera. Digunakan sebagai bahan sandang dan kerajinan.
Diperoleh dari serat daun jenis Sansivera trifasciata. Termasuk penemuan serat baru dan mempunyai warna putih, kilau dan kekuatannya seperti sutera. Banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan dan sandang.
Serat Enceng Gondok
Serat wool dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu serat wol halus, wol sedang dan wol kasar (permadani). Baju wol jika dipakai terasa hangat dan dapat digunakan untuk baju anak. dikatakan suatu bahan konduktor yang jelek, wol bersifat hidroskopis. Tetapi SERAT tersebut juga melepaskan uap air secara perlahan-lahan, sewaktu wol melepaskan uap uap air akan menimbulkan panas pada bahan tekstil . Wol tahan kusut dan bersifat dapat menahan lipatan, misalnya karena penyetrikaan. Wol dan SERAT-SERAT yang sejenis merupakan SERAT-SERAT alam yang dapat (felting) menggumpal, apabila dikerjakan dalam larutan sabun bersuhu panas.Serat Sintesis
Pertama kali ditemukan oleh Wallace H. Carothes pada tahun 1928. Dari Bahan Heksametilena diamina dan asam adipat. Cukup baik untuk parasut, tali-temali yang memerlukan kekuatan dan data tarik tinggi, benang terpal, jala, tali pancing dan karpe, dll. Kain nilon mempunyai sifat : Elastis sehingga sangat baik untuk kaos kaki., Tidak tahan terhadap sinar matahari yaitu dapat berubah warna dari putih menjadi kekuning kuningan dan kekuatannya menjadi kurang., Tidak tahan terhadap panas penyetrikaan karena akan meleleh pada suhu yang tinggi (150 drajat), Mempunyai daya tahan gosok dan lipat yang baik sehingga banyak digunakan untuk lipatan permanen., Kain ini banyak digunakan untuk pakaian dalam wanita, kaos kaki, pakaian renang, dan lain-lain.Kain Nilon (Poliamida)
Selulosa asetat dibuat oleh Schutsenberg pada tahun 1969, dengan memanaskan selulosa dengan asetat anhidrida dalam tabung tertutup. kain yang dibuat biasanya untuk pakaian anak-anak karena sifatnya yang lembut.
Pembuatannya dimulai tahun 1934 dan baru diproduksi tahun 1944. serat buatan ini dipergunakan untuk bahan tekstil sandang, kain rajut, dan selimut. Benang ini sangat banyak variasi dan warnanya, digunakan untuk bahan kerajinan renda, rajut, tenun, dan sulam.
Polyester pertama kali ditemukan oleh Carothers pada tahun 1941 kemudian dikembangkan oleh J. B. Whinfield Dickson dari Calico Printers Associated pada tahun 1944. Polyester terbuat dari asam tereflalat dan etilinan glicol. Etilena berasal dari penguraian minya tanah yang dioksidasi dengan udara, menjadi etilenaoksida yang kemudian dihidroksi menjadi etilena glikol. serat ini digunakan untuk kebutuhan tekstil sandang, tirai, tali temali, jala, kain layar, dan terpal.
Serat spandek menyerupai karet, mempunyai ifat elastis yang baik, disebabkan oleh struktur kimianya. Lycra mempunyai kelebihan tahan terhadap zat kimia, minyak dan matahari, lycra dapat dicuci berulang-ulang dengan mesin cuci pada suhu 60 derajat celcius, keuntungan lain lycra warnanya putih dan dapat dicelup (diwarna). Dapat digunakan untuk pakaian wanita, kaos tangan dan kaos kaki, ikat pinggang, baju senam dan sebagainya.
Rayon Asetat
Acrylic
Polyester
Poliuretan (spandek) dan lycra
buka mesin jahit : https://prezi.com/zmdthjjxmp0i/bahan-dasar-tekstil/
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang kerajinan berbahan dasar tekstil
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Muatan lokal tentang sulaman
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment