Klasifikasi tekstil
Klasifikasi tekstil |
jelaskan cara yang digunakan dalam metode anyaman - Kain yang dibuat dari benang
1.1. Metode anyaman (interlacing)
Kain yang dibuat dengan metode anyaman (interlacing) menggunakanproses pertenunan (weaving). Proses penganyaman dilakukan antara
benang lusi dan pakan yang letaknya saling tegak lurus satu sama lain.
Hasilnya kelak adalah berupa kain tenun. Alat yang lazim digunakan pada
metode anyaman, antara lain gedogan yang dijalankan dengan tangan dan
Alat Tenun Mesin (ATM).
1.2. Metode jeratan (interplooping)
Metode jeratan biasanya menggunakan proses merajut (knitting). Pembuatan
jeratan (loops) pada benang dilakukan dengan menggunakan alat berupa
jarum berkait/berlidah. Hasilnya disebut kain rajut. Kain rajut bersifat elastis,
mudah merenggang, dan porous (berlubang-lubang).
1.3. Metode jalinan (intertwisting)
Kain yang dibuat dengan metode jalinan menggunakan sejumlah proses di
antaranya merenda (crochetting), netting (knotting tatting freevolite) dan lace.
Hasilnya disebut kain renda.
1.4. Metode kepangan (braiding)
Proses yang digunakan dalam metode kepangan adalah dengan melakukan
penganyaman tiga helai benang atau lebih. Bahan benang dapat diganti dengan pita kain. Hasilnya berupa helai pita atau pita tabung, tali sepatu,
parasut dan sebagainya.
Kain yang dibuat tidak menggunakan benang
2.1. Metode pengempaan (felting)
Kain hasil pengempaan berwujud susunan kain yang langsung dari serat wol
tanpa jahitan. Serat wol merupakan serat paling ideal yang dikerjakan
dengan menggunakan panas air dan tekanan. Serat wol akan
menggelembung dalam air dan saling berkait satu sama lain. Kedaan itu
akan tetap demikian ketika proses pengempaan dilakukan. Selain yang
terbuat langsung dari serat, ada pula kain laken yang dibuat dari kain
tenunan wol. Kain wol dikerjakan dalam air sabun hangat atau larutan asam
lemah dan diberi tekanan serta putaran sampai mengerut dalam suatu
ukuran yang diinginkan (pengerutan 10-25 persen). Proses ini disebut fulling
atau milling dan dilakukan agar kain wol menjadi lebih padat dan tebal.
2.2. Metode pengepresan (bonding)
Metode bonding merupakan proses pengepresan serat-serat tekstil ke dalam
bentuk lapisan (thin sheet) atau web hingga serat-serat saling melekat satu
sama lain dengan perantaraan adhesive atau plastik. Hasilnya disebut:
bonded fabrics (kain press), web fabrics (kain jaring), dan non-woven fabrics
(kain non-tenun). Bahan-bahan yang paling sering dibuat dengan metode
bonding adalah serat kapas. Selain itu, bahan-bahan seperti rayon, asbes,
asetat, nilon, akrilik , dan poliester juga lazim digunakan. Kadang-kadang kain
wol press dari serat kapas juga digunakan karena sifatnya yang lembut, daya
serap air tinggi, tidak mudah rusak pada waktu basah dan tegangan tarik
rendah. Biasanya, digunakan untuk lap tangan, serbet, saringan, dan lainlain.
2.3. Teknik penyemprotan (sprayed fiber fabrics)
Teknik ini menggunakan cairan lengket (viscous) yang cepat menggumpal,
disemprotkan (spray) dengan tekanan udara yang hasilnya berupa seratserat
yang dikumpulkan di atas suatu permukaan datar berlubang.
2.4. Hasil proses laminating
Cara ini menggunakan beberapa lapis kain tenun yang sudah jadi untuk
direkatkan satu sama lain dengan bahan perekat (adhesive).
Kain yang dibuat tanpa menggunakan serat, benang, maupun filamen
Ditinjau dari segi penggunaannya, kini lembaran plastik, film, dan sejenisnya
termasuk juga tekstil.
3.1. Kain tapa
Kain tapa dibuat dengan menumbuk beberapa lapisan tipis kulit bagian
dalam sejenis pohon Mulberry. Kainnya mirip dengan kertas krep, biasa
digunakan untuk pakaian.
3.2. Kertas
Akhir-akhir ini fungsi kertas diperluas fungsinya sebagai bahan tekstil untuk
pakaian. Kertas banyak pula digunakan untuk bahan pengganti tekstil dalam
perlengkapan rumah tangga.
3.3. Lembaran plastik dan film
Lembaran plastik dan film dibuat melalui metode resin compounding dengan
proses calendaring, hasilnya ada yang berwujud sangat tipis dan transparan
seperti cellophane, dan ada pula yang berat dan tebal. Terdapat pula
lembaran plastik yang menyerupai kulit untuk keperluan pembungkus tempat
duduk dan lain-lain. Ada pula lembaran plastik yang digunakan untuk lapisan
bagian belakang kain tenun atau kain rajut. Selain itu, plastik sudah lazim
digunakan untuk jas hujan.
buka mesin jahit : http://minatosandria.blogspot.co.id/2013/01/klasifikasi-tekstil.html
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang jelaskan cara yang digunakan dalam metode anyaman
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Macam Macam Pola
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment