Benang
Benang |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
apa yang dimaksud benang bertekstur - Pembuatan benang menggunakan bahan baku yang berasal dari serat-serat alam atau serat-serat buatan baik yang berupa stapel atau filamen. Pembuatan benang ada bermacam-macam cara, tergantung pada bahan baku yang diolah, kemudian dalam proses pembuatan benang banyak menggunakan alat-alat yang sulit. Namun pada prinsipnya sama, yaitu membuat untaian serat-serat yang kontinyu dengan diameter dan antihan tertentu sehingga kualitas benang menjadi yang diinginkan. Pembuatan benang melalui tahapan : pembukaan gumpalan serat, penarikan serat-serat, pemberian antihan dan penggulungan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami proses pembuatan benang secara terperinci
2. Agar pembaca bisa memahami tahapan-tahapan dalam pembuatan benang
3. Agar pembaca bisa memahami dan mengetahui jenis-jenis benang
4. Agar pembaca bisa memahami dan mengetahui kualitas-kualitas benang
5. Agar pembaca mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pembuatan benang
6. Agar pembaca bisa mengetahui bahan baku dalam pembuatan benang
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud benang ?
2. Apa saja bahan yang digunakan dalam pembuatan benang ?
3. Sebutkan jenis-jenis benang ?
4. Apa saja persyaratan-persyratan untuk membuat benang ?
5. Alat apa saja yang dipakai dalam proses pembuatan benang ?
6. Bagaimana kualitas benang yang baik itu ?
7. Bagaimana cara pembuatan benang ?
8. Apa saja tahapan-tahapan dalam pembuatan benang ?
BAB II
BENANG
2.1 Sejarah Benang
Penemuan benang diawali dengan penemuan benang sutera, benang sutra yangdi dapat dari ulat sutera pertama kali ditemukan oleh ratu Xi Ling-Shi ribuan taun lalu. Ceritanya, suatu hari ketika Ratu Xi Ling-Shi sedang bertamasya, ia menemukan kepompong ulat sutra. Karena penasaran, kepompong itupun disentuh dengan jarinya, diapun mencoba menarik selembar benang yang keluar dari kepompong itu. Dan,sungguh menakjubkan, semakin dia tarik benangnya semakin panjang hingga menutupi dan membalut jarinya. Ratupun berhenti menarik benang karena tangannya terasa panas.
Ketika benang itu habis, ratu melihat kepompong kecil. Akhirnya dia menyadari bahwa kepompong itu merupakan sumber benang yang disebut benang sutra. Ratu pun lalu bercerita kepada semua orang, sehingga penemuan ini dikenal secara luas. Benang tersebut kemudian dipintal dan dijadikan kain dan ternyata memiliki kualitas bagus. Selain sangat halus, kain halus kain sutera juga sangat lembut hingga banyak orang yang suka.
2.2 Definisi Benang
Benang adalah susunan seratserat yang teratur kearah memanjang dengan garis tengah dan jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari suatu pengolahan yang disebut pemintalan. Serat-serat yang dipergunakan untuk membuat benang, ada yang berasal dari alam dan ada yang dari buatan. Serat-serat tersebut ada yang mempunyai panjang terbatas (disebut stapel) dan ada yang mempunyai panjang tidak terbatas (disebut filamen).
Benang-benang yang dibuat dari serat-serat stapel dipintal secara mekanik, sedangkan benang-benang filamen dipintal secara kimia. Benang-benang tersebut, baik yang dibuat dari serat-serat alam maupun dari serat-serat buatan, terdiri dari banyak serat stapel atau filamen. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh benang yang fleksibel. Untuk benang-benang dengan garis tengah yang sama, dapat dikatakan bahwa benang yang terdiri dari sejumlah serat yang halus lebih fleksibel daripada benang yang terdiri dari serat-serat yang kasar.
2.3 Jenis Benang
2.3.1 Jenis Benang Menurut Kategorinya
Sebenarnya terdapat beberapa kategori jenis benang, yaitu : benang dasar, benang hias, benang spiral dan benang berstruktur.
1. Benang Dasar (Simple Yarns)
Benang dasar adalah jenis yang paling sederhana. Meskipun benang ini mungkin terbuat dari satu serat yang sama atau serat campuran, jumlah pilinan pada keseluruhan panjangnya sama dan jenis ini tampak cukup lembut serta rata. Kain yang terbuat dari benang dasar satu ukuran dengan kandungan serat yang sama, akan menghasilkan tenunan yang lembut permukaannya namun kurang bervariasi. Sedangkan benang dasar yang dipilih dengan cara berlainan, atau benang dasar yamg memiliki kandungan serat berbeda, dapat dikombinasikan dalam proses menenun untuk menghasilkan kain dengan efek permukaan yang beragam. Dengan ini, dapat dilakukan berbagai kombinasi sehingga menghasilkan jenis kain yang bervariasi.
2. Benang Hias (Novelty yarns)
Benang hias biasanya dibuat berpilin dua, meskipun terdapat beberapa jenis khusus yang diperoleh dari benang tunggal. Benang khusus jenis ini dibuat dari dua benangtunggal atau lebih. Benang tunggal pertama berfungsi sebagai“dasar” atau “inti” dan menjadi tempat membelitnya benang-benang tunggal lainnya. Benang tunggal kedua akan menciptakan efek-efek khusus. Benang ketiga, menyatukan kedua benang pertama. Bila benang dasar dibuat halus dan rata, sebaliknya dengan benang hias dibuat tidak teratur, kadang-kadang tidak rata, agar bisa menghasilkan kain dengan permukaan dan tekstur yang tidak lazim.
Benang-benang hias dapat menghasilkan berbagai kain yang menarik, tetapi kain tersebut biasanya kurang enak dipakai dibanding dengan kain permukaan halus. Ikatan pada boucle misalnya, mudah robek. Semnetara bagian yang lebih tinggi yang terbuat dari simpul-simpul tampak lebih using dibanding kain halus bagian belakangnya. Terdapat banyak variasi pada benang hias, tetapi yang paling umum digunakan adalah jenis slubbed, looped, dan knotted spiral.
a. Benang slubbed (slubbed yarns)
Benang slubbed dibuat dengan mengubah kadar pilih yang digunakan sehingga selembar benang akan tampak lebih halus. Pada helaian benang, slub dapat dibentuk dalam satu benang, sementara benang-benang lainnya digunakan untuk menahan slub itu ke bawah. Benang yang digunakan untuk jenis kain shantung merupakan jenis slubbed dan permukaannya yang tidak rata dibuat oleh slub benang.
b. Benang Ikal (looped yarns)
Benang jenis ini dibuat dengan ikatan penuh pada interval yang teratur. Boucle, merupaka salah satu contoh benang ikal yang kerap kali digunakan untuk pakaian wanita.c. Benang Bersimpul (knotted/nubbed yarns)
Benang semacam ini dibuat dengan mengatur mesin pemintalnya sehingga mesin tersebut akan melilit benang dengan sendirinya secata terus menerus di satu tempat, hingga terbentuk suatu simpul. Kadangkala, benang ini dibuat dengan dua warna, dan simpul yang terjadi hanmya dalam satu warna. Kain yang ditenun dengan benang dua warna itu akan tampak memiliki bintik berwarna yang jelas pada dasarnya.
3. Benang Spiral
Benang spiral dapat diperoleh dengan memilin dua benang yang memiliki ketebalan berbeda. Biasanya, benang bermutu memiliki pilinan lebih tinggi dan lebih baik daripada yang kasar dan benang yang lebih kasar melilit benang yang lebih baik. Berbagai variasi dapat dilakukan tergantung pada efek yang dikehendaki pada kain yang akan dibuat.
4. Benang Berstruktur
Benang bertekstur umumnya dihasilkan dari serat thermoplastic (serat yang bentuknya dapat diatur oleh panas, yang diterapkan pada proses pembuatannya). Serat-serat buatan mampu menyesuaikan diri terhadap panas. Pada bagian terdahulu telah diuraikan bahwa benang akan melalui proses penyisiran agar menjadi lurus, sehingga pada saat dibentangkan akan rapi ke satu arah. Pada benang bertekstur serat-serat justru sengaja diacak, sehingga pada saat dibentangkan menjadi tidak sama. Benang bertekstur dapat diikalkan pada sati sisi atau kedua-duanya, digulung, dilipat, atau dikerut atau diolah menjadi bulu-bulu halus (agar mengembang). Panas yang diterapkan pada titik tertentu ketika proses pembuatan berlangsung akan menghasilkan tekstur yang dikehendaki pada benang. Benang bahkan dapat dirajut menjadi kain, yang setelah dipanaskan lalu ditutup sehingga benang yang dihasilkan akan memiliki bentuk dan akan mempengaruhi permukaan kain yang dibuat dengan benang bertekstur.
2.3.2 Jenis Benang Menurut Panjang Serat
Menerut panjang seratnya benang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu benang stapel dan benang filamen.
1. Benang Stapel
Benang stapel ialah benang yang dibuat dari serat-serat stapel. Serat-serat stapel yang berasal dari serat alam dengan terbatas, yaitu sesuai alamiahnya dan serat stapel yang berasal dari serat buatan yang dipotong-potong dengan panjang tertentu. Ada beberapa benang stapel diantaranya :
a. Benang Stapel Pendek
Benang stapel pendek ialah benang yang dibuat dari seratserat stapel yang pendek. Contohnya ialah benang kapas, benang rayon dan lain-lain.
b. Benang Stapel Sedang
Benang stapel sedang ialah benang yang dibuat dari seratserat stapel yang panjang seratnya sedang. Contohnya ialah benang wol, benang serat buatan.
c. Benang Stapel Panjang
Benang stapel panjang ialah benang yang dibuat dari seratserat stapel yang panjang. Contohnya ialah benang rosella, benang serat nenas dan lainlain.
2. Benang Filamen
Benang filamen ialah benang yang dibuat dari serat filamen. Pada umumnya benang filamen berasal dari serat-serat buatan, tetapi ada juga yang berasal dari serat alam. Contoh benang filamen yang berasal dari serat alam ialah benang sutera. Benang filamen yang berasal dari serat-serat buatan misalnya :
· Benang rayon yaitu benang filamen yang dibuat dari bahan dasar selulosa.
· Benang nylon yaitu benang filamen yang dibuat dari bahan dasar poliamida yang berasal dari petrokimia.
· Benang poliakrilik yaitu benang yang dibuat dari bahan dasar poliakrilonitril yang berasal dari petrokimia.
Ada beberapa macam benang filamen, diantaranya :
a. Benang Monofilamen
Benang monofilamen ialah benang yang terdiri dari satu helai filamen saja. Benang ini terutama dibuat untuk keperluan khusus, misalnya tali pancing, senar raket, sikat, jala dan sebagainya.
b. Benang Multifilamen
Benang multifilamen ialah benang yang terdiri dari seratserat filamen. Sebagian besar benang filamen dibuat dalam bentuk multifilamen.
c. Benang Tow
Tow ialah kumpulan dari beriburibu serat filamen yang berasal dari ratusan spinnerette menjadi satu.
d. Benang stretch
Benang stretch ialah benang filamen yang termoplastik dan mempunyai sifat mulur yang besar serta mudah kembali ke panjang semula.
e. Benang Bulk
Benang bulk ialah benang yang mempunyai sifat-sifat mengembang yang besar.
f. Benang Logam
Benang logam. Benang filament umumnya dibuat dari serat buatan, namun disamping itu ada juga yang dibuat dari logam. Benang ini telah dipergunakan beribu-ribu tahun yang lalu. Benang yang tertua dibuat dari logam mulia dan benangnya disebut lame. Keburukan dari benang ini ialah : berat, mudah rusak dan warnanya mudah kusam.
2.3.3 Jenis Benang Menurut Kontruksinya
Menurut kontruksinya benang dapat dibagi menjadi :
1. Benang Tunggal
Benang tunggal ialah benang yang terdiri dari satu helai benang saja. Benang ini terdiri dari susunan serat-serat yang diberi antihan yang sama.
2. Benang Rangkap
Benang rangkap ialah benang yang terdiri dari dua benang tunggal atau lebih yang dirangkap menjadi satu.
3. Benang Gintir
Benang gintir ialah benang yang dibuat dengan menggintir dua helai benang atau lebih bersama-sama. Biasanya arah gintiran benang gintir berlawanan dengan arah antihan benang tunggalnya. Benang yang digintir lebih kuat daripada benang tunggalnya.
4. Benang Tali
Benang tali ialah benang yang dibuat dengan menggintir dua helai benang gintir atau lebih bersama-sama.
2.3.4 Jenis Benang Menurut Pemakaiannya
Menurut pemakaiannya benang di bagi menjadi :
1. Benang Lusi
Benang lusi ialah benang untuk lusi, yang pada kain tenun terletak memanjang kearah panjang kain. Dalam proses pembuatan kain, benang ini banyak mengalami tegangan dan gesekan. Oleh karena itu, benang lusi harus dibuat sedemikian rupa, sehingga mampu untuk menahan tegangan dan gesekan tersebut. Untuk memperkuat benang lusi, maka jumlah antihannya harus lebih banyak atau benangnya dirangkap dan digintir. Apabila berupa benang tunggal, maka sebelum dipakai harus diperkuat terlebih dahulu melalui proses penganjian.
2. Benang Pakan
Benang pakan ialah benang untuk pakan, yang pada kain tenun terletak melintang kearah lebar kain. Benang ini mempunyai kekuatan yang relatif lebih rendah daripada benang lusi.
3. Benang Rajut
Benang rajut ialah benang untuk bahan kain rajut. Benang ini mempunyai antihan / gintiran yang relatif lebih rendah daripada benang lusi atau benang pakan.
4. Benang Sisir
Benang sisir ialah benang yang dalam proses pembuatannya, melalui mesin sisir (Combing machine). Nomor benang ini umumnya berukuran sedang atau tinggi (Ne1 40 keatas) dan mempunyai kekuatan dan kerataan yang relatif lebih baik daripada benang biasa.
5. Benang Hias
Benang hias ialah benangbenang yang mempunyai corakcorak atau konstruksi tertentu yang dimaksudkan sebagai hiasan. Benang ini dibuat pada mesin pemintalan dengan suatu peralatan khusus.
6. Benang Jahit
Benang jahit ialah benang yang dimaksudkan untuk menjahit pakaian. Untuk pakaian tekstil benang jahit ini terdiri dari benang-benang yang digintir dan telah diputihkan atau dicelup dan disempurnakan secara khusus.7. Benang Sulam
Benang sulam ialah benangbenang yang dimaksudkan untuk hiasan pada kain dengan cara penyulaman. Benangbenang ini umumnya telah diberi warna, sifatnya lemas dan mempunyai efek-efek yang menarik.
2.4 Persyaratan Benang
Benang dipergunakan sebagai bahan baku untuk membuat bermacam-macam jenis kain termasuk bahan pakaian, tali dan sebagainya. Supaya penggunaan pada proses selanjutnya tidak mengalami kesulitan, maka benang harus mempunyai persyaratanpersyaratan tertentu antara lain ialah : kekuatan, kemuluran dan kerataan.
2.4.1 Kekuatan Benang
Kekuatan benang diperlukan bukan saja untuk kekuatan kain yang dihasilkan, tetapi juga diperlukan selama proses pembuatan kain. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kekuatan ini ialah :
1. Sifat-sifat bahan baku dipengaruhi oleh :
a. Panjang Serat
Makin panjang serat yang dipergunakan untuk bahan baku pembuatan benang, makin kuat benang yang dihasilkan.
b. Kerataan Panjang Serat
Makin rata serat yang dipergunakan, artinya makin kecil selisih panjang antara masing-masing serat, makin kuat dan rata benang yang dihasilkan.
c. Kekuatan Serat
Makin kuat serat yang dipergunakan, makin kuat benang yang dihasilkan.
d. Kehalusan Benang
Makin halus serat yang dipergunakan, makin kuat benang yang dihasilkan. Kehalusan serat ada batasnya, sebab pada serat yang terlalu halus akan mudah terbentuk neps yang selanjutnya akan mempengaruhi kerataan benang serta kelancaran prosesnya.
2. Konstruksi benang antara lain dipengaruhi oleh :
a. Jumlah Antihan
Jumlah antihan pada benang menentukan kekuatan benang, baik untuk benang tunggal maupun benang gintir. Untuk setiap pembuatan benang tunggal, selalu diberikan antihan seoptimal mungkin, sehingga dapat menghasilkan benang dengan kekuatan yang maksimum. Kalau jumlah antihan kurang atau lebih dari jumlah antihan yang telah ditentukan, maka kekuatan benang akan menurun.
b. Nomor Benang
Jika benang-benang dibuat dari serat-serat yang mempunyai panjang, kekuatan dan sifat-sifat serat yang sama, maka benang yang mempunyai nomor lebih rendah, benangnya lebih kasar dan akan mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada benang yang mempunyai nomor lebih besar.
2.4.2 Mulur Benang
Mulur ialah perubahan panjang benang akibat tarikan atau biasanya dinyatakan dalam persentasi terhadap panjang benang. Mulur benang selain menentukan kelancaran dalam pengolahan benang selanjutnya, juga menentukan mutu kain yang akan dihasilkan. Benang yang mulurnya sedikit akan sering putus pada pengolahan selanjutnya. Sebaliknya benang yang terlalu banyak mulur akan menyulitkan dalam proses selanjutnya. Kalau panjang benang sebelum ditarik = a (cm) dan panjang benang pada waktu ditarik hingga putus = b (cm), maka mulur benang tersebut = Mulur pada benang dipengaruhi antara lain oleh :
a. Kemampuan mulur dari serat yang dipakai
b. Konstruksi dari benang
2.4.3 Kerataan Benang
Kerataan Benang stapel sangat dipengaruhi antara lain oleh :
1. Kerataan Panjang Serat
Makin halus dan makin panjang seratnya, makin tinggi pula kerataannya.
2. Halus Kasrnya Benang
Tergantung dari kehalusan serat yang dipergunakan, makin halus benangnya makin baik kerataannya.
3. Kesalahan Dalam Pengolahan
Makin tidak rata panjang serat yang dipergunakan, makin sulit penyetelannya pada mesin. Kesulitan pada penyetelan ini akan mengakibatkan benang yang dihasilkan tidak rata.
4. Kerataan Antihan
Antihan yang tidak rata akan menyebabkan benang yang tidak rata pula.
5. Banyaknya Nep
Makin banyak nep pada benang yaitu kelompokkelompok kecil serat yang kusut yang disebabkan oleh pengaruh pengerjaan mekanik, makin tidak rata benang yang dihasilkan. Serat yang lebih muda dengan sendirinya akan lebih mudah kusut dibandingkan dengan seratserat yang dewasa.
2.5 Penomoran Benang
Untuk menyatakan kehalusan suatu benang tidak dapat dengan mengukur garis tengahnya, sebab pengukurannya diameter sangat sulit. Biasanya untuk menyatakan kehalusan suatu benang dinyatakan dengan perbandingan antara panjang dengan beratnya. Perbandingan tersebut dinamakan nomor benang.
2.5.1 satuan-satuan yang digunakan
Untuk mempermudah dalam perhitungan, terlebih dahulu harus dipelajari satuan-satuan yang biasa dipergunakan dalam penomoran benang. Adapun satuan-satuan tersebut adalah sebagai berikut :
Ada beberapa cara yang dipakai untuk memberikan nomor pada benang. Beberapa negara dan beberapa cabang industri tekstil yang besar, biasanya mempunyai cara-cara tersendiri untuk menetapkan penomoran pada benang. Tetapi banyak negara yang menggunakan cara-cara penomoran yang sama. Pada waktu ini, ada bermacam-macam cara penomoran benang yang dikenal, tetapi pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua cara yaitu :
· Penomoran benang secara tidak langsung dan
· Penomoran benang secara langsung.
2.5.2 Penomoran Benang Secara Tidak Langsung
Pada cara ini ditentukan bahwa makin besar (kasar) benangnya makin kecil nomornya, atau makin kecil (halus) benangnya makin tinggi nomornya. Penomeran cara Tidak Langsung dinyatakan sebagai berikut
1. Penomoran Cara Kapas (Ne1)
Penomoran ini merupakan penomoran benang menurut cara Inggris. Cara ini biasanya digunakan untuk penomoran benang kapas, macam-macam benang stapel rayon dan benang stapel sutera. Satuan panjang yang diguanakan ialah hank, sedang satuan beratnya ialah pound. Ne1 menunjukkan berapa hanks panjang benang untuk setiap berat 1 pound. Penomeran cara Kapas dinyatakan sebagai berikut:Ne1
Penomoran Cara Worsted (Ne3)
Penomoran dengan cara ini dipakai untuk benang-benang wol sisir, mohair, alpaca, unta dan cashmere. Satuan panjang yang digunakan ialah 360 yards, sedang satuan beratnya ialah pound. Ne3 menunjukkan berapa kali 560 yards panjang benang setiap berat 1 pound. Penomeran cara Worsted dinyatakan sebagai berikut:
3. Penomoran cara Wol (Ne2/Nc)
Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran jute dan rami. Nc untuk : wol. Satuan panjang yang digunakan ialah 300 yards, sedangkan satuan beratnya ialah pound. Ne 2 atau Nc menunjukkan berapa kali 300 yards panjang benang untuk setiap berat 1 pound. Penomeran cara Wol dinya takan sebagai berikut:
4. Penomoran Cara Matrik (Nm)
Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran segala macam benang. Satuan panjang yang digunakan ialah meter, sedang satuan beratnya ialah gram. Nm menunjukkan berapa meter panjang benang untuk setiap berat 1 gram. Penomeran cara Metrik dinyatakan sebagai berikut:
5. Penomoran Cara Perancis (Nf)
Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran benang kapas. Satuan panjang yang digunakan ialah meter, sedang satuan beratnya ialah gram. Nf menunjukkan berapa meter panjang benang untuk setiap berat ½ gram. Penomeran cara Perancis dinyatakan sebagai berikut:
6. Penomoran Cara Wol Garu (Ne4)
Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran benang wol garu dan semacamnya. Satuan panjang yang digunakan ialah 256 yards, sedang satuan beratnya ialah pound. Ne4 menunjukkan berapa kali 256 yards panjang benang, untuk setiap berat 1 pound. Penomeran cara Wol Garu dinyatakan sebagai berikut:
2.5.3 penomoran benang secara langsung
Cara penomoran ini kebalikan dari cara penomoran benang secara tidak langsung. Pada cara ini makin kecil (halus) benangnya makin rendah nomornya, sedangkan makin kasar benangnya makin tinggi nomornya. Penomeran cara Langsung dinyatakan sebagai berikut :
1. Penomoran Cara Denier (D atau Td)
Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran benang-benang sutera, benang filamen rayon dan benang filamen buatan lainnya. Satuan berat yang digunakan ialah gram, sedang satuan panjangnya ialah 9000 meter. D atau Td menunjukkan berapa gram berat benang untuk setiap panjang 9000 meter. Penomeran cara Denier dinyatakan sebagai berikut:
Penomoran Cara Tex (Tex)
Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran segala macam benang. Satuan berat yang digunakan ialah gram, sedangkan satuan panjangnya ialah 1000 meter. Tex menunjukkan berapa gram berat benang untuk setiap panjang 1000 meter. Penomeran cara Tex dinyatakan sebagai berikut:
Penomoran Cara Jute (Ts)
Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran benang jute. Satuan berat yang digunakan ialah pound, sedang satuan panjangnya ialah 14.400 yard. Ts menunjukkan berapa pound berat benang untuk setiap panjang 14.400 yards
Kursus Jahit Bordir Jogja Kursus Jahit Bordir Yogya
LPK NAVITA
Tempat Pelatihan Orang Mandiri
Pelatihan Jahit, Kaos, Tas, Bordir, Jilbab, Sulam Pita, Payet, Selimut, Bantal, Aneka Kreasi Flanel, Aplikasi Kain Perca, Batik, Daster, Bed Cover, Kebaya, Korden, Rajut, Sablon, Jahit Kucing/Anjing, Desain Baju
Mudah-Murah-Hemat-Terampil
Minim ujian
Guru dididik secara khusus dengan pengalaman
Murid diberikan kebebasan
Minim sistem rangking
Menganut paham "less is more"
Menetapkan standart sendiri
Sesama LPK tidak bersaing, tidak memperebutkan murid untuk keuntungan
Lebih Cepat Selesai
Lebih Cepat Meningkatkan Penghasilan
Lebih Banyak dicari di dunia kerja
pin BB 75F08617
.Kenapa memilih LPK Navita:
Belajar dengan menyenangkanMinim ujian
Guru dididik secara khusus dengan pengalaman
Murid diberikan kebebasan
Minim sistem rangking
Menganut paham "less is more"
Menetapkan standart sendiri
Sesama LPK tidak bersaing, tidak memperebutkan murid untuk keuntungan
Lebih Cepat Selesai
Lebih Cepat Meningkatkan Penghasilan
Lebih Banyak dicari di dunia kerja
Berpengalaman sejak 2003
Berpengalaman dalam Gugus Kendali Mutu Nasional 2009
Mesin Jahit Bordir Lengkap Kecil-Besar
Magang
GRATIS lebih dari 70 Modul Jahit Terbaik EBOOK senilai 500.000
GRATIS lebih dari 70 Modul Jahit Terbaik EBOOK senilai 500.000
Biaya Mulai 350rb/program
Tempat terjangkau(200m ke selatan Jalan Kusumanegara)
Disediakan asrama bagi yang berasal luar kota yogya
Disediakan asrama bagi yang berasal luar kota yogya
Terima Order Jahitan Partai Besar/Kecil
Glagah Uh4/196
Warungboto Umbulharjo yogyakarta
PH.(0274)450326
buka cabang di sleman :
Perum Sidoarum Blok III Jl. Kepodang S-42
Godean Sleman Yogyakarta
HP. 085740028487pin BB 75F08617
# Metode Pendidikan di Lembaga kursus menjahit : “LPK Navita” :
Peserta kursus menjahit dibimbing oleh guru-guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing, dengan teori & praktek ujian lokal dan nasional.
Setiap peserta Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” yang lulus diberi STTB / sertifikat dan ijazah negara.
Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” jurusan Tata Busana, Desain Mode, Bordir memiliki ijin resmi Depdikbud, mendidik dan mempersiapkan siswa belajar agar siap bekerja dan mandiri dalam berwiraswasta.
Lembaga kursus menjahit di Yogyakarta
Kursus Jahit Bordir Jogja Kursus Jahit Bordir Yogya
Akhirnya, Cara Menjahit di 2016 Terungkap !
buka mesin jahit : http://sidikamir21.blogspot.com/2013/03/benang.html
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang apa yang dimaksud benang bertekstur
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Mengenal Produk Kerajinan Anyaman dan Makrame
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment