Menjauhkan Anak dari Pengaruh Buruk Anak Tetangga
Menjauhkan Anak dari Pengaruh Buruk Anak Tetangga |
Teman adalah salah satu faktor
yang dapat memberi pengaruh
yang buruk pada anak. Berteman
dengan anak yang nakal dapat
membuat anak meniru prilaku
nakalnya. Anak yang berprilaku
nakal tersebut bisa saja teman
sekolah, teman sepermainan
atau bahkan anak tetangga yang
Anda kenal dengan baik.
Sebagai orangtua, tentu Anda akan
merasa khawatir jika anak memiliki
teman-teman yang memberikan pengaruh
buruk terhadap prilakunya sehari-
hari.
Lalu bagaimana jika pengaruh buruk tersebut
didapatkan anak karena bergaul dengan anak
tetangga yang orangtuanya Anda kenal dekat?
Tentu saja hal itu sangat membingungkan. Karena
di satu sisi Anda akan merasa sungkan
kepada orangtua si anak tetangga jika
terang-terangan melarang anak bermain
dengan anaknya.
Namun di sisi lain, Anda tidak ingin
anak Anda terpengaruh oleh prilaku
buruk anak tersebut. Untuk itu,
simaklah tips berikut ini tentang cara
bagaimana menjauhkan anak dari
pengaruh buruk anak tetangga.
Mulai menciptakan ruang
Jika Anda ingin melepaskan anak dari
pengaruh buruk anak tetangga, batasi
intensitas bertemu atau bermain
mereka secara perlahan-lahan. Hal
ini memang tidak mudah dikarenakan
rumah Anda dekat dengan rumah
tetangga. Namun cobalah atur jam
main anak Anda secara seksama.
Jangan biarkan anak bermain pada
jam main si anak tetangga. Namun
biarkan anak sesekali bermain dengan
anak tetangga tersebut tetapi
dalam pengawasan Anda. Sehingga,
jika ada prilaku anak tetangga yang
kurang berkenan Anda dapat langsung
menegurnya.
Ajak anak berkomunikasi
Pada titik tertentu, anak mungkin bertanya
mengapa ia dilarang atau dibatasi
untuk bermain bersama anak
tetangga. Jika sudah begitu, cobalah
menjelaskan tentang perilaku anak
tetangga yang tidak baik dan tidak
patut ditiru.
Katakan pada anak, bahwa ia bebas
berteman dengan siapapun asal memberi
pengaruh yang baik. Anda bisa
berkomunikasi dengan anak tentang
prilaku yang buruk sambil mendongeng.
Karena dongeng adalah cara
yang paling efektif untuk berkomunikasi
dan menanamkan pesan moral
pada anak tanpa terkesan menggurui.
Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak
Karakter anak terbentuk dari hasil
pemahaman tiga hubungan yang pasti
dialami setiap manusia yang biasa
disebut triangle relationship. Triangle
relationship adalah hubungan dengan
diri sendiri (intrapersonal), hubungan
dengan lingkungan (dengan manusia
lain dan alam sekitar), dan hubungan
dengan Tuhan YME (spiritual).
Hasil ketiga hubungan tersebut akan
memberikan pemahaman yang pada
akhirnya menjadi nilai dan keyakinan
anak. Selanjutnya nilai dan keyakinan
anak itulah yang menjadi pedoman ia
memperlakukan dunianya.
Pemahaman negatif akan berimbas
pada perlakuan yang negatif dan
pemahaman yang positif akan membuat
anak memperlakukan dunianya
dengan positif. Untuk itu, menumbuhkan
pemahaman positif pada anak
sangat diperlukan agar anak mempunyai
pedoman yang kuat dalam hidup
sehingga tidak mudah terpengaruh
dengan pengaruh buruk anak tetangga.
Hubungan dengan Tuhan sangat
penting ditanamkan pada anak sejak
dini. Misalnya, ketika anak berprilaku
buruk karena pengaruh anak tetangga,
Anda dapat berkata pada anak
bahwa Tuhan maha melihat dan tidak
menyukai anak yang berprilaku buruk.
Hal seperti itu mengajarkan kepada
anak bahwa prilakunya harus sesuai
dengan tuntunan Tuhannya.
Jika pemahaman positif sudah tertanam
kuat pada diri anak, anak tidakakan mudah goyah pendiriannya dan
tidak mudah terpengaruh dengan halhal
buruk. Sebaliknya, justru anak
Anda yang senantiasa memberikan
pengaruh positif kepada teman-temannya
0 komentar:
Post a Comment