Anak Sering Ngiler

Anak Sering Ngiler

Anak Sering Ngiler

Tanya:

Saya mau tanya. Kenapa ya kok

anak saya sering ngiler? Anak saya
umurnya tiga tahun. Tapi kalau saya
perhatikan dia masih sering ngiler.
Kenapa ya? Saya khawatir kalau ada
apa-apa.

Jawab:

Pada umumnya, batita akan ngiler

hingga umur 2 tahun bahkan 4 tahun.
Pada umur tersebut, ngiler (mengeluarkan
air liur) masih dianggap wajar,
karena bayi dan batita belum mampu
mengontrol air liurnya seperti orang
dewasa.

Akan tetapi, bila si kecil sudah berumur
4 tahun ke atas dan masih ngiler,
Anda harus segera mengkonsultasikannya
ke dokter karena mungkin
si kecil mengidap penyakit yang
membutuhkan penanganan khusus.


Pertama, karena faktor tumbuhnya
gigi. Gigi susu yang mulai muncul di
gusi batita akan membuat mereka
gatal untuk menggigit sesuatu. Gigitan
itu sendiri juga mampu merangsang
pertumbuhan giginya. Ketika
anak Anda menggigit, otomatis
banyak benda asing yang masuk ke
mulutnya. Nah, air liur akan terus
mengalir seiring dengan gerakan otot
rahangnya.

Bisa juga si kecil menderita radang

tenggorokan. Seperti orang dewasa,
bila batita menderita radang tenggorokan
maupun sariawan, maka hal
tersulit bagi mereka adalah menelan
makanan, minuman, bahkan cairan
saliva mereka sendiri.
Bila cairan saliva tidak tertelan secara
otomatis untuk mengontrol
pengeluarannya, maka si kecil akan
ngiler. Coba Anda buka mulut Anda
beberapa menit, dari sudut bibir akan
mengalir cairan saliva karena saat
mulut menganga (membuka mulut),
Anda tidak menelan ludah.
Sama halnya dengan batita, bila
batita hobi menganga maka air liurnya
akan mengalir dari sudut bibirnya.
Mengapa anak Anda cenderung
membuka mulutnya ? Hal ini dikarenakan
bentuk rahang yang kurang
proporsional sehingga mulut sulit terkatup.
tanpa sadar, anak Anda sering
menganga dan ngiler.

Bila hidung tersumbat, si kecil sulit

bernapas dan mulutnya terbuka.
Akibatnya air liurnya menetes. Tidak
perlu cemas bila si kecil sering ngiler
asal dalam kondisi wajar karena itu
merupakan tahap pertumbuhannya.
Namun bila si kecil menginjak usia 4
tahun ke atas, Anda harus waspada
dan segera mengetahui penyebabnya
untuk mendapatkan penanganan
yang tepat