Anak Berkembang Tanpa Sosok Ayah

Anak Berkembang Tanpa Sosok Ayah

Anak Berkembang Tanpa Sosok Ayah

Tanya:
Saya sudah tujuh tahun menikah dan
memiliki satu orang anak. Namun
saya khawatir terhadap perkembangan
anak saya. Suami saya
adalah bekerja di perkapalan, dan
tugasnya itu mengharuskannya untuk
sering bepergian. Bagaimana ya cara
menyiasatinya?

Jawab:

Pertama, Anda harus memberi

pengertian kepada anak Anda,
bahwa ayahnya sedang melakukan
tugasnya untuk mencari nafkah. Beri
pengertian pada si kecil bahwa walau
si ayah terpisah jarak dan waktu, namun
sosok ayah tetap ada di hatinya.
Ketika suami pulang ke rumah atau
sedang liburan, biarkan anak dan
suami Anda menghabiskan waktu
bersama. Bila biasanya Anda yang
merawat anak seperti memandikan,
menyuapi, menidurkan, dan lain-lain,
mintalah suami Anda untuk melakukannya.
Kegitan ini tidak bertujuan untuk
meringankan beban Anda, tapi semata-
mata untuk menciptakan rasa
ketergantungan anak terhadap ayah
selain terhadap ibunya.


Ketika suami melakukan tugasnya
sebagai ayah, biarkan anak dan
suami memiliki waktu bersama dan
Anda pun bisa melakukan pekerjaan
lain. Tidak ada salahnya pula bila
Anda merencanakan kegiatan bersama
seperti masak, main bola, dan
pergi piknik bersama keluarga.
Teknologi komunikasi juga bisa dimanfaatkan
untuk meningkatkan
intensitas hubungan anak dan suami.

Menjalin komunikasi seperti SMS,

telepon, atau video call dapat membuat
mereka dekat, meskipun jarang
bertemu.


Kemudian, mintalah suami untuk datang
di acara yang dianggap penting
bagi anak seperti acara perpisahan
sekolah, pembagian rapor, saat menjalani
ujian, saat wisuda dan momen
penting lainnya.


Mungkin, suami Anda menganggap
itu adalah hal sepele yang bisa Anda
lakukan sebagai ibu, namun Anda
harus memberi penjelasan bahwa
acara itu sangat penting bagi anak
dan kehadiran ayahnya yang tidak
memiliki waktu banyak tentu sangat
berarti.

Itulah beberapa masukan yang bisa

kami berikan. Semoga berguna bagi
kehidupan Anda beserta keluarga