Motif Dasar Desain Bordir |
Motif Dasar Desain Bordir
Motif dasar desain bordir dibuat agar bordir tersebut mempunyai nilai
tambah karena lebih menawan dan memikat, desain harus dibuat dengan
menggunakan berbagai variasi dan kreasi berlandaskan perkembangan situasi dan
kondisi imajinasi. Ada 4 motif dasar desain bordir, yaitu bentuk alami, dekoratif,
geometris dan abstrak (Hery suhersono, 2004: 11).
Bentuk Alami (natural forms)
Desain ini sangat dipengaruhi oleh bentuk alam dan benda atau bentuk yangbersifat dan berwujud dari alam yang penggambarannya serupa dengan objek
alam dan benda, seperti daun, bunga, buah, batu, kayu, kulit, awan, pelangi,
bintang, bulan, matahari dan sebagainya.
Bentuk Dekoratif (decorative forms)
Bentuk desain ini berwujud dari alam yang ditransformasikan ke dalambentuk dekoratif dengan stilasi atau gubahan menjadi mode dan khayalan.
Biasanya didukung oleh berbagai variasi serta susunan nuansa warna yang indah
dan serasi.
Bentuk Geometris (geometris forms)
Bentuk desain geometris dibuat berdasarkan elemen geometris. Dapat berupa
persegi panjang, lingkaran, oval, kotak, segitiga, berbagai macam garis dan lain
sebagainya.
Bentuk Abstrak (abstract forms)
Bentuk abstrak adalah bentuk imajinasi bebas yang terealisasikan dari suatubentuk yang tidak lazim atau perwujudan bentuk yang tidak ada kesamaan dari
berbagai objek, baik itu objek alami ataupun objek buatan manusia. Dengan kata
lain, bentuk abstrak adalah sebuah esain bentuk yang tidak berbentuk atau tidak
nyata.
perbedaan kualitas bordir antara yang menggunakan mesin jahit umum dengan mesin bordir.
Kualitas hasil bordir yang menggunakan mesin jahit umum lebih rendah
dibandingkan dengan yang menggunakan mesin bordir.
Perbandingan tersebut terlihat dari hasil bordir dengan mengacu pada
sembilan indikator yang telah diteliti. Sembilan indikator yang dimaksud antara
lain desain bordir, susunan benang, loncatan benang, benang bordir tidak mudah
putus, kerapatan setikan, penempatan dan penuangan teknik bordir, kombinasi
warna, hasil bordir sesuai dengan standar teknik membordir, hasil bordir tidak
berkerut, dan ketepatan waktu.
Pada mesin jahit umum hasil yang paling terlihat menonjol yaitu untuk
loncatan benang dan kekuatan benang bordir. Loncatan benang pada fragmen
yang dibordir menggunakan mesin jahit kurang sesuai dengan bentuk motif, dan
kekuatan benang kurang baik sehingga mudah putus. Hal ini dikarenakan proses
pembordiran yang dilakukan secara manual sehingga keterampilan pembordir
sangat mempengaruhi hasil kualitas bordir tersebut.
Pada mesin bordir, dari sembilan indikator hanya satu indikator yang terlihat
kurang bagus, yaitu pada hasil bordir yang tidak berkerut. Fragmen yang dibordirmenggunakan mesin bordir pada tepi atau garis bordir mengalami kerutan atau
gelembung. Hal itu terjadi karena adanya tegangan antara bahan dan benang.
Keterampilan pembordir juga berpengaruh pada hasil bordir tersebut.
Pembordir kurang kencang dalam memasang bahan pada midangan sehingga terdapat
tegangan pada bahan yang menimbilkan kerutan.
Desainer bordir dan pembordir yang professional, kreatif, dan inovatif
dibutuhkan untuk menghasilkan seni bordir yang berkualitas serta selaludisesuaikan dengan kemajuan dunia mode agar tidak monoton dan membosankan.
Sekarang ini masih banyak pengusaha bordir yang memaksakan pembordirnya
bekerja rangkap sebagai desainer bordir, Bahkan ada juga yang sebaliknya.
Dengan cara ini pun dapat dihasilkan karya seni bordir, tetapi hasilnya tidak ideal
atau tidak efisien. Pembordir jarang menguasai ilmu desain secara mendalam.
Begitu pun desainer bordir yang merangkap sebagai pembordir akan terganggu
imajinasi dan waktunya bila mengerjakan pekerjaan lain. Apalagi jika yang
dikerjakan adalah produk massal yang membutuhkan kualitas, kreatifitas (nilai
seni), dan kuantitas. Tentu saja besar atau kecil gangguan ini akan berpengaruh
negatif bagi karya bordir yang dihasilkan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ada
perbedaan kualitas hasil bordir antara hasil bordiran yang menggunakan mesin
jahit umum dengan hasil bordiran yang menggunakan mesin bordir. Hasil bordir
dengan menggunakan motif mesin Bordir diperoleh kualitas lebih tinggi
dibandingkan dengan motif mesin jahit (MMJ). Hal ini terlihat dari hasil panelis
yang dilakukan terhadap kaulitas bordir dengan menggunakan motif mesin bordir,
diperoleh rata-rata kualitas dari 9 indikator yang dinilai termasuk dalam kategori
baik, sedangkan pada kaulitas bordir dengan menggunakan motif mesin jarum
hanya ada 2 indikator yang termasuk dalam kategori baik, sebagian besar
termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini disebabkan bahwa kualitas bordir
yang menggunakan motif mesin bordir merupakan alat yang dirancang khusus
untuk membuat bordir, sehingga kualitas yang dihasilkan lebih baik dibandingkan
dengan kualitas bordir yang dikerjakan dengan mengunakan motif mesin jarum
(MMJ). Mesin Bordir adalah alat yang digunakan khusus untuk membordir atau
menyulam benang diatas kain dengan berbagai macam jenis tusuk. Mesin ini
hampir sama teknik pengerjaannya dengan mesin jahit umum, perbedaannya
terdapat pada tusukan jarum yang lebih leluasa atau dapat bergerak baik ke arah
depan mauplun kearah samping. Untuk mesin jahit umum bila dialihfungsikan
menjadi mesin bordir maka loncatan jarumnya hanya dapat bergerak satu arah saja
yaitu depan dan belakang. Seluruh kinerja mesin bordir digerakkan oleh dinamo
yang dialiri arus listrik. Sedangkan pada mesin jahit umum masih banyak
kelemahan-kelamahan yang dihasilikan karena fungsi utama mesin jahit umum
bukan dikhususnya untuk membuat bordir, namun dialih fungsikan dari mesin
jahit umum menjadi mesin bordir. Mesin jahit umum yang biasanya digunakan
untuk menjahit dialihfungsikan untuk membordir. Mesin jahit umum adalah alat
yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya untuk menjahit. Cara
penggunaaannya adalah dengan melepas sepatu mesin, kemudian setelan diputar
ke arah dark, sehingga gigi mesin akan turun. Jika menggunakan mesin jahit yang
tidak ada setelannya, maka dapat menggunakan plat bordir. Pembordir
memerlukan konsentrasi tinggi untuk menjaga keseimbangan antara tangan, kaki,
dan mata. Mesin itu dapat ditemukan pada mesin jahit merk Butterfly, Singer,
Pegasus dan lainnya. Mesin tersebut awalnya digerakkan secara manual dengan
menggerakkan pedal yang terdapat pada mesin menggunakan kaki, namun
kecepatannya sangat rendah tergantung dengan seberapa cepat gerakan kaki
pembordir. Namun, untuk mempercepat pengerjaan, kebanyakan pembordir
menggunakan alat bantu dinamo yang kecepatannya dua kali lipat lebih cepat
dibandingkan digerakkan dengan kaki.
0 komentar:
Post a Comment