, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Menjahit (sewing)

Menjahit (sewing)

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Menjahit (sewing)

 

Menjahit merupakan proses dalam menyatukan bagian-bagian kain
yang telah digunting berdasarkan pola. Teknik jahit yang digunakan harus
sesuai dengan desain dan bahan karena jika tekniknya tidak tepat maka
hasil yang diperoleh pun tidak akan berkualitas. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam proses menjahit adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat-alat jahit yang diperlukan seperti mesin jahit yang
siap pakai yang telah diatur jarak setikannya, jarum tangan, jarum
pentul, pendedel, seterika dan sebagainya, serta bahan yang telah
dipotong beserta bahan penunjang/pelengkap yang sesuai dengan
desain.
2. Pelaksanaan menjahit
Dalam pelaksanaan menjahit untuk mendapatkan hasil yang
berkualitas hendaklah mengikuti prosedur kerja yang benar dan tepat
disesuaikan dengan desain. Secara umum langkah–langkah
pelaksanaan menjahit sebagai berikut.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menjahit desain busana
halaman 381adalah:
a. Menyambungkan bagian bahu yaitu bagian muka dan belakang,
untuk busana wanita dijahit dengan teknik kampuh terbuka
sedangkan untuk busana anak-anak dijahit dengan teknik kampuh
balik. Kemudian dilanjutkan dengan menjahit bagian sisi muka
dan belakang.
b. Memasang kerung lengan. Saat memasang lengan harus
diperhatikan bahwa titik puncak lengan harus tepat agar jatuhnya
lengan bagus.
c. Penyelesaian belahan sesuai dengan jenis belahannya.
d. Penyelesaian leher harus sesuai dengan desain, apakah memakai
kerah atau lapisan leher.
e. Penyelesaian kelim dengan cara sum atau dengan setikan mesin,
disesuaikan dengan desain busana itu sendiri. Kalau untuk
busana wanita setelah pas pertama atau fitting setelah itu baru
dijahit dengan mesin.

Penjahitan merupakan proses yang sangat penting dalam suatu
usaha busana. Menjahit yaitu menyatukan bagian–bagian kain yang telah
dipotong berdasarkan pola dan sesuai dengan desain. Tujuan penjahitan
adalah untuk membentuk sambungan jahitan (seam) dengan
mengkombinasikan antara penampilan yang memenuhi standar proses
produksi yang ekonomis.
Teknik jahit yang dipakai hendaklah disesuaikan dengan desain serta
bahan busana itu sendiri. Suatu seam dikatakan memenuhi standar
apabila hasil sambungan rapi dan halus tanpa cacat, baik hasil jahitan
ataupun kenampakan kain yang telah dijahit terlihat rapi. Ada kalanya kita
menemukan kain yang telah dijahit tidak rapi, hal ini dapat disebabkan
karena jarum mesin yang digunakan tidak tajam.
Bagaimanapun baiknya pola, bila teknik jahit tidak tepat tentunya
kualitas busana tidak akan baik. Maka dari itu kita harus dapat menguasai
dan memilih teknik jahit/jenis seam yang digunakan. Pemilihan jenis
seam ini juga berdasarkan estetika, kekuatan, ketahanan, kenyamanan,
ketersediaan mesin dan biaya.
Tempat duduk untuk menjahit pilihlah kursi dengan sandaran yang
lurus dan tanpa tangan agar siswa dapat duduk dengan sempurna dan
tidak cepat lelah. Ruangan ini juga dilengkapi dengan alat untuk mempres
atau memampat dan juga tersedia ruang pas/fiting.
Untuk kelancaran proses manjahit terlebih dahulu dilakukan persiapan
yang matang antara lain adalah : Siapkan alat jahit yang diperlukan
seperti :
1. Mesin jahit lengkap dengan komponen–komponen siap pakai, sudah
diberi minyak mesin dan dibersihkan dengan lap agar tidak
menumpuk minyaknya
2. Periksa jarak antara setikan sudah sesuai dengan yang diinginkan
3. Alat–alat jahit tangan dan alat penunjang seperti: jarum tangan, jarum
pentul, pendedel, setrika dan sebagainya
4. Bahan yang sudah dipotong beserta bahan pelengkap sesuai dengan
desain/sesuai dengan kebutuhan.
Menjahit busana untuk produksi massal, proses menjahit sebaiknya
dilakukan dengan ban berjalan, maksudnya untuk selembar pakaian
dikerjakan oleh sederet operator menjahit. Setiap bagian menggunakan
mesin jahit yang khusus, sesuai dengan teknik jahitnya, dan operatornya
disesuaikan dengan keahliannya. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan di dalam menjahit untuk produksi masal antara lain :
1. Persiapan penjahitan, tujuannya adalah untuk memberi tanda,
membuat bundle serta mempersiapkannya sesuai dengan kebutuhan
dibagian penjahitan.
2. Shade marking, proses ini memastikan komponen-komponen yang
dipotong tidak tercampur pada waktu penggabungan, terutama untuk
warna yang sama.

3. Ticketing, setiap komponen untuk satu garment, diberi nomor spesifik,
biasanya memakai kertas kecil.
4. Bundle, bundle komponen yang sudah dipotong, disiapkan
berdasarkan ukuran, warna dan jumlahnya sesuai dengan komposisi
yang diperlukan dibagian sewing.
Berdasarkan British Standard BS 3870: Part 2: 1983, jenis seam
dibedakan dalam 8 kelas menurut type dan jumlah komponen
pembentukannya. Komponen pembentuk dapat berupa bahan utamanya
atau bahan tambahan yang mempunyai lebar terbatas maupun tidak
terbatas. Dikatakan komponen terbatas pada satu sisinya, maka sisi
tersebut merupakan sisi guntingan yang akan dijadikan seam. Komponen
yang terbatas pada kedua sisinya seperti renda, pita atau elastic yang
lebarnya kecil. Sedangkan komponen dikatakan tidak terbatas pada satu
sisinya, maka sisi tersebut merupakan sisi yang berlawanan dengan sisi
terbatas.
Adapun 8 kelas dari seam adalah sebagai berikut:
Kelas 1 (superimposed seams), seam ini dibentuk oleh minimum dua
buah komponen, yang mana letak sisi terbatasnya sama.
Gambar 187. Superimposed seams
Kelas 2 (lapped seam) seam ini dibrentuk oleh minimum dua buah
komponen, yang mana letak sisi terbatasnya berlawanan dan saling
menumpang.

Kelas 3 (bound seam), seam ini dibentuk minimum oleh dua buah
komponen, komponen pertama terbatas pada salah satu sisinya
sedangkan komponen kedua terbatas pada kedua sisinya dan letaknya
membungkus ujung terbatas pada komponen pertama.
Gambar 190. Bound seam
Kelas 4 (flat seam), seam ini dibentuk oleh hinimum dua buah
komponen, yang mana letak sisi terbatasnya berlawanan dan
kedudukannya sejajar.

Kelas 5 (decorative stitching), seam ini dibentuk oleh minimum satu
buah komponen yang tidak terbatas pada kedua sisinya.
Gambar 192. Decorative seams
Kelas 6 (edge neatening), seam ini hanya dibentuk oleh sebuah
komponen yang terbatas pada salah satu sisinya.
Gambar 193. Edge neatening.
Kelas 7 (shirt buttonhole band, seam ini dibentuk oleh minimum dua
buah komponen, yang mana komponen pertamanya terbatas pada salah
satu sisinya dan komponen yang lain terbatas pada kedua sisinya.

Kelas 8, seam ini hanya dibentuk oleh satu komponen yang
terbatas pada kedua sisinya.

0 komentar:

Post a Comment