Cara pencelupan cat warna naftol |
Cara pencelupan cat warna naftol
pada bahan dari serat selulosa ada 2 cara, yaitu cara perendaman biasa dimana
sesudah pencelupan sisa larutan naftolat dibuang dan
cara ”standing bath”, di mana larutan naftolat sesudah
pencelupan tidak dibuang tetapi dipergunakan lagi
dengan penambahan naftolat secukupnya.
(1) Cara Perendaman Biasa pada Bahan dari Serat
SelulosaMula-mula zat warna naftol dilarutkan dengan cara
membuat pasta dengan penambahan TRO,
kemudian ditambah soda kostik dan diencerkan
dengan air panas sampai terbentuk larutan jernih.
Cara ini dikenal dengan nama pelarutan panas. Cara
naftol dibuat pasta dengan spiritus, kemudian
ditambah soda kostik, kemudian diencerkan dengan
air dingin sampai terbentuk larutan yang jernih.
Bahan dari serat selulosa yang telah dimasak, dicelup
dalam larutan celup yang mengandung larutan zat
naftol tersebut di atas dengan penambahan 10–15
ml/l soda kostik 38 Be dan 30 g/l natrium klorida.
Selanjutnya bahan diperas dan dibangkitkan di dalam
larutan garam diazonium yang sebelumnya telah
ditaburkan ke dalam air dingin dengan pengadukan
yang sempurna. Ke dalam larutan pembangkit garam
diazonium tersebut sering ditambahkan natrium
asetat dan asam asetat sebagai larutan penyangga,
agar pH larutan pembangkit selalu tetap berkisar
4,5–5.
Kadang-kadang sebagai larutan pembangkit tidak
dipergunakan garam diazonium, tetapi basa naftol.
Untuk itu basa naftol tersebut perlu diazotasi terlebih
dahulu menjadi garam diazonium. Reaksi diazotasi
ini harus dikerjakan di dalam bejana yang bebas
logam pada suhu di bawah 18 C bila perlu dengan
tambahan es atau bejana tersebut direndam dalam
es. Mula-mula basa naftol dilarutkan dalam asam
klorida dan air mendidih, kemudian ditambah air
dingin sampai suhunya mencapai 18 C. Natrium nitrit
yang sebelumnya dilarutkan ditambahkan ke dalam
larutan tersebut dengan diaduk terus menerus
selama 30 menit sehingga reaksi diazonium tersebut
berlangsung sempurna dan siap dipergunakan
sebagai larutan pembangkit.
(2) Pencelupan Cara Larutan Baku (Standing Bath)
Karena substantivitas zat warna naftol padaumumnya rendah, maka air larutan celup dapat
dipergunakan berulang-ulang dengan penambahan
zat warna naftol dan garam diazonium yang lebih
sedikit dari pada jumlah yang diperlukan pada
permulaan pencelupan.
Substansivitas zat warna naftol berbeda-beda dan
besarnya substantivitas tersebut dinyatakan dalam
jumlah garam zat warna naftol yang dapat diserap
oleh satu kilogram bahan. Konsentrasi larutan celup
dari zat warna naftol dinyatakan dalam gram per liter
larutan. Demikian halnya untuk garam diazoniumnya.
Jumlah zat warna naftol yang dapat diserap oleh
bahan dan jumlah yang perlu ditambahkan untuk
pencelupan berikutnya pada umumnya telah dapat
disajikan oleh pabrik pembuat zat warna tersebut
pada buku penuntunnya, sehingga para pemakai
tinggal mengikutinya. Larutan celup tersebut pada
umumnya dapat dipakai sampai sepuluh kali atau
lebih, bergantung kepada jenis zat warna naftol dan
kondisi pengerjaannya.
0 komentar:
Post a Comment