, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bahan Pelapis (lining dan interlining)

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Bahan Pelapis (lining dan interlining)

Bahan Pelapis (lining dan interlining)


Bahan pelapis secara garis besar dapat dibagi atas 2 kelompok
yaitu lining dan interlining.

a. Lining


Lining merupakan bahan pelapis berupa kain yang melapisi bahan
utama sebahagian maupun seluruhnya. Bahan lining sering juga
disebut dengan furing. Bahan lining yang sering dipakai
diantaranya yaitu kain hero, kain hvl, kain abutai, kain saten, kain
yasanta, kain dormeuil england dan lain-lain.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan
lining yaitu :

1) Jenis bahan utama


Jika bahan utama busana bersifat agak kaku seperti bahan
untuk pakaian kerja, berupa jas atau semi jas, blazer dan lainlain,
hendaklah menggunakan bahan lining yang bertekstur
hampir sama, seperti kain hero dan kain abutai agar dapat
mengimbangi bahan luarnya. Begitu juga dengan bahan luar
yang tipis dan melangsai. Untuk bahan yang melangsai
sebaiknya juga menggunakan bahan lining yang lembut dan
melangsai seperti kain yasanta, hvl, dll. Bahan yang
melangsai dan lembut seperti sutera, terutama bahan yang
harganya mahal, lining yang digunakan hendaklah yang
sebanding, dengan kata lain lining yang digunakan dapat
mempertinggi mutu busana yang dibuat. Untuk bahan yang
tipis atau tembus pandang seperti tile atau chiffon dapat
menggunakan bahan yang mengkilat seperti saten, tetapi jika
pemakai tidak menyukai bahan yang mengkilat dapat juga
digunakan bahan yang lembut dan melangsai atau tidak kaku.

2) Warna bahan


Warna bahan untuk lining disesuaikan dengan warna
bahan utamanya. Tetapi untuk efek warna tertentu terutama
untuk bahan yang tipis dan tembus pandang dapat digunakan
warna yang diinginkan, tentunya yang serasi dengan bahan.
Bahan lining dapat dipilih bahan dengan warna yang sedikit
lebih tua atau sedikit lebih muda dari bahan utamanya.

3) Sifat luntur dan susut kain.


Bahan lining adakalanya luntur dan susut setelah dicuci,
terutama lining yang berasal dari bahan katun. Agar lining
yang digunakan tidak luntur atau susut setelah dibuatkan
busana, hendaklah sebelum digunting terlebih dahulu dicuci
dan dikeringkan lalu disetrika. Untuk bahan lining yang luntur
setelah dicuci sebaiknya ditukar dengan bahan yang tidak

luntur. Bahan yang luntur dapat merusak warna busana yang
dibuat.

Kesempatan pemakaian busana.


Pemilihan bahan untuk lining juga perlu memperhatikan
kesempatan pemakaian busana. Seperti sweater atau baju
dingin atau jaket hendaklah menggunakan lining yang dapat
menghangatkan tubuh karena sweater atau jaket ini sering
digunakan pada saat udara dingin atau untuk berkendaraan
roda dua. Lining yang dapat digunakan diantaranya kain
abutai atau sejenisnya. Begitu juga dengan pakaian kerja,
hendaklah dipilih bahan lining yang dapat menghisap keringat
dan dapat memberi kenyamanan pada saat bekerja, seperti
kain hero dan sejenisnya

0 komentar:

Post a Comment