Pola dasar wanita dewasa
a. Sistem Dressmaking
1). Ukuran yang diperlukan dan cara mengambil ukuranGambar 129. Cara mengambil ukuran sistem Dressmak ing
Keterangan gambar :
a) Lingkar leher : diukur sekeliling leher tidak terlalu ketat dan
tidak terlalu longgar
b) Lebar muka: diukur 6 atau 7 cm dari lekuk leher ke bawah,
kemudian diukur datar dari batas lingkar kerung lengan kiri
sampai batas lingkar kerung lengan kanan
c) Lingkar badan: diukur sekeliling badan terbesar dengan
posisi cm tidak terlalu kencang dan ditambah 4 cm.
d) Tinggi dada : diukur dari lekuk leher tengah muka sampai
batas diantara dua titik payudara kiri dan kanan.
e) Lingkar pinggang: diukur pas sekeliling pinggang
f) Lingkar panggul ; diukur melingkar pada pinggul yang
paling tebal secara horizontal dengan tidak terlalu ketat
g) Tinggi panggul : diukur dari pinggang sampai batas
panggul terbesar pada bagian belakang
h) Lebar punggung : diukur 9 cm ke bawah dari tulang leher
belakang kemudian diukur mendatar dari batas lingkar
kerung lengan kiri ke lingkar kerung lengan kanan
i) Panjang punggung : diukur dari tulang belakang lurus
sampai batas pinggang
j) Panjang rok : diukur dari pinggang sampai panjang rok
yang diinginkan
k) Panjang bahu : diukur dari batas lingkar leher sampai
batas bahu terendah
l) Panjang lengan : diukur dari bahu terendah sampai
panjang yang diinginkan
m) Tinggi puncak lengan :diukur dari bahu terendah sampai
batas lengan terbesar/otot lengan atau sama dengan
panjang bahu
2). Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking
a) Lingkar leher : 38 cm
b) Lebar muka : 33 cm
c) Lingkar badan : 88 cm
d) Tinggi dada : 15 cm
e) Lingkar pinggang : 66 cm
f) Lingkar panggul : 96 cm
g) Tinggi panggul : 16 cm
h) Lebar punggung : 34 cm
i) Panjang punggung : 37 cm
j) Panjang rok : 50 cm
k) Panjang bahu : 12 cm
l) Panjang lengan : 24 cm
m) Tinggi puncak lengan : 12 cm
3). Cara menggambar pola dasar sistem Dressmaking (skala
1:6)
a). Pola Dasar Badan
![]() |
Pola dasar wanita dewasa |
Gambar 130. Pola dasar badan
Keterangan Pola
Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola
belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedomam umumnya yaitu
ukuran ½ lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik.
A - B = ½ ukuran lingkar badan.
A - C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.
B - B1 = 1,5 cm.
B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E.
B - B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).
C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus
(garis bantu).
B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi
nama titik B3
B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkan
dengan garis tegas.
B1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis
horizontal kekiri dan beri nama titik H.
B1 - G1 = 9 cm.
G1 - F1 = ½ lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).
Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4
menuju F1 terus ke F seperti gambar.
D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit
kup) dikurang 1 cm.
D - D2 = 1/10 lingkar pinggang.
D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup).
Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris
badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik
D2 dan D3 menjadi lipit kup.
D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.
D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian
belakang.
Keterangan pola bagian muka
A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.
Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola
muka).
A1 - C2 = ukuran panjang bahu.
A2 - A3 = 5 cm.
A3 - F2 = ½ lebar muka.
Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung
lengan bagian muka).
E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi).
E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup
dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang).
E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang.
E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup).
E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris
tengah bahu.
A2 - J = ukuran tinggi dada.
Dari J dibuat garis sampai ke J1.
J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3
membentuk lipit kup.
F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1.
J1 - K = 2 cm.
Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan
dengan titik K.
I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1
ke K.
E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi
badan bagian muka.
b). Pola Lengan
Ukuran Yang Diperlukan
1). Lingkar kerung lengan = 40cm (diukur dari pola badan)
2). Tinggi puncak lengan = 12 cm
3). Panjang lengan = 24 cm
0 komentar:
Post a Comment