, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Penyimpanan busana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Penyimpanan busana

Penyimpanan busana


Penyimpanan busana sangat diperlukan agar busana tidak
rusak oleh ngengat, tempat penyimpanan diberi kamper. Busana
yang disimpan dalam lemari ada yang dilipat, ada yang digantung
seperti jas, pakaian kerja dan sebagainya. Khusus untuk pakaianpakaian
mewah seperti kebaya wanita yang terbuat dari tile (yang
lemas) dan dihiasi dengan payet-payet jangan digantung karena
akan mengakibatkan pakaian berubah ukuran menjadi lebih
panjang. Tetepi sebaliknya penyimpanan selendang yang
berjambul harus digantung, supaya jambulnya tidak berobah
bentuk. Penyimpanan kain songket tidak digantung dan tidak
dilipat, tetapi digulung dan dibalut dengan kertas koran/kertas pola
lalu dimasukan kedalam plastik yang diberi kamper.
Pengemasan pakaian dalam lemari hendaklah sejenis pada tiap
bagian lemari agar kelihatan rapi dan lebih mudah mencarinya.
Dianjurkan sekali seminggu lemari dibuka atau di anginkan agar
tidak pengap dan tidak lembab.

5. Merapikan Area dan Alat Kerja


Kerapian area kerja disaat bekerja/melakukan kegiatan
menjahit akan memberikan dorongan dalam bekerja sehingga
bekerja dapat lebih efektif dan efesien. Disamping itu juga akan
membantu keselamatan dalam bekerja.
Apa yang perlu dibudayakan dalam menata dan merapkan
area kerja adalah sebagai berikut, sesuai dengan budaya kerja 5 S
yang dikembangkan di Jepang. Konsep 5 S menitik beratkan akan
pentingnya penataan dan kebersihan di tempat kerja secara
berkesinambungan (kaizen) guna meningkatkan efesiensi proses
kerja. Istilah 5 S berasal dari huruf pertama istilah dalam bahasa
Jepang yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke.
Pengertian masing-masing elemen tersebut adalah sebagai
berikut :

a. Seiri yaitu ringkas.


Jadi menyusun barang-barang atau alat-alat dapat
mengelompokkan berdasarkan urutan tingkat

Menerapkan Praktek K-3


Kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja di sekolah perlu
mendapatkan perhatian dari semua pihak, baik guru, instruktur ataupun
siswa itu sendiri. Dengan menerapkan praktek kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja, diharapkan para pekerja/siswa akan
terlindung dari kemungkinan resiko kerja yang selalu mengancamnya,
baik yang disebabkan oleh lingkungan kerja maupun yang disebabkan
oleh pekerja/siswa itu sendiri. Pihak sekolah kejuruan secara hukum
berkewajiban untuk mengurangi resiko/kecelakaan kerja sekecil
mungkin. Jadikan keamanan kerja sebagai prioritas utama.
Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa harus mematuhi panduan
keselamatan kerja, sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun
diri orang lain.
Ketika menjahit jika tidak berhati-hati siswa diancam oleh tusukan
jarum, gunting dan lain sebagainya. Untuk menghindari hal tersebut di
atas maka setiap bekerja harus diterapkan/dipraktekkan apa yang
dituntut oleh aturan-aturan K3. Hal tersebut sangat penting untuk
karena dapat meningkatkan kinerja sehingga siswa akan lebih produktif
dan professional dalam melakukan setiap pekerjaan menjahit atau
mempres.

Setiap siswa hendaklah selalu membiasakan diri untuk:


1). Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan
kerja
2). Memberikan contoh cara kerja yang aman kepada siswa baru yang
kurang berpengalaman

3). Menunjukkan kesiapan dan minat untuk mempelajari dan melatih
diri terhadap kerja yang aman
4). Melakukan secara sungguh-sungguh tentang keselamatan kerja
pada setiap tugas pekerjaan.
Menerapkan praktek K3 dapat membantu kesuksesan dalam
bekerja, dan perlu juga disadari bahwa. kecelakaan-kecelakaan
yang terjadi ditempat kerja disebabkan karena persoalan teknis,
atau meletakkan alat disembarangan tempat.
Usaha untuk mencegah/memperkecil kecelakaan ditempat kerja, dapat
dilakukan dengan cara:

1). Mengadakan pengaturan tata cara kerja, menyediakan tempat alatalat
yang diperlukan
2). Menerapkan dan mematuhi peraturan sekolah dan disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, karena tempat bekerja
merupakan bagian yang penting begi siswa di sekolah, secara tidak
langsung tempat bekerja akan berpengaruh pada kesenangan,
kenyamanan dan keselamatan dari para siswa. Keadaan atau
suasana yang menyenangkan (comfortable) dan aman (safe) akan
menimbulkan gairah produktifitas kerja.
kepentingannya sehingga bekerja lebih ringkas.
b. Seiton yaitu rapi.
Menyimpan barang ditempat yang tepat yang telah
ditentukan sehingga dapat cepat ditemukan pada waktu
yang dibutuhkan.
c. Seiso yaitu resik.
Barang-barang, peralatan dan lokasi kerja ataupun
lingkungan kerja selalu dalam keadaan bersih.
d. Seiketsu yaitu rawat.

Melakukan pengulangan kegiatan ringkas, rapi dan resik
sebagai kebiasaan.


 Shitsuke yaitu rajin.

Kegiatan ringkas, rapi, resik, rawat dilaksanakan secara
disiplin dan menjadi kebiasaan hidup atau menetap dalam
diri kita.
Manfaat dari bekerja dengan budaya kerja seperti di atas adalah
membuat tempat kerja menjadi lebih teratur dan efesien sehingga
melakukan pekerjaan lebih mudah dan memberikan rasa senang.
Untuk menjahit tangan seperti menjelujur, mensum atau memasang
kancing, siapkanlah alat-alat yang sesuai dengan keperluan seperti
jarum, kancing, benang, dan sebagainya. Semua alat dan bahan ini
ditempatkan pada satu kotak, dan diletakan pada tempat tertentu.
Bekerjalah pada tempat yang rapi dan bersih sehingga tidak ada
kemungkinan pakaian ternoda.
Bila akan mengepres pakaian, siapkanlah meja setrika dan
letakkan dekat dengan colokan listrik/stop kontak. Disamping itu perlu
juga disiapkan bantalan setrika dan spray n alat-alat lain yang dirasa
perlu.

0 komentar:

Post a Comment