, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pionering

Pionering

Bidang Tali Temali
Dalam  tali  temali  kita  sering  mencampuradukkan  antara  tali,  simpul  dan  ikatan.  Hal  ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya
1.    Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2.    Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3.    Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4.    Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5.    Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6.    Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7.    Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8.    Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9.    Simpul laso

Macam Ikatan dan Kegunaannya
a.   Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga. digunakan untuk memulai suatu ikatan.
b.   Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
c.   Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
d.   Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
e.   Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
f.    Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
g.   Ikatan palang
h.   Ikatan canggah
i.    Ikatan silang
j.    Ikatan kaki tiga
Untuk gambar macam-macam Simpul dan ikatan dapat dilihat di bawah ini.











DAFTAR SURAT KEPUTUSAN
1.   Keppres RI Nomor 238 Tahun 1961 ttg Gerakan Pramuka
2.   Keppres RI Nomor 448 Tahun 1961 ttg Panji Gerakan Pramuka
3.   Keppres RI Nomor 104 Tahun 2004 ttg Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
4.   SK Kwarnas Nomor 086 / KN / 2005 ttg Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
5.   SK Kwaranas Nomor 06 / KN / 1972 ttg Lambang Gerakan Pramuka
6.   SK Kwarnas Nomor 058 / KN / 1982 ttg Tanda Kecakapan Umum
7.   SK Kwarnas Nomor 053 / KN / 1982 ttg Tanda Kecakapan Khusus
8.   SK Kwarnas Nomor 055 / KN /1982 ttg Tanda Pengenal
9.   SK Kwarnas Nomor 005 / KN / 1989 ttg Tanda Satuan
10. SK Kwarnas Nomor 058 / KN / 1980 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Kursus Pembina
    Pramuka Mahir
11. SK Kwarnas Nomor 080 / KN / 1988 ttg Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka
    Penegak dan Pandega
12. SK Kwarnas nomor 226 / KN / 2007 ttg Petunjuk Penyelenggraan Seragam Pramuka
13. SK Kwarnas Nomor 041/ KN / 199 tentang  Petunjuk Penyelenggaraan Administrasi
    Satuan Pramuka
14. SK Kwarnas Nomor 101 / KN / 1984 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda
15. SK Kwarnas Nomor 178 / KN / 1979 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di dalam
    Gerakan Pramuka
16. SK Kwarnas Nomor 013 / KN / 1978 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Raimuna
17. SK Kwarnas Nomor 022 / KN /1978 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan
    Wirakarya
18. SK Kwarnas Nomor 036 / KN /1979 ttg Dasadharma Pramuka
19. SK Kwarnas Nomor 086 / KN / 1987 ttg Petunjuk Penyelenngaraan Gugus Depan di
    Perguruan Tinggi
20. SK Kwarnas Nomor 231 / KN / 2007 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
21. SK Kwarnas Nomor 214 / KN / 2007 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja
    Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
22. SK Kwarnas Nomor 12 / KN / 1996 ttg Petunjuk Penyelenggaraan SatuanKarya
    Pramuka
23. SK Kwarnas Nomor 005 / KN / 1984 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya
    Wanabakti
24. SK Kwarnas Nomor 078 / KN / 1984 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya
    Taruna bumi
25. SK Kwarnas Nomor 053 / KN / 1985 ttg  Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya
    Bakti Husada
26. SK Kwarnas Nomor    004 /KN?1983 ttg  Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya
Kencana
27. SK Kwarnas Nomor 018 / KN / 1991 ttg   Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya
    Dirgantara
28. SK Kwarnas Nomor 019 /KN / 1991 ttg Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya
    Bahari
29. SK  Kwarnas    020    /  KN    /    1991  ttg  Petunjuk  Penyelenggaraan  Satuan  Karya
Bhayangkara
30. SK Kwarda Jateng  No. 19 /KPTS/D.XI/1979 ttg  Petunjuk Penyelenggaraan Tanda,
Lambang, Bendera dan Kibaran Cita Ambalan Penegak dan atau Racana Pandega



DAFTAR ISTILAH ASING DAN SINGKATAN DALAM KEPRAMUKAAN

A.   Daftar Istilah
1.  Siaga    : Putra    : Cub
Putri    : Brownie
2.  Penggalang    : Putra    : Boy Scout
Putri    : Girl Scout
3.  Penegak    : Putra    : Rover
Putri    : Ranger
4.  Pandega    : Senior Rover
5.  Ambalan    : Crew
6.  Gudep    : Group
7.  Pradana    : Rover Met
8.  Dasadarma    : Scout Law
9.  Trisatya    : Scout Promise
10. Pembina    : Master
11. Dewan Kerja    : Rover Council
B.   Daftar Singkatan
1. DKN    : Dewan Kerja Nasional
2. DKD    : Dewan Kerja Daerah
3. DKC    : Dewan Kerja Cabang
4. DKR    : Dewan Kerja Ranting
5. Gudep    : Gugus Depan
6. KMD    : Kursus Mahir Dasar
7. KML    : Kursus Mahir Lanjutan
8. KPD    : Kursus Pelatih Dasar
9. KPL    : Kursus Pelatih Lanjutan
10.Kwarnas    : Kwartir Nasional
11.Kwarda    : Kwartir Daerah
12.Kwarcab    : Kwartir Cabang
13.Kwarran    : Kwartir Ranting









ARTI LAMBANG JAWA TENGAH
1.   Bintang warna kuning mengkiaskan Ketuhanan Yang Maha Esa
2.   Padi  dan  Kapas  Mengkiaskan  Kemakmuran.  Dikandung  arti  bahwa  daerah  Jawa
    Tengah adalah penghasil pangan.
3.   Bintang segi lima mengkiaskan Pancasila
4.   Warna dasar coklat mengkiaskan kesuburan. Dikandung arti bahwa Jawa Tengah
    merupakan lahan pertanian yang subur.
5.   Lidah api merah berjumlah sepuluh mengkiaskan Dasadarma
6.   Keris luk 3 ke atas mengkiaskan Trisatya
7.   Stupa Warna hitam mengkiaskan Jawa tengah sebagai Pusat kebudayaan Khususnya
    Kraton Surakarta
8.   Cikal  tumbuh  mengkiaskan  penduduk  yang  menurunkan  generasi  muda  sebagai
    penerus bangsa
Tulisan Jawa Tengah menunjukkan lokasi/ satuan Pramuka Kwarda XI (sebelas) Jawa Tengah.









ARTI LAMBANG WOSM
( The World Organization of the Movement )
1. Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu
    berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap
    menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
2. Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout
    Promise
3. Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat
    memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa
sesama Pandu/ Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.
5. Warna :  Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu
    melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan
    suka menolong orang lain.





ARTI LAMBANG WAGGGS
( The World Association of Girl Guide and Girl Scout )
1. Simbol berwarna emas dengan latar belakang biru cemerlang, melambangkam
    matahari yang menyinari anak di dunia.
2. Tiga daun melambngkan tiga Janji Pandu/ Pramuka Puteri.
3. Tangkai berbentuk melingkar melambangkan cinta kemanusiaan.
4. Jarum kompas, melambangkan selalu mentaati janji dan ketentuan moral.
5. Motto WAGGGS adalah ‘ Sedia ‘ / ‘ Be Prepare ‘

Catatan : Bahwa sejak tahun 2001, Gerakan Pramuka sudah tidak lagi menjadi
anggota WAGGGS, dengan demikian tanda tersebut tidak dipergunakan lagi.






Lady Olave Baden Powel
(1889 - 1977)






9.



PERKEMAHAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
Jadi anggota Pramuka tapi gak pernah berkemah rasanya
tidaklah   lengkap,   karena   penerapan   metode   pendidikan
Kepramukaan   salah   satunya   melalui   kegiatan   berkemah.
tujuan   dan   ssalah   satu   upaya   penerapaasaran   kegiatan
tentunya anda sudah mengenal betul. Namun demikian banyak
yang kurang memahami bagaimana tatacara berkemah yang
baik.   Adakalanya   bahkan   memiliki   resiko   tinggi.   Nah,
bagaimana berkemah yang benar ? untuk itu sekarang akan
kita bahas lebih lanjut.
A. Perkemahan mempunyai tujuan :
Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsure unsure alam dan kebutuhan untuk melestarikannya , menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan dan menghormati keseimbangan alam.
Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapinya.
Menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya.
Menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan membina kerjasama dan rasa memiliki
B. Menurut Waktunya perkemahan dibagi dalam :
1.   Perkemahan Satu Hari (PERSARI)
2.   Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI)
3.   Perkemahan Jumat SabtuMinggu (PERJUSAMI)
4.   Perkemahan  lebih dari 3 hari
C. Jenis Perkemahan menurut tempatnya dibagi dalam :
1. Perkemahan menetap , dari awal sampai akhir tetap di tempat itu
2. Perkemahan Safari , berpindah pindah tempat
D. Perkemahan menurut peserta dan tingkatnya dibagi dalam :
1. Perkemahan untuk lomba
2. Perkemahan satu regu Penggalang
3. Perkemahan pasukan Penggalang/Ambalan Penegak/Racana Pandega
4. Perkemahan tingakat ranting,cabang,daerah,nasional,kawasan(regional) dunia
E. Untuk perkemahan yang baik pentahapan yang harus ditempuh adalah
1. Persiapan
a. Penentuan waktu, tempat, tujaun, dan biaya
b. Pengadaan peralatan, peninjauan lokasi
c. Pemberitahuan dan perijinan
d. Pembentukan Panitia
e. Memantapkan kesiapan mental, fisik, dan ketrampilan
2. Pelaksana
Pendayagunaan panitia pelaksana sesuai dengan bidang tugasnya
3. Acara
a. Acara harian menjelaskan acara poko secara garis besar
b. Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan selama
    berkemah
c. acara perorangan dan kelompok
4. Pelaksanaan
Hendaknya dilaksanakan sesuai rencana menurut perkembangan keadaan dan
diusahakan adanya acara pengganti atau tambahan serta factor pengamanan dan keselamatan peserta harus diprhatikan
5. Penyelesaian
Pembongkaran tenda tenda kebersihan lingkungannya dan pengecekan pengembalian barang barang pinjaman harus segera dilaksanakan secara tertib dilanjutkan dengan ucapan terima kasih
F. Syarat memilih tempat berkemah
1. Tanah rata atau sedikit miring berumput
2. Adapohon pelindung
3. Ada awluran pengeringan dan pembuangan air




4. Dekat sumber air
5. Pemandangan menarik
6. Ada arena petualangan
7. Terjamin keamanannya
8. Tidak terlalu dekat dengan kampong dan jalan raya
9. Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan , pos keamanan
10. Letaknya membujur menurut arah mata angin
G. PERALATAN KEMAH
1.   Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
2.   Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak
    kantong.
3.   Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi
    yang beragama islam.
4.   Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
5.   Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
6.   Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
7.   Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
8.   Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
9.   Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
13. Topi.
14. Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film
    agar aman.
17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco,
    bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
18. Obat-obatan pribadi.
Kalo kamu berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan  sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau  sudah banyak dengan lubang/ robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta  tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat,  perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang teringgal.
H. Sebagai bahan evaluasi di masa mendatang , maka sebaiknya dilakukan :
1. Mencata prestasi peserta kegiatan peserta didik
2. Perubahan sikap (Sebelum dan sesudah pulang kemah)
3. Melihat kesehatan pesrta
4. Faktor pendukung, kekurangan , kesalahan, dan hambatan
5.Laporan hasil berkemah disampaikan kepada orang tua peserta didik
Catatan :Jangan dirikan tenda di Tepi jalan raya, Makam, Tepi tebing/jurang, Dekat semak belukar
I. “Alam Lain”
Diakui atau tidak , perihal yang satu ini kerap terlupakan atau dilupakan dalam
penyelenggaraan kegiatan terutama perkemahan. Hal ini biasanya tidak dipermasalahkan sampai akhirnya timbul masalah
Untuk mencegah kemungkinan munculnya gangguan adalah bijaksana Panitia untuk mengingatkan Panitia dan Peserta akan hal hal berikut ini :
1.   Tetap menjaga rutinitas ibadah
2.   Tetap menjaga komunikasi sesame anggota satuan dan memperingatkansesama
    anggota
3.   Tidak melakukan pantangan pantangan yang biasanya menimbulkan gangguan
4.   Memberi penjelasan perihal kondisi metafisika di lokasi
Selain itu perlu kiranya Panitia mengadakan ritual keagamaan sebagai pendekatan spiritual.



AMBALAN DAN RACANA

Untuk Penegak disebut Ambalan sedangkan Pandega disebut Racana
1) Ambalan atau Racana  terdiri atas paling banyak 32 orang Pramuka.
2) Ambalan Penegak dapat dibagi dalam satuan-satuan kecil yang disebut ‘sangga’ yang masig-masing terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Penegak. Sedangkan Racana Pandega tidak dibagi dalam satuan-satuan kecil
3) Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri.
4)  Tiap  sangga  menggunakan  nama  dan  lambang  sesuai  dengan  aspirasinya,  dengan ketentuan tidak menggunakan nama dan lambang yang sudah digunakan oleh badan dan organisasi lain.
5) Untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, Ambalan Penegak atau Racana Pandega dapat membentuk Sangga Kerja .Sangga Kerja bersifat sementara sesuai dengan tugas yang harus dikerjakannya.
6) Nama Ambalan/  Racana dapat mengambil nama Pahlawan, Tokoh yang berjasa kepada Negara atau nama lain  yang memiliki arti bagi Ambalan/ Racana itu.
ADAT AMBALAN-RACANA

Adat ambalan adalah adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para Pramuka Penegak dan Pandega di Suatu Ambalan/ Racana.
Adat memiliki tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan tersebut, para Pramuka Penegak dan Pandega dapat membiasakan diri menepati segala peraturan yang berlaku di tempat mereka.
MEMAHAMI ADAT AMBALAN/ RACANA.
1. Proses pembuatan adat ambalan/ racana dilakukan seperti pembuatan sandi ambalan/ racana yaitu melalui musyawarah ambalan.
2. Adat ambalan/ racana sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi oleh setiap anggotanya. Jika seseorang merasa telah melanggar adat yang berlaku bersedia menerima sangsi.
3. Adat Ambalan / Racana harus mampu mendorong para anggotanya untuk bertindak disiplin., patuh dan mengarah kepada kehidupan bermasyarakat yang baik dan maju.
4. Di dalam adat Ambalan/ Racana harus terdapat ketentuan :
Wajib mengikuti renungan jiwa sebelum dilantik sebagai Penegak Bantara.
Variasi dalam melaksanakan pelantikan, dapat menimbulkan kesan menyenangkan yang sukar dilupakan bagi yang dilantik, seperti misalnya : sebelum dilantik harus mencuci wajahnya, lalu membersihkan dengan handuk putih, lalu menghormat kepada bendera sebelum memasuki ruangan, sujud kepada orang tuannya sebelum dilantik dll.
Pada upacara kenaikan tingkat, dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana ada pemberian
pusaka sesuai dengan adat setempat, antara lain seperti : bamboo runcing beserta bendera
merah putihnya, Panah beserta busurnya, keris dll. Pengadaan dan pemberian pusaka ini harus
disertai maknanya.
Adat  ambalan/  racana  merupakan  adat  kebiasaan  di  lingkungan  ambalan/  racana  yang merupakan tingkah perilaku yang unik dan positif, contoh :
- Bagi yang terlambat datang harus menyalami seluruh anggota yang telah hadir terlebih
dahulu,
- Saling memberikan salam saat bertemu dimana saja.
-  Pada  saat  pembacaan  sandi  ambalan  dalam  upacara  pembukaan/  penutupan  latihan mengambil sikap/ gerakan tertentu.
Pada hakekatnya Adat ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan ciri khas kehidupan di lingkungan ambalan/ racana
SANDI AMBALAN/ RACANA
Pengertian.
Sandi Ambalan yaitu karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan gambaran pernyataan kata hati para pramuka penegak atau pandega di ambalan/ racana.






Cipta, rasa, karsa dan cita-cita terasa bermakna bagi para anggotanya, maka dengan adanya sandi ambalan/ racana dapat menunjukan sikap positif dan kreatif dalam kehidupan sehari - hari bagi ambalan/ racana tersebut.
Menciptakan sandi :
1.   Sandi   ambalan/   racana   diciptakan   oleh penegak/ pandega  dan diterima oleh seluruh anggotanya.
2. Penetapan sandi ambalan/ racana dilakukan dalam musyawarah ambalan/ racana.
3. Sandi ambalan/ racana yang telah ditetapkan menjadi milik ambalan/ racana dan ditentukan masa berlakunya.
4.  Sandi  ambalan/  racana  dibaca  di  depan anggota pada saat diperlukan, antara lain dalam rangkaian upacara pembukaan dan penutupan latihan. Demikian pula sesuai adat istiadat yang telah ditetapkan.



contoh Sandi Ambalan/ Racana
SANDI AMBALAN/ RACANA

KEHORMATAN ITU SUCI
JAGA DIRI KARENA HARGA DIRI
    BERBUDI LUHUR MENOLONG SESAMA
TAK KURANG AMAL KARENA KESUKARAN

SABDA PANDITA RATU
SATU KATA DALAM KEBENARAN
BERKETAPAN HATI SETIAP LANGKAH
PANTANG MENJILAT DAN MENYERAH
WIRA ADHI TARUNA
KSATRIA YANG SOPAN DAN PERWIRA
    TAK KENAL STRATA DAN KASTA
MEMAPAH BAGI DUKA TANPA PAMRIH
BERSIAP UNTUK HIDUP DAN MATI DENGAN
    BAHAGIA
ITULAH KEHENDAK
DAN CITA CITA AMBALAN/ RACANA KITA

Tulisan Sandi ambalan dapat ditulis dalam selembar kertas saja atau kain yang digulung, dan lainnya sesuai kreatifitas ambalan/ racana tersebut.
Dengan  demikian  sandi  ambalan/  racana  merupakan  gambaran  watak  dan  pedoman
kehidupan sehari-hari sebagai pegangan kehidupan di lingkungan di ambalan/ racana tersebut
PUSAKA AMBALAN - RACANA

Di lingkungan Ambalan dan Racana, kelengkapan selain adat istiadat sandi
dan kibaran cita masih ada satu lagi yakni yang disebut Pusaka Ambalan/
Racana.
Pusaka Ambalan/ Racana adalah suatu lambang yang diwujudkan dalam
bentuk benda, dapat berupa senjata/ pusaka kebanggaan yang bermakna positif, dipilih melalui musyawarah dan memiliki arti kiasan.
Tujuan adanya Pusaka Ambalan/ Racana adalah :
Mendorong daya kreatifitas dalam kehidupan sehari-hari bagi para anggotanya. Mendorong semangat dalam dalam berbakti, berlatih dan bekerja.
Memiliki jiwa kebanggaan dan kebersamaan sesama anggota.
Mendorong  untuk  bertindak  disiplin,  patuh  dan  dapat  mencerminkan  kehidupan  dalam bermasyarakat yang berbudaya dan maju.

Jenis Pusaka ambalan/ racana dapat dipilih berupa : selendang, senjata pelindung, kapak,
bambu runcing atau lainnya yang memiliki latar belakang yang bernilai positif.
Misalnya  dipilih,  Senjata ‘Cakra’  sebuah  senjata  jenis  panah  yang  diambil  dari  dunia
pewayangan. Senjata ini dianggap senjata yang paling ampuh dan selalu tepat sasaran. Pusaka Cakra ini akan terus melesat dengan cepat dan tidak akan berhenti sebelum tujuan atau sasaran tercapai. Hal ini dapat mencerminkan bahwa Ambalan/ racana tersebut memiliki cita-cita yang tinggi dan mulia, selalu bersemangat dalam memcapai tujuannnya.
Tata cara penggunaan Pusaka Ambalan/ Racana disesuaikan dengan keinginan dan adat ambalan/ racana dan diatur oleh Ambalan/ racana sendiri, seperti dalam upacara pelantikan atau acara tertentu lainnya.

0 komentar:

Post a Comment