, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan bahan keras

 Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan bahan keras


sentuhan-sentuhan yang sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan atraktif dan bernilai ekonomis disebut - Sentuhan-sentuhan estetik sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan atraktif dan bernilai ekonomis. Pada produk kerajinan, aspek fungsi menempati porsi utama. Maka, karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis yang meliputi: kenyamanan, keamanan dan keindahan (estetika).


semoga bisa bermanfaat!! amin :)

MATERI SOAL UTS KEWIRAUSAHAAN KLS XI THN 2016 2017


Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari alam atau mengalami pengolahan tanpa mengakibatkan perubahan wujud benda itu. Bahan Keras Alami mudah didapatkan dan relatif murah karena beberapa bahan bisa kita ambil langsung di sekitar kita.

Contohnya yaitu :Kayu, Biji – Bijian, Bambu, Batu, Kerang, Tulang, Rotan, Pasir

Berbeda dengan kerajinan bahan keras alami, kerajinan bahan keras buatan adalah kerajinan yang bahannya telah mengalami pengolahan kembali. Contoh kerajinan bahan keras buatan :Kaca, Kaleng, Logam ( Tembaga, Perak, Kuningan, Emas dan Alumunium ), Semen, Kawat, Timah, Besi

Berikut contoh kerajinan bahan keras : Lemari rotan, Patung, Kursi jati, Kalung dari Kerang, Bingkai Foto, Cincin Emas, Gong, Angklung, Uang Logam        

Fungsi Kerajinan bahan Keras : Seperti pada produk kerajinan dan bahan lunak, produk kerajinan dan bahan keras juga memiliki fungsi sebagai benikut.

Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya. Unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.

Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis mi Iebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.

Unsur Estetika dan Ekonomis Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Dalam perkembanganya produk, kerajinan tidak dapat melepaskan din dan unsur-unsur seni pada umumnya. Sentuhan-sentuhan estetik sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan atraktif dan bernilai ekonomis. Pada produk kerajinan, aspek fungsi menempati porsi utama. Maka, karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis yang meliputi: kenyamanan, keamanan dan keindahan (estetika).

Motif Ragam Hias Produk Kerajinan dan Bahan Keras  Produk kerajinan dan beberapa daerah di Indonesia sudah dikenal di mancanegara sejak zaman dahulu. Keanekaragaman produk kerajinan tersebut memiliki motif dan ragam hias yang khas di setiap daerah. Setiap motif dan ragam hias mempunyai nilai keindahan dan keunikan serta makna simbolis yang penuh perlambangan dan juga nasihat. Beberapa daerah yang terkenal ukiran atau pahatannya adalah Jepara, Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan, dan masih ada daerah lainnya. Kita perlu mengenal dan melestarikan motif dan ragam hias Nusantara. Kekayaan kreasi bangsa Indonesia penlu kita syukuri sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Teknik Pembuatan Benda Kerajinan Bahan Keras

Pengertian Teknik Patri

Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan logam yang akan di sambungkan. Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri, namun tidak dapat di las.

Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di terapkan pada kondisi-kondisi di bawah ini :

>>Sebagai pengganti pengelasan pada  konstruksi bahan yang peka terhadap suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat  mengakibatkan kerugian (mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan,  pengoyakan, retak ataupun pecah).

>>Untuk menyambung logam yang titik  leburnya sangat berbeda, misalnya baja dan kuningan, tembaga, logam keras.

>>Untuk menyambung benda kerja yang  sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.

>>Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas, misalnya perkakas.

>>Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).

Pengertian Teknik Cetak.

Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yakni :

>>Teknik tuang berulang

Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.

>>Teknik tuang sekali pakai

Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu.

Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat

Kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan.

Pengertian Teknik Grafir

Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu, Teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari :

    1. Trofi.

    2. Aksesori.

    3. Perhiasan dan hingga.

    4. Alat tulis

Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut :

a. Vector Engraving

Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan laser untuk menghasilkan pola garis

b. Raster Engraving

Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.

Pengertian Teknik Etsa

Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga. Untuk pembuatan klise acuan dilakukan dengan penggunaan larutan asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga. Jika dibandingkan dengan engraving, etsa memiliki kelebihan tersendiri.

Dalam teknik engraving diperlukan keterampilan khusus pertukangan logam, sedangkan etsa relatif mudah untuk dipelajari terutama bagi para seniman yang telah terbiasa dalam menggambar. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang halus.

Teknik etsa adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan kimia tertentu. Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :

    1. Pelat tembaga

    2. Kuningan

    3. Aluminium dan

    4. Seng

Pengertian Teknik Bubut

Bubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.

Pengaturan perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat akan menghasilkan berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Pengertian Teknik Las

Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Prosedur pengelasan tampak sangat sederhana, namun yang sebenarnya juga harus memerlukan keahlian khusus. Oleh karena itu didalam pengelasan, pengetahuan atau wawasan harus turut serta mendampingi praktik.

Pengertian Teknik Ukir

Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang di ukir. Awalnya, seni ukir ini digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris seperti:

    1. Tumpal.

    2. lingkaran.

    3. Garis.

    4. Swastika.

    5. Zig-zag.

    6. Segitiga.

     Umumnya ukiran tersebut digunakan sebagai hiasan dan mengandung  makna simbolis dan religius. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain sebagai berikut :

    1. Ukiran tembus (krawangan).

    2. Ukiran rendah.

    3. Ukiran tinggi (timbul).

    4. Ukiran utuh.

    Karya seni ukir memiliki beberapa fungsi yakni dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Fungsi Hias

Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.

b. Fungsi Magis

Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis yang berkaitan erat dengan kepercayaan atau sering disebut spiritual.

c. Fungsi Simbolis

Fungsi simbolis adalah ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.

d. Fungsi Konstruksi

Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.

e. Fungsi Ekonomis

Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.

Pengertian Teknik Menganyam.

Menganyam adalah salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan bagian lusi (arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga membentuk suatu pola tertentu. Anyaman dapat dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut :

a. Anyaman Silang Tunggal

Anyaman silang tunggal adalah anyaman yang memiliki dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya.

b. Anyaman Silang Ganda

Anyaman silang ganda adalah teknik menyisipkan dan menumpang dua benda pipih yaitu pakan (arah horizontal) dan lusi (arah vertikal) yang berbeda arah. Perbedaannya adalah terdapat pada benda pipih yakni pakan dan lusi yang diselup dan ditumpangi tidak hanya satu tepi tetapi dapat 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. Sehingga di kenal silangan ganda 2, silangan ganda 3, ganda 4, ganda 5 dan seterusnya sesuai dengan jumlah benda pipih di lompati dan disusupi.

c. Anyaman 3 Sumbu

Anyaman 3 sumbu adalah teknik yang hampir sama dengan teknik anyaman silang. Hanya saja perlu diingat bahwa benda pipih, yaitu pakan dan lusi yang akan dianyam tersusun menurut 3 arah. Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.

d. Anyaman 4 Sumbu

Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah di sini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola oktagonal (segi delapan beraturan).



Pengemasan :

Setelah karya kerajinan dari bahan keras selesai kamu buat, langkah selanjutnya adalah membuat kemasan untuk produk tersebut. Lakukan langkah-langkah membuat kemasan berikut ini.

a. Buatlah desain terlebih dahulu.

b. Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan.

c. Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan.

d. Siapkan tempat, peralatan, dan bahan.

e. Gunakan peralatan keselamatan kerja.

f. Lakukan proses kerja sesuai prosedur.

g. Bersihkan ruang dan peralatan.



Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  sentuhan-sentuhan yang sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan atraktif dan bernilai ekonomis disebut
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang  Apa sih jahitan KELIMAN dan KAMPUH?

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : https://koperpendidikan.blogspot.co.id/2017/03/materi-soal-uts-kewirausahaan-kls-xi.html
baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta
 Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan bahan keras

0 komentar:

Post a Comment