La Boutique
La Boutique |
Decorative design atau desain dekoratif adalah suatu desain yang dibuat untuk memperindah desain struktur baik sebagai hiasan saja maupun sebagai desain yang memiliki fungsi ganda. Decorative design yang berfungsi untuk memperindah desain struktur sangat berhubungan dengan pengaruh visual atau penampilan dari busana tersebut, sehingga apabila dihilangkan tidak akan mempengaruhi struktur desain busananya, seperti peletakan renda dan hiasan dengan berbagai teknik menghias. Disamping sebagai hiasan untuk memperindah desain struktur, decorative design ada pula yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai hiasan yang bersifat dekoratif dan hiasan yang bersifat fungsional, seperti kancing, saku dan manset.
Ada tiga cara menerapkan decorative design pada desain struktural, yaitu :
1. Melalui warna dan motif kain (by the color and pattern)
Warna dan motif kain merupakan unsur yang termasuk ke dalam decorative design. Decorative design melalui warna dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan warna yang berbeda pada busana, sedangkan decorative design melalui motif dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan motif yang berbeda pada busana.
2. Melalui detail konstruksi (by construction details)
Detail melalui konstruksi berfungsi untuk menampilkan desain struktur. Decorative design melalui detail konstruksi dapat dilakukan dengan cara membuat jahitan atau setikan pada kain. Decorative design by construction details terdiri dari beberapa teknik, yaitu:
a. Shirring
Shirring adalah setikan-setikan kecil pada busana. Teknik shirring dikerjakan dengan membuat setikan vertical dari atas ke bawah busana dengan menggunakan benang karet sehingga menghasilkan kerutan-kerutan yang dapat membentuk tubuh.
b. Quilting
Quilting adalah teknik menghias permukaan kain yang pada bagian bawah kain tersebut dilapisi bahan busa sehingga menghasilkan motif tertentu. Proses pembuatan teknik ini dilakukan dengan setikan, baik dengan tangan ataupun mesin.
c. Smocking
Smocking adalah teknik menjahit dengan cara mengikat benang pada permukaan kain sehingga membentuk jahitan berupa belah ketupat dan menimbulkan efek bergelombang dan membentuk motif tertentu pada permukaan kain. Teknik ini mengolah kain yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan tekstur gelembung-gelumbung atau cekungan-cekungan dan memiliki ciri khusus.
d. Pin Tucks
Pin tucks adalah teknik menghias pada busana yang dikerjakan dngan cara membuat jahitan-jahitan kecil berukuran satu setikan jarum jahit dan mengarah pada satu arah, baik vertikal maupun horisontal.
3. Melalui penempelan material lain (by decorative trims or fabric applied)
Hiasan busana melalui penempelan material lain terbentuk karena penempelan material lain di atas permukaan kain atau gambar motif yang ditempelkan. Decorative design melalui penempelan material lain dapat diterapkan dengan menggunakan beberapa cara, antara lain braids, button, corsages, ribbon, fringers, beading, lace, embroidery dan appliqué.
a. Braids
Braids adalah hiasan yang dijahitkan atau dilekatkan oleh lem pada bagian tertentu di busana. Hiasan ini terbuat dari bahan plastik atau rayon yang disusun menjadi bentuk tertentu, seperti zig-zag atau garis lurus.
b. Buttons
Buttons atau kancing merupakan decorative trims yang berfungsi sebagai hiasan sekaligus juga memiliki nilai fungsional menyambungkan bagian tertentu pada busana.
c. Corsages
Corsages adalah hiasan berbentuk bunga yang terbuat dari kain, plastik, atau bahan lain yang dijahit pada bagian busana secara langsung maupun dilekatkan secara lepas seperti bros.
d. Jumbai-Jumbai (Fringes)
Fringes adalah pinggiran tumpal untuk menggantungkan benang-benang, kortasse atau mute-mute yang memberikan nuansa gerakan menjuntai. Jumbai-jumbai bisa berasal dari bahannya sendiri yang dibuat dengan cara mencabut benang-benang yang melintang pada pinggiran bahan kemudian disetik atau dikelim. Jumbai-jumbai ini kemudian dilekatkan atau dijahit pada bagian tepi atau bagian tertentu pada busana.
e. Ribbons
Ribbons atau pita adalah hiasan pada busana atau perlengkapan interior rumah yang berbentuk lembaran bahan pipih dengan ukuran bervariasi, dengan tepian kain (selvage) di kedua sisinya.
f. Beading
Beading atau payet merupakan bentuk-bentuk dekorasi atau hiasan yang dijahit atau dilem pada permukaan kain atau busana. Beading ini berupa potongan kecil dengan berbagai bentuk seperti persegi, pipih, bulat, silinder dan segi tiga, serta terbuat dari bahan kaca, batu-batuan, plastik, kayu atau kristal.
g. Embroidery
Embroidery atau bordir adalah teknik menghias kain atau busana dengan cara menyulam benang, baik benang bordir, sulam, benang perak atau emas di atas permukaan kain sehingga menghasilkan motif tertentu. Teknik pembuatan bordir dapat dikerjakan secara manual dengan tangan ataupun mesin.
h. Lace
Lace atau renda merupakan hiasan busana dari kain yang dikerjakan dengan teknik menjerat, menjalin dan merajut sehingga menjadi pola tertentu berupa border atau pinggiran, hiasan motif tengah dan juga motif menyeluruh. Lace biasanya terbuat dari bahan linen dan silk.
i. Applique
Applique atau aplikasi adalah kain yang dibentuk motif hias tertentu pada busana yang ditempelkan atau dilekatkan dengan cara disulam atau dijahit, baik dengan tangan ataupun mesin.
Label: decorative design
With the information we provide about how to try on material setikan
, We hope you can be helped and hopefully set a precedent with you . Or also you can see our other references are also others which are not less good about Designing a Simple Batik Skirt
, So and we thank you for visiting.
open tutorial sew : http://laboutique-bluedesigner.blogspot.co.id/2009/12/decorative-design.html
0 komentar:
Post a Comment