Sifat-sifat Kain Poliester
Sifat-sifat Kain Poliester |
Sifat-sifat kain poliester bervariasi tergantung komposisi mereka, struktur
web dan pengolahan, namun beberapa fitur umum ditemukan dengan hampir
semua kain poliester. Kain poliester merupakan kain yang bersifat mengkilap
tidak mudah kusut dan tipe yang bisa langsung dipakai tanpa disetrika dengan
kehalusan yang menyerupai sutra, tidak mudah menarik kotoran serta
pemeliharaan mudah tidak menimbulkan jamur.
Menurut (FRR.Mallory, eHow.com, 2010), kain poliester memiliki sifat
biaya murah, kekuatan yang unggul dan ketahanan, ringan, hidrofobik yang
memiliki efek kelembaban kering atau bergerak menjauh dari sentuhan, akan
tetapi memiliki titik lebur yang sangat tinggi, apakah tahan terhadap pewarna,
pelarut dan bahan kimia yang paling; noda tahan; menolak peregangan dan
menyusut, cepat kering, keriput, jamur dan tahan abrasi; mempertahankan
lipatannya panas-set dan lipatan dan mudah untuk mencuci.
Selain sifat-sifat diatas, kain dari serat buatan dapat dibuat macam-macam
efek timbul, dapat dibuat lipatan, ukuran baju dapat stabil tak berubah dan kainkain
yang berupa kain rajutan tak perlu dikelim. Adapun keburukannya antara lain
lipatan-lipatan yang terjadi sukar dihilangkan. Walaupun kelompok serat di atas
berbeda dalam komposisi kimia dan struktur namun mempunyai sifat-sifat yang
hampir sama. Walaupun banyak masyarakat yang tidak mengetahui jenis kain
poliester, tetapi mereka tanpa sadar sering menggunakan pakaian yang
menggunakan jenis kain poliester murni maupun campuran.
Karakteristik kainnya yang baik membuat poliester mudah diterima
masyarakat, dan sampai saat ini masih merupakan serat paling dominan didunia
(Rodia Syamwil dan Adhi Kusumastuti, 2009:25).
Kain poliester sesuai untuk dijadikan pakaian resmi atau pakaian kerja
yang elegan dan rapi. Poliester tekstur dapat dijadikan pakaian wanita dan pria
yang lebih fleksibel dan lentur. Poliester mikrofilamen dapat dijadikan gaun yang
lembut dan melangsai. Setiap bahan memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Oleh
karena itu, sebelum memilih suatu bahan, kita harus tahu sifat atau karakteristik
dan kemungkinan penggunaannya.
Kenyamanan Kain
Pada umumnya konsumen kurang memikirkan tentang kenyamanan,dalammemilih pakaian, konsumen lebih memilih model dan jenis kebutuhan rasa hangat
dan dingin (sejuk). Pilihan serat dan pola kain mempengaruhi kenyamanan. Salah
satu hal yang menjadi pertanyaan bagi konsumen yaitu membedakan rajutan dari
tenunan pada berat kain yang sama adalah terdapat banyak pori dalam rajutan dan
patokan dari suatu kerapatan. Pori dalam suatu rajutanlah yang membuat kain
lebih mudah dilalui udara.
Pengaruh kenyamanan diatas dimaksud dalam ketebalan kain ditentukan
oleh benang dengan lapisan poliester pada kain. Ketebalan dengan memggunakan
benang tempel yang tidak saja menjulur tetapi juga benang menonjol dari
permukaan kain. Ada juga cara lain yang digunakan dalam merajut benang yang
bisa mempengaruhi kenyamanan pada kain.
Kenyamanan adalah hal utama yang dibutuhkan orang dalam memakai
pakaian, terutama bila pakaian tersebut dipakai dalam waktu yang relatif panjang,
misalnya kekantor, kekampus, bepergian, dsb. Kenyamanan kain secara umum di
tentukan oleh kemampuan kain tersebut menyerap keringat pemakai, kelembutan
kain tersebut ketika bersentuhan dengan kulit sipemakai, kemampuan kain
tersebut untuk dilalui oleh udara, serta tidak terdapat muatan listrik yang
mengganggu kulit tubuh pemakainya.
Kenyamanan dalam hal ini lebih memenuhi kebutuhan kesehatan, yaitu
berfungsi mempertahankan diri dari berbagai tantangan alam misalnya dari panas,
hujan, sengatan matahari dan sebagainya. Salah satu yang dapat dijadikan alat
untuk melindungi badan, yaitu apabila bahan, model, warna dan sesuai dengan
iklim dan cuaca, kondisi lingkungan dimana busana itu dipergunakan (Arifah A.
Riyanto, 2003:90).
Dahulu masyarakat beranggapan bahwa kain katun merupakan kain yang
tidak panas bila dipakai, sedangkan kain poliester panas bila dipakai. Anggapan
diatas tidak selamanya benar. Adanya perkembangan zaman, mesin yang modern,
dan bahan baku tekstil yang telah merubah anggapan tersebut. Bahkan saat ini
bahan poliester memiliki banyak kelebihan sebagai berikut yaitu lembut dan enak
dipakai, kesan nyama dan rapi, serta mudah perawatannya (Mohamad Ansori,
2011).
Dekomposisi Kain
Dekomposisi merupakan suatu konstruksi kain. Alat dan bahan: Gunting,
Penggaris, Timbangan, Jarum, Kain poliester. Tujuan untuk menentukan
konstruksi kain tenun yang meliputi:
Anyaman Kain Tenun
Anyaman merupakan faktor yang turut menentukan karakteristik suatukain, karena itu untuk keperluan melengkapi identifikasi kain perlu diketahui
konstuksi anyaman. Kain dibuat dengan prinsip penyilangan antara benang lusi
dan benang pakan. Pada dasarnya terdapat tiga macam tenunan dasar, yaitu
tenunan polos, tenunan keper, tenunan satin.
Anyaman Polos
Anyaman ini merupakan anyaman yang paling sederhana yang mempunyai
rapat paling kecil, atau gambar anyaman yang paling mudah yaitu benang lusi dan
pakan satu dari satu naik atau turun, sehingga jumlah silangan paling banyak.
Anyaman Keper
Anyaman dapat diamati dari permukaan kain berupa garis miring yang
tidak ptus-putus, garis miring ke kiri menjadi keper kiri dan garis miring ke kanan
menjadi keper kanan, garis miring yang dibentuk oleh benang lusi menjadi keper
lusi dan garis miring yang dibentuk oleh benang pakan menjadi keper pakan.
Anyaman Satin
Anyaman satin menonjolkan salah satu efek lusi atau pakan efek lusimenjadi satin lusi, tetal tinggi, lembut rata, mengkilap dan padat.
0 komentar:
Post a Comment