Pengepresan |
Pengepresan
Pengepresan merupakan proses yang penting dalam pembuatan busana. Sebaik apapun teknik menjahit yang dilakukan, apabila teknik mengepres tidak tepat, tentunya tampilan akhir busana tidak akan rapi dan tidak sesuai bentuk yang diinginkan. Menurut Maftukhah (2013), pengepresan merupakan suatu proses menghaluskan bahan busana, proses melekatkan lapisan dalam (interfacing) pada bagian-bagian busana yang membutuhkan, dan proses penyempurnaan busana pada proses produksi, sehingga dapat dikatakan bahwa pengepresan dilakukan selama proses pembuatan busana pada saat persiapan, selama pembuatan, hingga saat penyelesaian akhir pembuatan busana.
Lewis (1960:463) menambahkan bahwa, “Carefull pressing done at the right time during construction and afterwards helps to give your work a smooth, professional look. It removes wrinkles and unwanted creases, and helps to shape fabric to the curves of the figure. It can be used to restore the right angle structure of the cloth” (Pengepresan selama pembuatan busana hingga busana jadi dapat menghasilkan tampilan busana yang halus, menghilangkan kerutan dan lipatan yang tidak diinginkan, dan membentuk bahan dengan bentuk tertentu). Beberapa desain busana dengan detail seperti lipit, garis lengkung, dan lain
sebagainya yang tidak dapat dibentuk hanya dengan jahitan membutuhkan pengepresan agar bagian-bagian busana tersebut nampak lebih rapi dan licin.
Tahapan Pengepresan
Menurut Ernawati (2008:148), bahwa pengepresan selama proses pembuatan busana disebut dengan pengepresan antara (under pressing) dan pengepresan saat penyelesaian pembuatan busana disebut dengan pengepresan akhir (top presing). Pengepresan antara dilakukan terhadap bagian-bagian busana seperti berikut.
(1) Kampuh
Kampuh merupakan sisa sambungan dari hasil menyatukan bagian-bagian busana, seperti menyambung bahu badan depan dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang, dan lain sebagainya.
(2) Lipit
Lipit atau lipatan pada pakaian berfungsi sebagai hiasan dan menambah kelonggaran, seperti lipit mati, lipit hadap, lipit sungkup, lipit plisse, lipit pipih, godet, dan lain sebagainya.
(3) Lapisan Dalam (Interfacing)
Pengepressan lapisan dalam bertujuan untuk melekatkan lapisan dalam pada bahan busana, yang bertujuan agar bahan busana menjadi lebih kuat, serta bentuk dan desain busana terpelihara. Bahan busana yang dilapisi lapisan dalam dapat pada keseluruhan bagian busana seperti pada jas, namun pada umumnya hanya dipergunakan pada bagian busana tertentu, seperti kerah, manset, bukaan bagian,depan, ban pinggang, lapisan depun dan serip, serta bagian busana lainnya yang membutuhkan.
(4) Komponen Busana
Komponen-komponen busana, seperti tutup kantong (klep), belahan busana, dan penyelesaian tepi, seperti kerah, leher, lengan, kelim.
Peralatan Pengepresan
Menurut Lewis (1960:381) dan Draper (1978:365) berbagai peralatan yang dapat menunjang keberhasilan pengepresan, antara lain sebagai berikut.
2.1.2.1 Setrika
Setrika merupakan peralatan yang sangat membantu dalam membuat busana. Berbagai jenis setrika dilihat dari bentuknya, antara lain sebagai berikut.
(1) Setrika manual
Seterika manual (non-automatic iron) adalah seterika yang tidak memiliki pengaturan temperatur, dengan sumber panas yang berasal dari tenaga listrik atau bara arang.
(2) Setrika listrik otomatis
Seterika listrik otomatis (automatic iron), yaitu jenis seterika yang menggunakan tenaga listrik dan memiliki pengontrol temperatur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap jenis bahan tekstil.
(3) Setrika dengan semprotan air
Soekarno (2005:9) menjelaskan, bahwa seterika dengan semprotan air merupakan jenis seterika yang mempunyai alat penyemprot air pada bagian depan setrika yang airnya dapat disemprotkan pada bahan sambil menggerakan seterika agar bahan yang terkena air dapat lebih licin.
(4) Sterika uap
Setrika uap merupakan setrika yang dapat mengubah air menjadi uap air yang dialirkan dari alas setrika langsung pada bahan, sehingga bahan terjaga kelembabannya selama proses pengepressan. Setrika uap yang digunakan industri busana saat ini menggunakan tenaga listrik atau tenaga gas.
Mesin Pres
Mesin pres merupakan mesin khusus yang digunakan untuk mengepres lapisan dalam pada bahan busana. Kelebihan mesin pres dari setrika, yaitu (1) alas mesin press lebih luas, (2) selain terdapat pengatur temperatur juga terdapat pengatur waktu, (3) terdapat penekan atau pemampat bahan. Terdapat berbagai jenis mesin press yang ada di industri pembuatan busana yang disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan busana. Adapun beberapa bentuk mesin press dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Papan Setrika
Papan setrika atau meja setrika digunakan sebagai alas untuk mengepress, maka dari itu sebaiknya papan setrika dibuat dengan bentuk yang dapat mempermudah ketika proses pengepresan. Permukaan papan setrika sebaiknya luas, datar, dan rata agar dapat digunakan untuk busana yang berukuran lebar, ujung papan setrika berbentuk runcing agar memudahkan untuk menyarungkan bagian busana seperti gaun, blus, rok bawah, dan sebagainya (Poespo, 2005:97).
Bantalan Setrika
Bantalan setrika merupakan peralatan yang dirancang dengan suatu bentuk permukaan yang seolah-olah merupakan kurva badan dan untuk memudahkan pengepressan bagian-bagian busana tanpa menyebabkan kerutan pada sisa bagian busananya (Poespo, 2005: 98). Berbagai jenis bantalan setrika, antara lain rol kampuh (seam roll), bantalan tailor (tailor’s ham), papan meruncing (point presser), papan lengan baju (sleeve boards), dan balok penepuk (wooden clapper).
0 komentar:
Post a Comment