, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pengepresan dengan Mesin Pres

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pengepresan dengan Mesin Pres

Pengepresan dengan Mesin Pres




Peralatan mengepres lapisan dalam pada bahan busana menggunakan mesin press, antara lain (1) mesin pres, (2) lap kain, dan (3) semprotan air. Bahan yang dibutuhkan, yaitu bahan utama busana dan lapisana dalam yang telah dipotong sesuai pola. Langkah-langkah mengepress menggunakan mesin press yaitu sebagai berikut (Maftukhah, 2009).
(1) Melakukan uji coba pengepresan pada bahan ukuran kecil agar diketahui temperatur mesin pres dan lama waktu pengepresan yang tepat untuk jenis bahan busananya.
(2) Mengatur setelan temperatur dan waktu mesin pres sesuai dengan jenis bahan busananya.
(3) Meletakan bahan utama pada alas mesin pres dengan sisi permukaan yang buruk menghadap ke atas selanjutnya meletakan lapisan dalam di atas
permukaan bahan utama dengan sisi permukaan yang berperekat menghadap ke bawah pada bahan utama.
(4) Menutupkan lap kain pada bahan kemudian membasahi lap dengan air.
(5) Menutup mesin dan menurunkan tuas penekan mesin pres kemudian tunggu hingga tanda peringatan berbunyi lalu naikan tuas penekan dan buka tutup mesin pres.
(6) Menunggu bahan cukup dingin untuk memindahkan bahan dari mesin pres.



Kualitas Hasil Pengepresan Lapisan Dalam


Teknik dan langkah-langkah pengepresan yang tidak diterapkan dengan benar, maka tidak akan menghasilkan pengepresan yang maksimal. Kriteria hasil pengepresan lapisan dalam pada bahan utama yang baik menurut Poespo (2009:28), antara lain sebagai berikut.


(1) Bahan tidak berubah warna



Perubahan warna bahan utama akibat pengepresan yang tidak tepat seperti warna bahan utama memudar terutama pada bahan yang berwarna gelap terjadi karena bahan utama tidak tahan terhadap temperatur yang terlalu tinggi, oleh karena itu temperatur setrika atau mesin pres sebaiknya disesuaikan dengan jenis bahan utama. Selain itu, sangat penting untuk mengalasi bahan yang akan dipres menggunakan lap kain yang dibasahi dengan air, sehingga kelembaban bahan terjaga.
Pemilihan jenis lapisan dalam yang tidak tepat untuk bahan busana juga dapat mempengaruhi perubahan warna pada bahan. Timbul titik-titik noda

terutama setelah pencucian terjadi apabila menggunakan lapisan dalam yang terlalu berat untuk bahan utamanya.

(2) Permukaan bahan tidak bergelembung


Permukaan bahan yang bergelembung dapat terjadi setelah busana mengalami pencucian. Terdapat dua macam perbedaan gelembung-gelembung yang terjadi pada bahan di area pengepresan lapisan dalam, yaitu gelembung yang terjadi pada permukaan bahan utama dan gelembung yang terjadi pada permukaan lapisan dalam. Gelembung pada bahan utama terjadi karena lapisan dalam telah menyusut lebih banyak dari pada bahan utamanya, sedangkan gelembung pada permukaan lapisan dalam terjadi karena bahan utama menyusut lebih banyak dari lapisan dalamnya.

(3) Lapisan dalam merekat dengan baik pada bahan utama


Lapisan dalam yang kurang merekat pada bahan utama terjadi karena temperatur pengepresan yang kurang tinggi dan waktu pengepresan yang kurang lama. Kerekatan lapisan dalam pada bahan utama dapat dilihat setelah bahan busana menjadi dingin, apabila kerekatan kurang, maka proses pengepresan sebaiknya diulangi.


0 komentar:

Post a Comment