![]() |
Jika Ayah Tiri Mulai Kasar |
Jika Ayah Tiri Mulai Kasar
Tentunya tidak semua ayah tiri suka bertindak keras
kepada anak-anak tiri mereka, tapi beberapa orangmemang pernah atau cenderung berbuat kasar
kepada anak tiri mereka. Penyebabnya pun juga
cukup beragam, di antaranya:
a. Mereka menyadari bahwa anak tersebut bukan
anak kandungnya, sehingga tidak akan memilikirasa sayang sebagaimana kepada anak sendiri.
b. Rasa cemburu yang muncul di hati sang ayah
ketika melihat anak tirinya. Melihat anak tiri bisa jadi
membuat mereka membayangkan bahwa sang istri
memang pernah berhubungan dengan orang lain,
yaitu suami sebelumnya. Dan mungkin saja ini sulit
untuk diterima
c. Faktor ekonomi memang seringkali menjadi
pemicu emosi seseorang termasuk ayah tiri.d. Sifat bawaan ayah tiri yang temperamen dan
suka bersikap kasar bisa juga menjadi pemicu sikap
ayah tiri yang kasar kepada anak tirinya.
e. Hubungan yang tidak harmonis dengan istri juga
seringkali menyebabkan seseorang berubah sikap.
Sebenarnya masih banyak faktor-faktor lain yang
bisa membuat seorang ayah tiri menjadi kasar.
Kondisi ini pastinya sangat tidak diharapkan oleh
para anak tiri. Hanya saja jika hal ini tetap harus
terjadi, maka siapapun Anda tentu harus bisa menghadapinya.
Ada beberapa cara menghadapi ayah tiri
yang mulai kasar kepada Anda sebagai anak tirinyapadahal si anak bukan anak kecil lagi.
Usia 20an berarti adalah usia yang menunjukkan
bahwa mereka sudah memasuki usia remaja. Pada
masa ini anak remaja sudah mulai bisa menentukan
mana yang baik dan mana yang benar.
Selain itu, mereka juga punya keberanian untuk
membuat keputusan dalam hidupnya. Hal inilah yangseharusnya tertanam dalam diri Anda. Cobalah untuk
berani “menghadapi” ayah tiri jika ia mulai berlaku
kasar, tentunya dengan cara yang positif.
Pastinya, segala sesuatunya bisa dibicarakan dengan
baik-baik dan tanpa emosi. Sadarkan bahwa ketikaayah tiri bersedia menikahi ibu, maka dia juga harus
siap menyayangi anak-anaknya. Jangan lupa juga untuk
minta maaf jika memang kita yang bersalah.
0 komentar:
Post a Comment