, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pengertian Busana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pengertian Busana

Pengertian Busana



Yang dimaksud dengan busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau
bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan
untuk penutup tubuh seseorang. Sebagai contoh yaitu kebaya dan kain panjang atau
sarung, rok, blus, blazer, bebe, celana rok, celana pendek atau celana panjang
(pantalon), sporthem, kemeja, T-Shirt, piyama, singlet, kutang (brassier) atau Buste
Houder (BH), rok dalam, bebe dalam. Dalam pengertian lebih luas sesuai dengan
perkembangan peradaban manusia, khususnya bidang busana, termasuk ke dalamnya
aspek-aspek yang menyertainya sebagai perlengkapan pakaian itu sendiri, baik
dalam kelompok milineris (millineries) maupun aksesoris (accessories).

Dalam arti sempit busana dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan
atau dijahit terlebih dahulu dipakai untuk penutup tubuh seseorang yang langsung
menutup kulit ataupun yang tidak langsung menutup kulit seperti sarung atau kain
dan kebaya, rok, blus, bebe, celana panjang atau pendek, kemeja, singlet, BH
(bahasa Belanda), piyama, dan daster.

Pengertian busana dalam arti luas adalah semua yang kita pakai mulai dari
kepala sampai dengan ujung kaki yang menampilkan keindahan meliputi :

a) Yang bersifat pokok seperti : kebaya dan kain panjang, sarung, rok, blus, blazer,
bebe, celana rok, celana pendek atau celana panjang (pantalon), sporthem,
kemeja, T-Shirt, piyama, singlet, kutang, BH, rok dalam, bebe dalam.
b) Yang bersifat pelengkap seperti : alas kaki (khususnya sepatu, sandal, selop),
kaus kaki, tas, topi, peci, selendang, kerudung, dasi, scarf, syaal, stola, ikat
pinggang, sarung tangan, payung, yang dalam istilah asing disebut millineries.
c) Yang bersifat menambah seperti : pita rambut, sirkam, bondu, jepit hias, penjepit
dasi, kancing manset (manchet), jam tangan, kaca mata, giwang, anting, kalung
dan liontin, gelang tangan, gelang kaki, cincin, bros, mahkota, yang dalam istilah
asing disebut accessories.

Lingkup Busana

Manusia yang beradab, dalam kehidupannya tidak dapat melepaskan diri dari
busana. Busana berarti sebagai salah satu kebutuhan manusia yang setiap hari diperlukan
atau dipergunakan sebagai alat penunjang untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Busana dalam lingkup Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, merupakan
satu di antara lingkup yang lainnya, yang di dalamnya mencakup ilmu, seni dan
keterampilan.

Dari definisi tentang ”home economics” atau ilmu kesejahteraan keluarga, di
dalamnya tercakup ”clothing” atau sandang yang dapat diartikan secara luas, yaitu
semua kebutuhan untuk penutup tubuh atau yang disebut pakaian atau busana. Berbicara
sandang berarti berbicara tentang bahan yang dipergunakan untuk menjadi
busana, sedangkan busana yaitu yang sudah siap untuk dipergunakan. Dalam
ilmu kesejahteraan keluarga berkaitan dengan pemilihan dan penyediaan busana.
Untuk pemilihan dan penyediaan busana akan berkaitan dengan ilmu, seni dan
keterampilan.

Lingkup bidang busana, secara lebih luas tidak hanya berbicara tentang yang
berkaitan dengan busana yang dipergunakan seseorang untuk penutup tubuhnya,
tetapi termasuk segala sesuatu yang terkait dengan kain, benang, bahan pelengkap
busana. Yang termasuk di dalam lingkup ini, yaitu dasar desain lenan rumah
tangga, berbagai jenis lenan rumah tangga dengan berbagai hiasan (sulaman,
bordir, aplikasi, penerapan payet, mute, sablon, batik, jumputan, dan sebagainya),
pengetahuan dan praktek pembuatan hiasan dinding dengan berbagai hiasan seperti
berbagai sulaman tangan dan bordir.


Kajian Busana



Busana ditinjau dari kehidupan masyarakat akan memberikan gambaran
tentang tingkatan sosial ekonomi. Di samping itu, busana pun akan menunjukkan
tingkatan budaya masyarakat. Berbicara mode (fashion) berkaitan dengan selera
individu, masyarakat yang akan dipengaruhi oleh lingkungan budaya tertentu,
khususnya selera dalam mode busana.

Kebutuhan akan busana pada individu atau sekelompok orang akan ditentukan
oleh aktivitas yang dilakukan, perhatian akan berbusana, kondisi ekonomi,
dan semakin kuatnya perkembangan mode busana, serta perkembangan teknologi.

Menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat teknologi merupakan salah satu unsur dari 7
unsur kebudayaan yang universal, yaitu : (1) sistem religi dan upacara keagamaan,
(2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, (3) sistem pengetahuan, (4) bahasa, (5)
kesenian, (6) sistem dan pencaharian hidup, serta (7) sistem teknologi dan peralatan.
Dengan perkembangan teknologi salah satunya akan mempunyai dampak
pada hasil teknologi tekstil. Perkembangan teknologi berkaitan dengan busana, yaitu
teknologi pembuatan tekstil, yang akan mempunyai dampak pada perkembangan
busana. Soerjono Soekanto,SH,MA. mengungkapkan, teknologi tersebut pada
hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu : (1) alat-alat produktif, (2)
senjata, (3) wadah, (4) makanan dan minuman, (5) pakaian dan perhiasan, (6) tempat
berlindung dan perumahan, serta (7) alat-alat transportasi.
Menurut Soerjono Soekanto,SH,MA. tersebut di atas pakaian (busana)
merupakan salah satu unsur dari teknologi. Untuk terealisasi adanya bahan untuk
busana diperlukan teknologi pembuatan tekstil. Dalam studi mengenai difusi, tokoh
utama aliran difusi dari Amerika Serikat Frans Boas (1858-1942) mengemukakan
konsep tentang marginal survival. Konsep mengenai marginal survival itu
merupakan benih bagi berkembangnya konsep mengenai Cultural Area yang dilakukan
oleh Clark Wisaler (1877-1947).
Perhatian terhadap pakaian/busana sudah ada sejak lama, bahkan sejajar
dengan kebudayaan dalam unsur kebendaan dan yang abstrak yang lain seperti alatalat
pertanian dan alat-alat transport, sistem organisasi, sistem perekonomian. Dari
sejak itu pula orang-orang dulu sudah mengerjakan pekerjaan tenun, yang berarti
teknologi pembuatan tekstil sudah dilakukan sejak empat ribu tahun yang lalu, yang

secara bertahap teknologi pembuatan tekstil atau kain, bahan pakaian/busana berkembang.
Dari teknologi tekstil yang sudah cukup berkembang menghasilkan berbagai
produk bahan busana yang beragam dalam jenis dan sifat kain, warna, corak
atau motif kain. Produk teknologi tekstil akan mendorong munculnya berbagai
model busana yang dibutuhkan oleh individu atau kelompok masyarakat tertentu
dalam lingkungan tertentu. Dari teknologi yang berkaitan dengan busana, akan
muncul, berkembang berbagai usaha bidang busana, seperti garment, konfeksi,
sanggar busana, atelier, butik, modiste.
Ditinjau dari segi agama, busana juga terkait dengan kehidupan beragama,
seperti dalam ritual-ritual keagamaan. Dalam agama Islam untuk kaum hawa atau
perempuan menggunakan busana muslimah. Bahkan mengenai busana muslimah ini
berkembang studi busana muslimah, pendidikan (formal dan nonformal) busana
muslimah, pelatihan busana muslimah, modiste busana muslimah, tailor dan atelier
busana muslimah, perancang (designer) busana muslimah, butik busana muslimah,
toko busana muslimah, fashion show busana muslimah.

0 komentar:

Post a Comment