Kutang
Kutang |
yang maksudnya untuk menyelubungi sesuatu. Pada zaman dulu penduduk asli
Amerika, yaitu suku Indian telah mengenal ”pohon kutang”. Kulit pohon itu
diambil sedemikian rupa sehingga berbentuk silinder, yang mereka pergunakan
sebagai bahan busana.
Bentuk kutang untuk bangsa-bangsa di bagian Utara, seperti Asia
Utara, Amerika Utara, dan Eropa Utara, lebih berguna dari pada bentuk busana
bungkus. Kutang ini terjadi dari macam-macam bentuk antara lain :
a) Kutang terjadi dari busana bungkus, apabila kedua ujung dari busana
bungkus disambung atau dijahit sehingga terbentuklah silinder. Sebagai
contoh kalasiris di Mesir, yaitu busana yang didasarkan pada bentuk kutang
yang panjangnya mulai dari bawah ketiak atau di atas buah dada sampai ke
mata kaki, yang memakai dua ban pada bahu. Chiton dan peplos di Yunani
kuno, pada mulanya satu sisinya terbuka, dan setelah sisi yang satunya lagi
dijahit atau disambungkan, maka terjadi bentuk kutang. Bentuk kutang ini
tidak memungkinkan dipasang lain, karena konstruksinya. Rok yang dipakai
wanita Eropa di zaman perunggu, dan sarung yang dipakai sebagai busana
tradisional di Indonesia.
b) Kutang yang terjadi dari poncho. Kedua sisi poncho disambung atau dijahitkan,
dan disisakan untuk lubang lengan. Lebar kutang ini dapat bermacammacam,
ada yang lebarnya diukur dari pergelangan tangan kiri sampai ke
pergelangan tangan kanan atau sebaliknya atau diukur dari siku kiri ke siku
kanan atau sebaliknya, dan ada pula yang diukur dari lebar bahu kiri ke lebar
bahu kanan. Bentuk kutang dengan lebar yang terakhir memungkinkan untuk
memasang lengan.
c) Kutang yang terjadi pada sehelai kain, yang lebarnya sama dengan panjang
atau tinggi badan, dan panjangnya dua kali tinggi badan.
(1) Tunik
Bentuk busana kutang yang dikenal di jaman prasejarah antara
lain tunik atau disebut juga tunika, yaitu bentuk kutang yang panjangnya
dimulai dari bawah buah dada sampai mata kaki, dengan ditahan dengan
dua ban pada bahu. Bentuk ini dipakai oleh wanita dan pria di Mesir
purbakala. Bentuk tunik, bahan, dan hiasannya dilihat dari perkembang-
annya pada tiap daerah dan negara berbeda-beda. Ada pula tunik dengan
leher rendah dengan lengan dan ikat pinggang ataupun tidak. Bentuk ini
yang biasa dipakai di Asia, Assyria, Babilonia, dan Persia di tahun 884-
606 sebelum Masehi. Tunik ini umumnya dibuat dari bahan wol dan
lenan yang disulam, atau dapat dibuat pula dari bahan kulit. Warnawarna
yang dipilih yaitu warna netral, seperti putih, hitam, dan juga
warna ungu atau merah lembayung, merah dan kuning keemasan.
(2) Kandys
Kandys merupakan busana yang berasal dari bentuk kutang yang
dipakai oleh pria Hebren di Asia Kecil di zaman prasejarah. Bentuk
busana ini longgar dengan lipit-lipit pada sisi sebelah kanan, dengan
lengannya berbentuk sayap.
(3) Kolobus
Kolobus yang dikenal di Yunani kuno tahun 510-336 sebelum
Masehi. Busana ini berbentuk kemeja yang mempunyai lengan panjang
suai, dan sisinya terbuka seperti chiton. Bentuk ini menunjukkan
pengaruh busana Persia yang masih berkebudayaan rendah menurut
pandangan beberapa orang saat itu.
Pada abad ke-3 sampai dengan ke-1 sebelum Masehi dikenal
nama busana kolobium dan sherte di Gallo-Roma di zaman kerajaan
Roma dikenal sebagai busana pria yang terbuat dari wol dan lenan, tetapi
di permulaan abad pertengahan baju ini tidak menjadi berarti lagi.
(4) Stola
Stola ialah tunika yang pendek berlengan pendek setali, mempunyai
garis leher bundar, pas pinggang tanpa ikat pinggang. Busana ini
biasa dilengkapi dengan jubah yang berbentuk toga kecil atau yang dinamakan
palla. Busana ini yaitu busana wanita Romawi.
(5) Kalasiris
Kalasiris yaitu sebagai busana wanita Mesir di zaman prasejarah
dengan bentuk dasar kutang. Panjangnya sampai mata kaki, lurus tidak
mempunyai garis pinggang, berbentuk longgar dan tidak memperlihatkan
bentuk badan, tetapi kadang-kadang mempergunakan ikat pinggang,
lengannya setali.
0 komentar:
Post a Comment