, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Sejarah Pola Busana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Sejarah Pola Busana

Sejarah Pola Busana



Pola adalah potongan-potongan kertas yang merupakan prototipe bagianbagian
pakaian atau produk jahit-menjahit.Djati Pratiwi (2001:3) menyatakan pola
adalah potongan kain atau kertas tersebut mengikuti ukuran atau bentuk badan
tertentu. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Porrie Muliawan (2002: 2) yang
mendefinisikan pattern atau pola dalam bidang jahit menjahit sebagai suatu
potongan kain atau potongan kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat
baju ketika bahan digunting. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan
sewaktu menggunting kain. Selain memakai pola buatan sendiri, orang dapat
menjahit di rumah dengan memakai pola siap pakai (pola jadi) yang diterbitkan
majalah wanita.
Pola pada awalnya berupa kain muslin atau kertas yang dilangsaikan pada
boneka jahit dan agar bahan yang datar itu dapat mengikuti bentuk badan perlu
dibuat beberapa lipit. Lipit bentuk yang terjadi disebut lipit kup atau lipit pantas
atau lipit kupnat. Kemudian pada tempat-tempat kerung lengan, kerung leher dan
garis pinggang digunting tepat menurut bentuknya. Sambungan pada bahu dan sisi
disebut garis bahu dan garis sisi. Jiplak bentuk badan, menjadi pola dasar pakaian
dan cara ini biasa sering disebut dengan memulir atau banyak orang menyebutnya
dengan draping (Porrie Muliawan, 2002:2).
Seiring berkembangnya jaman, saat ini banyak sekali ditemukan pola-pola
jadi yang berukuran S (kecil), M (sedang), L (besar), dan XL (ekstra besar). Polapola
jadi ini ternyata sudah ada sejak jaman dulu. Pelopor pola siap pakai yang
dijual secara komersial adalah Ebenezer Butterick dari Massachusetts, Amerika
Serikat. Pada tahun 1863, Butterick dan istri menciptakan pola komersial dalam
berbagai ukuran. Sebelum ada kertas pola dari Butterick, pola hanya tersedia
dalam satu ukuran, dan penjahit harus membesarkan atau mengecilkan pola sesuai
ukuran badan pemakai. Pola kertas dari Butterick menjadi sangat populer pada
tahun 1864.

Aenne Burda dan majalah mode Burda Moden memopulerkan pola siap
pakai di Jerman. Sejak tahun 1952, Burda mulai menerbitkan pola pakaian. Setiap
bulan Januari dan Juli, Burda menerbitkan katalog terpisah berisi pola siap pakai
untuk lebih dari 600 model pakaian dewasa dan anak-anak . Selain berisi informasi langkah demi langkah yang
mendetail tentang cara menjahit pakaian, pola-pola tersebut juga dirancang untuk
dipahami mulai dari penjahit pemula hingga penjahit berpengalaman.
Di Jepang, sistem So-En dari Bunka Fashion College dan sistem
Dressmaking dari Dressmaker Jogakuin (sekarang Dressmaker Gakuin)
mendominasi metode menggambar pola. Hingga tahun 2005, majalah So-En
diterbitkan sebagai majalah yang memuat pola baju dan cara menjahit pakaian.
Pesaingnya adalah majalah Dressmaking yang pertama kali terbit tahun 1949,
namun berhenti terbit sejak Mei 1993.


Pola Dasar Berdasarkan Bagiannya


Djati Pratiwi (2001:3) berpendapat bahwa pola dasar menurut bagiannya
dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
2.1.2.2.1 Pola Dasar Badan
Pola dasar badan atas, yaitu pola badan mulai dari bahu, leher batas
sampai pinggang. Pola dasar badan terbagi menjadi dua, yaitu pola badan muka
dan pola badan belakang.
2.1.2.2.2 Pola Dasar Rok
Pola dasar rok, yaitu pola dasar mulai dari pinggang ke bawah sampai lutut
atau sampai mata kaki.
2.1.2.2.3 Pola Dasar Lengan
Pola dasar lengan, yaitu pola bagian lengan atas sampai siku, pergelangan
tangan atau sampai batas panjang lengan yang diinginkan.
2.1.2.3 Pola Dasar Berdasarkan Jenis
Pola dasar berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 3, yaitu:
2.1.2.3.1 Pola dasar wanita adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran
badan wanita dewasa.
2.1.2.3.2 Pola dasar pria adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran
badan pria.
2.1.2.3.3 Pola dasar anak-anak pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran
badan anak.


Pola Dasar Berdasarkan Hasil Jadi


Pola dasar berdasarkan hasil jadi dibagi menjadi 3 macam, yaitu: pola
standar, pola cetak, dan pola reader.
2.1.2.4.1 Pola Standar
Pola standar adalah pola yang menggunakan ukuran standar. Pola ini dapat
berbentuk pola dasar dari teknik draping, konstruksi, atau pola pakaian. Pola
standar dapat juga berupa pola dasar, yaitu pola badan, pola rok, dan pola lengan.
Pola standar tersedia untuk anak-anak maupun orang dewasa. Pola ini tidak dapat
dimanfaatkan langsung untuk pembuatan busana, karena masih harus mengalami
perubahan (penyesuaian) menurut modelnya.
2.1.2.4.2 Pola Cetak
Pola cetak merupakan satu stel pola dari satu model busana. Pola cetak ini
ada yang dimasukkan dalam amplop siap pakai, yang berisi lembaran-lembaran
pola dari satu model busana. Selain itu, pola ini lazim dicetak pada lembaran
lebar, sebagai suplemen majalah wanita atau mode.
2.1.2.4.3 Pola Reader
Pola reader terletak pada sehelai kertas yang lebar. Pada selembar kertas
ini dicetak pola-pola dari berbagai model. Tiap model dicetak menggunakan satu
macam ukuran. Satu stel pola reader menggunakan tanda garis tertentu untuk
membedakan satu model dengan model yang lain. Biasanya sebagai lembaran
terpisah pada majalah mode.

0 komentar:

Post a Comment