, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Merancang bahan secara global.

Merancang bahan secara global.

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Merancang bahan secara global.




Merancang bahan secara global adalah menghitung banyak bahan
yang diperlukan untuk membuat suatu model pakaian berdasarkan
penghitungan  ukuran panjangnya pakaian yang akan dibuat (mis: blus,
paun, rok, celana panjang kemeja) ditambah panjang lengan (lengan
panjang atau pendek, jika pakaian yang akan dibuat menggunakan
lengan), serta kampuh yang dibutuhkan.  Pekerjaan merancang bahan
secara global dapat dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman di
dalam membuat pakaian ataupun pemula yang sedang  belajar membuat
pakaian. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman yang berbeda tersebut,
hasil yang diperoleh dari  penghitungan bahan rancangan  globalnya akan
ada sedikit perbedaan. Dalam arti, hasil penghitungan orang yang sudah
berpengalaman akan menghasilkan rancangan bahan yang lebih
sedikit/lebih hemat dibanding seorang pemula. Hal tersebut terjadi
karena pada orang yang sudah punya keahlian menjahit sudah biasa
menata pola sehingga dapat memperkirakan dengan tepat. Pada pemula
penghitungannya benar-benar hanya berdasar ukuran panjang kain dan
panjang lengan. Selain itu,  orang yang sudah terampil menjahit, selain
ukuran panjang pakaian dan lengan, dia juga mempunyai tambahan
pertimbangan dalam merancang. Pertimbangan itu meliputi  postur tubuh
seseorang (seperti: gemuk, kurus, panggul besar, dan lain sebagainya),
motif  bahan, model bahan, dan lain sebagainya.
 Terkadang, apabila Anda akan belajar membuat pakaian dengan
mempergunakan pola cetak yang terdapat pada majalah mode, majalah
wanita ataupun tabloid, pada pola cetak tersebut sudah dicantumkan
banyaknya bahan yang diperlukan . Hal itu dimaksudkan agar
pembuatannya sesuai dengan model dan ukuran stAndar yang
ditentukan.  Dengan demikian,  Anda tidak perlu lagi menghitung
kebutuhan bahannya.
Apabila Anda akan membuat  pakaian sendiri dan membeli bahan
sesuai dengan yang Anda butuhkan, sebaiknya Anda membuat rancangan
bahan. Dengan demikian pada saat pembelian bahan tidak terjadi
kesalahan. Apabila Anda belum mempunyai pengetahuan cara membuat
pola dasar dan pecah pola, maka Anda dapat merencanakan
penghitungan bahan yang dilakukan secara global.
Continue reading Merancang bahan secara global.
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Merancang Bahan Tertib Kerja

Merancang Bahan Tertib Kerja

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Merancang Bahan Tertib Kerja


Merancang bahan merupakan salah satu urutan atau tertib kerja dalam
membuat pakaian. Merancang bahan perlu diketahui agar dalam membuat
pakaian dapat digunakan bahan seefisien atau sehemat mungkin, dengan
tetap memperhatikan  arah serat bahan dan model yang dikehendaki.
Merancang bahan adalah membuat rancangan/rencana mengenai
bahan/kain yang akan dipergunakan untuk memproduksi suatu model
pakaian. Dengan kata lain, merancang bahan adalah menghitung banyaknya
bahan yang diperlukan dalam membuat suatu model pakaian. Cara yang
dilakukan adalah dengan meletakkan pola yang telah diberi kampuh di atas
bahan dan diatur sehingga menghasilkan pemakaian bahan yang sehemat
mungkin. Ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam merancang bahan,
yaitu: (1) merancang bahan secara global, 
(2) merancang bahan dengan
mempergunakan pola-pola kecil, dan
(3) merancang bahan secara marker.
Continue reading Merancang Bahan Tertib Kerja
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Merancang Bahan

Merancang Bahan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Merancang Bahan



1) Merancang bahan adalah menghitung berapa banyaknya bahan untuk
membuat suatu model pakaian.
2) Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam merancang bahan, yaitu: 1)
tAnda-tAnda pola diperlukan untuk mengetahui peletakan pola berdasar
tAnda pola; 2) arah serat bahan, diperlukan untuk menentukan arah serat
yang benar dalam peletakan pola sesuai model pakaian dan keperluannya; 3)
Motif bahan, diperlukan untuk mengatahui apakah peletakan pola letaknya
harus searah, bolak- balik, harus memperhatikan motif; dan 4) Model
pakaian, hal ini berkaitan dengan pecah polanya, diperlukan untuk
mengetahui apakah modelnya simetris atau asimetris,  apakah memerlukan
kain arah serong, sehingga berdampak pada perlakuan bahan, apakah harus
dilipat, dibeber, diletakkan arah lungsin, serong, dan sebagainya.
3) Dalam merancang bahan, pola harus diletakkan searah benang lungsinnya
karena benang lungsin lebih kuat dari benang pakan, selain itu jatuhnya
pakaian juga akan lebih baik daripada searah benang pakan.
4) Meluruskan tenunan berfungsi untuk mendapatkan bahan yang benar-benar
lurus sesuai dengan arah serat bahannya, sedangkan penyusutan
bahanberfungsi untuk membuat bahan yang akan dibuat pakaian menjadi
tahan susut sehingga tidak terjadi pengurangan/pengecilan ukuran ketika
hasil pakain jadi tersebut dicuci.
5) Apabila bahan hasil uji coba Anda mengecil, berarti bahan tersebut
mengalami penyusutan, atau  belum mengalami proses penyusutan; dan
apabila bahan hasil uji coba Anda tetap/tidak mengalami perubahan ukuran,
berarti bahan tersebut tahan susut atau telah melalui proses penyusutan.
Continue reading Merancang Bahan
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Merancang Bahan

Merancang Bahan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Merancang Bahan


Yang dimaksud dengan merancang bahan adalah menghitung banyaknya
bahan dalam membuat pakaian. Pekerjaan merancang bahan ini perlu
dilakukan agar di dalam membuat suatu model pakaian dapat mempergunakan
bahan dengan sehemat mungkin (ekonomis). Hal itu dapat dilakukan dengan
cara menata pola dengan baik sehingga pemakaian kain dapat seminimal
mungkin dengan  tetap memperhatikan arah serat kain. Dengan membuat
rancangan bahan, maka diharapkan tidak sampai terjadi membeli bahan secara
berlebih atau kurang,
Di dalam merancang bahan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu tanda-tanda yang terdapat di dalam pola, arah serat bahan, motif bahan,
dan model pakaian. Keempat hal tersebut apabila diperhatikan dan dicermati
dengan baik, pasti akan menghasilkan rancangan bahan yang baik.
  Meskipun di dalam merancang ini kita masih menggunakan pola-pola
kecil dan kertas payung sebagai pengganti, tetapi pengetahuan tentang
perlakuan terhadap bahan sebelum meletakkan pola pun perlu dicermati untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, diantaranya adalah: meluruskan benang
pada ujung jahitan, meluruskan tenunan benang,  penyusutan bahan, dan
melicinkan tenunan, serta memeriksa cacat kain.
Continue reading Merancang Bahan
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Melicinkan tenunan.

Melicinkan tenunan.

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Melicinkan tenunan.


Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan bahan
adalah melicinkan permukaan bahan/tenunan. Cara yang dapat dilakukan
adalah dengan menyeterika bahan dari bagian buruk kain dengan arah
memanjang atau mengikuti arah lungsin bahan. Hal ini berfungsi untuk
menghilangkan kerut dan lipatan yang terdapat pada bahan akibat dari
penyimpanan bahan yang kurang baik. Jika bahan sulit diratakan, dapat
dibantu dengan cara membasahi permukaan bahan kemudian seterika
sampai licin agar mendapatkan hasil bahan yang benar-benar rata.

 Memeriksa cacat kain



Pada bahan pakaian terkadang terdapat cacat kain yang harus kita
hindari dalam pembuatan pakaian. Dengan demikian, kita harus
menghindari peletakan pola pada kain yang cacat. Cacat yang terdapat
pada bahan pakaian, di antaranya adalah warna yang tidak rata, motif
yang rusak, kerusakan serat bahan. Apabila pada saat akan meletakkan
pola diketahui ada bagian kain yang rusak, maka pada bagian tersebut
tidak boleh diberi pola (harus dilewati) agar ketika sudah menjadi
pakaian atau menjadi benda jadi yang lain, bagian kain yang cacat
tersebut tidak ikut terjahit.
Continue reading Melicinkan tenunan.
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Meluruskan Tenunan Bahan


Meluruskan benang 

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Meluruskan Tenunan Bahan

Untuk meluruskan ujung bahan yang bermotif, seperti motif kotak-
kotak, bergaris,  berbunga, berbintik, atau motif-motif lain yang teratur,
terkadang tidak dapat mengikuti arah benangnya. Yang   penting adalah
mengikuti arah motif bahan  agar  hasil jadi pakaian lebih sedapdipandang  mata   walaupun  nantinya  akan membuat perancang bahan
sedikit sulit untuk memotong bahannya.  Setelah ujung bahan diluruskan
menurut arah benang maupun menurut motif bahan,  kemudian bahan
dilipat dua memanjang  menurut  lungsin  di tengah-tengah    tenunan
dan dibentangkan di atas meja atau tempat yang datar. Ada dua hal yang
akan terjadi, yaitu tepi-tepi tenunan bertumpukan rata dan benang pakan
juga bertumpukan rata. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.4, keadaan
inilah yang kita harapkan. Hal lain yang juga dapat terjadi ialah tepi
tenunan bertumpukan rata, tetapi arah benang pakan tidak rata. 

Meluruskan Tenunan Bahan


Cara meluruskan tenunan
sangat bergantung pada jenis bahan
tekstilnya. Untuk jenis-jenis bahan,
seperti katun, sutera, lenan, wol,
dan jenis bahan sintetis,
meluruskannya dapat dilakukan
dengan jalan  menarik-narik  kain
menurut   serong    bahan.

Dengan  demikian, sudut-sudut bahan bertemu dan tepi-tepi
memanjang maupun melebar dapat bertumpukan dengan rapi.  Jika
dengan cara tersebut tidak berhasil, dapat dilakukan cara lain dengan
jalan merendam bahan dalam air.  Sebelum di rendam, bahan dilipat dua
memanjang di tengah-tengah tenunan hingga kedua tepi tenunan
bertumpukan dan sudut-sudutnya bertemu. Jelujurlah kedua lapis bahan
tersebut pada tepi-tepi memanjang dan melebarnya. Lipatan bahan yang
telah dijelujur  tersebut kemudian dilipat-lipat renggang. Setelah itu,dicelup dan direndamkan ke dalam air secara perlahan-lahan . Biarkan sejenak, kemudian angkat bahan dan bentangkan di atas meja,
lalu tarik perlahan ke arah serong sampai letak tenunan menjadi lurus dan
bahan tidak bergelombang. Keringkan bahan dengan cara diangin-
anginkan pada tali jemuran. Pada saat mengeringkan bahan, hindari alat
pengering listrik atau seterika listrik karena akan merusak bahan.
Continue reading Meluruskan Tenunan Bahan
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Penyusutan Bahan

Penyusutan Bahan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Penyusutan Bahan

Untuk mendapatkan hasil pakaian yang benar-benar memuaskan,
penyusutan bahan juga merupakan hal yang harus diperhatikan.
Penyusutan bahan harus diperiksa sebelum meletakkan bahan. Caranya
adalah dengan mengetahui  apakah bahan tersebut dibuat tahan susut.
Pada bahan-bahan tertentu yang telah melalui proses penyusutan, pada
ujung bahan akan tercantum tAnda bahwa bahan tahan susut.
Kenyataannya, pada saat membeli bahan, kita tidak mengetahui apakah
bahan tersebut telah mengalami penyusutan atau tidak. Cara sederhana
untuk menyusutkan bahan yang belum mengalami proses penyusutan
dapat dilakukan melalui perendaman bahan, seperti pada proses
meluruskan tenunan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindarai
penyusutan bahan setelah bahan dijahit menjadi pakaian terutama untuk
bahan yang terbuat dari kapas atau bahan katun, sehingga tidak
mengakibatkan pakaian tidak sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Untuk mengetes bahan tersebut susut atau tidak, dapat dilakukan dengan
cara sederhana, potonglah bahan dengan ukuran 15 X 15cm, kemudian
cuci/rendam bahan tersebut, lalu dikeringkan dan diseterika. Apabila
setelah proses tersebut ukuran bahan tersebut tetap, berarti bahan tersebut
tidak susut. Sebaliknya, apabila ukurannya mengecil maka berarti bahan
tersebut mengalami penyusutan sehingga perlu dilakukan perendaman
terhadap seluruh bahan.
Continue reading Penyusutan Bahan
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Menyiapkan bahan

Menyiapkan bahan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Menyiapkan bahan


Setelah mengetahui empat hal yang harus diperhatikan dalam
membuat rancangan bahan, maka pengetahuan selanjutnya yang harus
dikuasai sebelum kita melaksanakan merancang bahan adalah meletakkan
pola pada bahan yang sesungguhnya. Ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan dalam meletakkan pola pada bahan, di antaranya adalah:
meluruskan benang pada ujung bahan, meluruskan tenunan bahan,
penyusutan bahan, dan melicinkan tenunan, serta memeriksa cacat kain.


Meluruskan benang pada ujung bahan


Semua bahan yang ditenun dapat diluruskan ujungnya. Ada dua
macam cara dalam meluruskan benang, yaitu dengan cara menyobek
bahan dan menggunting bahan.  Berbagai jenis bahan yang berasal dari
kapas yang ditenun rapat seperti: blaco, kain sprei, popelin, berkolin.
Bahkan beberapa bahan ada yang tidak berasal dari kapas, seperti:
chiffon, krep soset, yang dapat diluruskan dengan cara menyobek.
Adapun cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunting sedikit
pada tepi kain, kemudian menyobeknya sampai ke tenunan yang lain.
Dalam melakukan penyobekan harus dilakukan langsung dan cepat,
karena jika menarik sobekan terlalu lambat, akan menyebabkan tepi
sobekan berkerut dan tidak rata, dan apabila menyobeknya berhenti di
tengah jalan, sobekan dapat berubah arah ke arah benang lungsin.  Untuk
bahan-bahan yang mulur seperti triko, dan bahan tenunan renggang,
seperti: vitrase dan brokat tule, tidak dapat diluruskan dengan cara
menyobek. Cara yang dapat dilakukan adalah  dengan cara menarik
sehelai benang pakan dari tepi ke tepi kemudian digunting. Cara yang ke
dua ini memerlukan waktu lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik.
Continue reading Menyiapkan bahan
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Model Pakaian

Model Pakaian

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Model Pakaian


Model pakaian juga termasuk hal yang harus diperhatikan dalam
merancang bahan, karena sebelum pakaian dibuat  harus ditetapkan
modelnya terlebih dahulu. Setelah model dipilih, pola dasar diubah sesuai dengan model yang dikehendaki. Pola yang sudah diubah inilah yang
nantinya akan diletakkan pada bahan. Dengan model pakaian ini dapat
ditentukan di bagian mana letak belahan, lapisan apa saja yang dibutuhkan,
serta detail-detail atau  aksen-aksen lain yang terdapat pada suatu model
pakaian. Dengan demikian, dapat diketahui apakah bahan harus
dibentangkan atau  dilipat,  jika      berkaitan     dengan      model   pakaian
simetris atau asimetris. Untuk model pakaian simetris bahan pakaian dapat
dilipat dua memanjang, karena model pakaian kiri dan kanannya sama.
Untuk model asimetris, meletakkan bahannya harus dibentangkan karena
model pakaian kanan dan kirinya tidak sama. Contoh model pakaian
simetris dan asimetris dapat dilihat gambar 2.3. Dengan mengetahui  model
pakaian, dapat  diketahui pula bagian pola yang mana yang harus diletakkan
pada lipatan kain, bagian pola  yang mana yang harus diletakkan serong,
dan lain sebagainya, yang nantinya    akan   kita   pelajari   secara   lebih
mendalam lagi pada contoh-contoh peletakan pola.
Continue reading Model Pakaian
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Motif bahan

Motif bahan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Motif bahan



Berbicara mengenai motif bahan, terlebih dahulu harus diketahui
bahwa bahan pakaian ada yang tidak bermotif (bahan polos) dan bahan yang
bermotif. Motif bahan di antaranya adalah berkotak, bergaris, berbintik kecil
atau besar (polkadot), berbunga, bergambar binatang, motif abstrak, motif
batik, dan banyak lagi perkembangan motif bahan lain yang makin variatif.
Motif bahan juga perlu
diperhatikan dalam proses merancang
bahan. Hal ini berkaitan dengan cara
peletakan atau penataan pola pada
bahan, untuk bahan yang tidak
bermotif,  tidak akan banyak
mengalami kesulitan dalam meletakkan
pola. Demikian pula dengan motif
serak, maupun motif abstrak. Hal
tersebut disebabkan untuk bahan polos,
motif serak atau abstrak merupakan
motif yang tidak beraturan. Dengan

demikian dalam meletakkan pola dapat
diletakkan secara berlawanan arah, dan
tidak  perlu   memperhatikan   pertemuan motif pada garis-garis
sambungannya. Sedangkan untuk bahan bermotif dengan motif searah,
berkotak, bergaris ataupun motif istimewa (misalnya pada motif batik), kita
harus memperhatikan peletakan polanya. Karena untuk motif-motif yang
demikian, harus diperhatikan benar pertemuan motif pada tiap bagian
sambungan pakaiannya. Misalnya pada garis tengah muka atau tengah
belakang, pertemuan sisi badan, dan pertemuan antara motif pada badan dan
sakunya.

Contoh 1: Misalnya saja untuk kemeja
dengan bahan berkotak 
kita harus memperhatikan jatuhnya motif
pada pertemuan-pertemuan bagian yang lain.
Bagian-bagian itu meliputi: antara tengah
muka sebelah kanan dan kiri, antara sisi
muka dan belakang, pemasangan saku, dan
lain sebagainya. Demikian pula pada motif
istimewa  , kita harus
memperhatikan benar pertemuan antar
motifnya sehingga pada bagian permukaan
muka dan belakang, dan pada garis
sambungan suatu pakaian hendaknya
motifnya tidak terputus.
Uraian lebih lanjut tentang motif bahan ini akan dibahas pada saat kita
mempelajari cara meletakkan pola pada bahan.
motifnya tidak terputus.
Continue reading Motif bahan
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

PERISTILAHAN/GLOSSARY

PERISTILAHAN/GLOSSARY

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
PERISTILAHAN/GLOSSARY

Kampuh  :  Lebar guntingan atau jarak menggunting dari garis pola bagian
pinggiran kain yang merupakan tempat untuk menggabung
kain yang satu dengan kain yang lain.
Kelim  : Penyelesaian tepi kain untuk menghilangkan bagian yang
bertiras
Kumai  : Kain serong yang dibuat untuk melapisi pinggiran kerah dan
sebagainya guna menutupi tiras
Lungsin  :  Benang yang membujur lurus sepanjang kain dalam blok
Marker  : Teknik merancang bahan skala besar/industri
Pakan  : Benang yang melintang pada lungsin
Pias  : Garis hias atau sambungan berupa lajur yang disambung dari
atas  sampai ke bawah.
Rompok  : Kain serong untuk membalut kain, seperti pada garis leher,
ujung lengan,  ataupun tempat lain

Perlengkapan yang perlu dipersiapkan:

1) Bahan-bahan
a) kertas payung
b) kertas dorslag warna merah / biru
c) lem kertas
d) jarum pentul
2) Peralatan praktek
a) alat tulis
b) pensil jahit ( pensil merah/biru)
c) gunting kertas
d) penggaris
e) penggaris skala
Continue reading PERISTILAHAN/GLOSSARY
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Arah Serat kain

Arah Serat kain

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Arah Serat kain


Pada bahan pakaian terdapat dua arah serat benang yang saling
berlawanan, yaitu serat benang yang memanjang dan arah serat bahan yang
melebar. Arah bahan pakaian yang memanjang disebut benang lungsin yang
memanjang sejajar. Arah serat bahan yang melebar disebut benang pakan.
Tenunan dan benang pakan adalah tegak lurus pada benang lungsin dan
melintang dari tepi tenunan yang satu ke tepi  tenunan yang lain.


Benang lungsin dibuat lebih kuat  daripada benang pakan, karena
benang lungsin direntangkan pada alat tenun dan   mengalami sentakan dan
tarikan ketika bahan ditenun, sedangkan benang pakan hanya sebagai
pengisi saja. Jadi pada saat membuat pakaian dan membuat rancangan
bahan atau pada saat meletakkan pola pada bahan, arah panjang badan
sebaiknya mengikuti arah lungsin bahan. Hal tersebut perlu diperhatikan
karena ketepatan arah serat bahan  diperlukan sebagai tambahan kekuatan
ketika bahan pakaian sudah menjadi pakaian. Sebagai contoh, ketika kita duduk ataupun membungkuk dan melakukan gerakan-gerakan lainnya
memerlukan kelenturan bahan pakaian sehingga memberi kenyamanan
ketika melakukan gerakan. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman,
jatuhnya pakaian pada badan juga akan lebih baik. Bentuk pakaian pun tidak
berubah (meregang) setelah pakaian dipakai, dicuci dan diseterika. Untuk
model-model tertentu yang memerlukan kelenturan tertentu (seperti draperi)
atau untuk bagian-bagian tertentu seperti bagian dalam kerah, lapisan untuk
belahan, pembuatan kumai serong dan rompok, diperlukan peletakan bahan
dengan arah serong, daripada ke arah lebar bahan (mengikuti arah pakan).
Hal ini disebabkan dibutuhkan keregangan yang lebih tinggi untuk
mengikuti bentuk pakaian yang diharapkan.

Ingin kursus menjahit di Yogya, di Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” saja : lama pendidikan antara 1-2 bulan atau tergantung kemampuan siswa sampai selesai. Kilat selama 1 bulan.

Kursus Jahit Bordir Jogja Kursus Jahit Bordir Yogya

LPK NAVITA


Tempat Pelatihan Orang Mandiri
Pelatihan Jahit, Kaos, Tas, Bordir, Jilbab, Sulam Pita, Payet, Selimut, Bantal, Aneka Kreasi Flanel, Aplikasi Kain Perca, Batik, Daster, Bed Cover, Kebaya, Korden, Rajut, Sablon, Jahit Kucing/Anjing, Desain Baju, Kamisol, Manik-Manik, Pakaian Dalam

Mudah-Murah-Hemat-Terampil

Kenapa memilih LPK Navita:

Belajar dengan menyenangkan
Minim ujian
Guru dididik secara khusus dengan pengalaman
Murid diberikan kebebasan
Minim sistem rangking
Menganut paham "less is more"
Menetapkan standart sendiri
Sesama LPK tidak bersaing, tidak memperebutkan murid untuk keuntungan
Lebih Cepat Selesai
Lebih  Cepat Meningkatkan Penghasilan
Lebih Banyak dicari di dunia kerja
Berpengalaman sejak 2003
Berpengalaman dalam Gugus Kendali Mutu Nasional 2009
Mesin Jahit Bordir Lengkap Kecil-Besar
Magang
GRATIS lebih dari 70 Modul Jahit Terbaik EBOOK senilai 500.000
Biaya Mulai 350rb/program
Tempat terjangkau(200m ke selatan Jalan Kusumanegara)
Disediakan asrama bagi yang berasal luar kota yogya
Terima Order Jahitan Partai Besar/Kecil

Glagah Uh4/196
Warungboto Umbulharjo yogyakarta
PH.(0274)450326

buka cabang di sleman :
Perum Sidoarum Blok III Jl. Kepodang S-42
Godean Sleman Yogyakarta
HP. 085740028487
pin BB 75F08617
.
# Metode Pendidikan di Lembaga kursus menjahit : “LPK Navita” :

Peserta kursus menjahit dibimbing oleh guru-guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing, dengan teori & praktek ujian lokal dan nasional.

Setiap peserta Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” yang lulus diberi STTB / sertifikat dan ijazah negara.

Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” jurusan Tata Busana, Desain Mode, Bordir memiliki ijin resmi Depdikbud, mendidik dan mempersiapkan siswa belajar agar siap bekerja dan mandiri dalam berwiraswasta.
Lembaga kursus menjahit di Yogyakarta






























Kursus Jahit Bordir Jogja Kursus Jahit Bordir Yogya

Akhirnya, Cara Menjahit di 2016 Terungkap !




Continue reading Arah Serat kain
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola Busana

Pola Busana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pola Busana


1.  Apakah pola itu?
2.  Jelaskan macam-macam pola yang Anda ketahui!
3.  Bagaimana cara memilih pola yang baik? Jelaskan!
4.  Bagaimana cara menyesuaikan ukuran pada orang yang bungkuk?
5.  Bagaimana cara menyesuaikan pola pada orang busung?


1.  Pola adalah jiplakan bentuk badan seseorang.
2.  Macam-macam pola: pola dasar, pola baku, pola jadi, pola draping.
3.  Cara memilih pola yang baik.
a.  Disesuaikan dengan ukuran, ukuran sama atau mendekati sama.
b.  Model sedang In the Fashion.
c.  Disesuaikan dengan kemampuan pembuat baju, agar tidak
mendapatkan kesulitan pada waktu membuat busana.
4.  Cara menyesuaikan pola pada orang yang bungkuk.
a.  Ukuran panjang punggung di tambah 2 - 5 cm.
b.  Ukuran panjang muka dikurangi 2 cm.
c.  Ukuran lengan belakang ditambah 2 - 5 cm.
d.  Kerung lengan muka dikurangi 2 cm.
5.  Cara menyesuaikan pola pada orang busung
a.  Ukuran panjang muka ditambah 2 - 5 cm.
b.  Ukuran panjang punggung dikurangi 2 cm.
c.  Kerung lengan muka ditambah 2 - 5 cm.
d.  Kerung lengan belakang ditambah 2 cm.
Continue reading Pola Busana
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola

 Pola


les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Pola
1.  Pola kontruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran badan
seseorang diperhitungkan secara matematis dan dikerjakan di tempat
datar.
2.  Pola jadi adalah satu paket/lebih, pola yang langsng dapat dipakai
untuk membuat busana.
3.  Pola draping adalah pola yang langsung dibuat pada boneka jahit
(dressform).

1.  Pakaian yang baik adalah pakaian yang jika dipakai akan memberikan
kesan:
-  In the Fashion.
-  Sesuai bentuk tubuh.
-  Sesuai dengan kesempatan pakaian.
2.  Tujuan pemilihan pola adalah untuk mempermudah dalam membuat
pakaian.
3.  Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan pola jadi.
a.  Ukuran pola jadi sama/mendekati ukuran model.
b.  Desain pakaian sedang in the fashion.
c.  Desain sesuai dengan kesempatan pemakaian



1.  Sebutkan jenis-jenis ukuran yang menjadi dasar penyesuaian pola!
2.  Jelaskan cara menyesuaian ukuran lingkar!
3.  Jelaskan cara menyesuaikan ukuran lebar!
4.  Jelaskan cara menyesuaikan ukuran panjang!


1.
a.  Ukuran Lingkar: lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar badan.
b.  Ukuran Lebar: lebar muka, lebar punggung.
c.  Ukuran Panjang: panjang muka, panjang punggung, panjang rok.
2.  Ukuran lebar di bagi 4
Misalnya:  Selisih ukuran +4
Maka +4 = 4 = +1
Pada pola garis lingkar tersebut dimasukkan 1 cm dari garis pola yang
asli.
3.  Ukuran lebar dibagi 2
Misalnya:  Selisih ukuran -4
Maka -4 = 2 = -2
Pada pola garis lingkar tersebut ditambahkan 2 cm ke luar garis pola
yang asli.
4.  Ukuran panjang dibagi 1 atau tidak dibagi
Misalnya:  Selisih ukuran +5
Pada pola garis panjang tersebut dikurangi 5 cm dari garis pola yang
asli.

1.
Continue reading Pola
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola Celana

Pola Celana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pola Celana

Menambah ukuran panjang celana


Misalnya:  -  Selisih panjang pesak = +4 cm.
Cara:  -  Buat garis mendatar 5 cm di atas garis panggul.
-  Potong jangan sampai putus, kembangkan selebar 1 cm.
-  Tambahkan pada bagian pesak muka 1 cm.
-  Tambahkan pada bagian pesak belakang 2 cm.

 Mengurangi ukuran panjang pesak


Misalnya:  -  Selisih panjang pesak = -4 cm.
Cara:  -  Buat garis mendatar 5 cm di atas garis panggul.
-  Lipat selebar selebar 1 cm berpusat pada garis sisi.
-  Kurangi bagan pesak muka 1 cm.
-  Kurangi bagian pesak belakang 2 cm.
-  Tambahkan pada bagian pesak muka1 cm
Continue reading Pola Celana
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Mengurangi ukuran TM, TB, sisi tidak

Mengurangi ukuran TM, TB, sisi tidak 

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Mengurangi ukuran TM, TB, sisi tidak 


Misalnya:  
-    Selisih ukuran panjang muka (TM)=  -2cm.
-  Selisih ukuran panjang punggung
(TB)= -2cm.
-  Selisih ukuran panjang sisi = -.
Cara:
-  Tarik garis 10 cm TB menuju ujung
bahu.
-  Gunting tidak sampai putus.
-  Lipat 2 cm dan perbaiki garis TB.

Memendekkan panjang bahu


Misalnya:  -  Selisih panjang bahu= -2 cm
Cara:    
-  Tarik garis siku-siku dari  3
1   panjang dari ujung bahu hingga
pangkal lingkar lengan.
-  Gunting garis-garis tersebut, sisakan jangan sampai putus.
-  Tarik ujung bahu ke arah bahu tertinggi, hingga panjang bahu
berkurang 2 cm.
-  Perbaiki garis baku.

Mengurangi ukuran panjang rok

Misalnya:

 -  Selisih panjang rok= -2cm.
Cara:    
-  Ukur dari garis panggul ke bawah,
bagi 2, buat garis tegak lurus.
-  Ukur 2 cm ke bawah buat garis tegak
lurus.
-  Lipat/pertemukan kedua garis
tersebut.
Continue reading Mengurangi ukuran TM, TB, sisi tidak
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Memanjangkan panjang bahu

Memanjangkan panjang bahu

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Memanjangkan panjang bahu


Misalnya:  
-    Selisih panjang bahu = +2cm.
Cara:
-   Ukur dari bahu tertinggi ½ panjang bahu  -1cm.
-  Tarik garis tegak lurus ke bawah.
-  Tarik garis horisontal dari ½ kerung lengan. 
-  Gunting garis tersebut, sisakan jangan sampai putus.
-  Tarik ujung bahu, hingga panjang bahu +2cm.
-  Perbaiki garis pola pada bahu tersebut.

 Memanjangkan panjang rok


Misalnya:  
-  Selisih panjang rok = -2 cm.
Cara:
-   Ukur dari garis panggul ke bawah,
bagi 2 buat garis tegak lurus.
-  Gunting garis tersebut, tarik rok
bagian bawah sepanjang 2 cm.
-  Perbaiki bentuk garis pola.


 Mengurangi ukuran panjang


(1) Mengurangi ukuran TM, TB, dan sisi.
Misalnya:
-  Selisih ukuran panjang muka (TM)= +2cm.
-  Selisih ukuran panjang panggung=   
+2cm.
-  Selisih ukuran panjang sisi = +2cm.
Cara:  
-   Ukur panjang sisi, bagi 2, buat garis
tegak lurus TM/TB.
-  Ukur ke bawah 2cm, buat garis lagi.
-  Lipat/pertemukan kedua garis
tersebut.
Continue reading Memanjangkan panjang bahu
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Mengurangi ukuran lebar

Mengurangi ukuran lebar

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Mengurangi ukuran lebar


Misalnya: Selisih lembar muka: +2 Æ +2 : 2 = +1
Cara:   
-  Buat garis vertikal dari kupnat bahu sampai garis pinggang.
-  Buat garis horisontal mendatar dari ½
lingkar kerung lengan.
-  Gunting  garis kerung lengan, garis
bahu (tidak putus), garis pinggang
(tidak putus).
-  Tarik ke bawah potongan pola,
kurangi 1 cm.
-  Perbaiki garis bahu, garis kerung
lengan dan garis sisi.


Ukuran Panjang


  Menambah ukuran panjang

(1) Memanjangkan TM, TB, dan sisi.
Misalnya:   
-  Selisih ukuran muka (TM) = +2 cm.
-  Selisih panjang punggung (TB) = +2 cm.
-  Selisih ukuran panjang sisi = +2 cm.
Cara:  
-  Tarik garis tegak lurus TM/TB dari titik
tersebut.
-  Gunting hingga putus, panjangkan 2 cm.
-  Perbaiki garis pola, garis kupnat.

(2) Memanjangkan TM, TB, sisi tidak
Misalnya :  
-  Selisih ukuran panjang muka (TM) = + 2cm.
-  Selisih ukuran panjang pungging (TB) = + 3cm.
-  Ukuran panjang sisi sama.  
Cara:
-  Ukur panjang sisi, bagi 2.
-  Tarik garis tegak lurus TM/TB.
-  Gunting jangan sampai putus.
-  Tarik ke bawah bagian bawah pola,
panjangkan (untuk TM =  +2cm, TB + 3 cm).
-  Perbaiki garis pola dan garis kupnat.






3 cm).
Continue reading Mengurangi ukuran lebar
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola badan bawah

Pola badan bawah 

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pola badan bawah 


(a) Lingkar pinggang, panggul dan lingkar bawah rok
Misalnya:  
-  Selisih lingkar pinggang: 
-6 Æ -6 : 4 = -1 ½  
-  Selisih lingkar panggul: 
-6 Æ -6 : 4 = -1 ½  
Cara:  
-  Buat garis lurus ke bawah, mengikuti
garis kupnat.
-  Buat garis kedua, 1 ½ cm dari garis
pertama.
-  Lipat/pertemukan kedua garis,
lekatkan.

 
(b) Lingkar pinggang rok
Misalnya:  Selisih lingkar pinggang: -2 Æ -2 : 4 = +½  
Cara:  
-  Buat garis di dalam garis pola
dari pinggang masuk ½ cm
mendekati garis panggul.


(c) Lingkar panggul rok
Misalnya:  Selisih lingkar pinggang: +6 Æ +6 : 4 = +1½  
Cara:  
-  Ukur dari garis panggul 1 ½ cm
masuk dari garis pola.
-  Buat garis panggul dari garis pingang
melalui titik yang baru.


2)  Ukuran Lebar
a)  Menambah ukuran lebar 
Misalnya: Selisih lembar muka: -2 Æ -2 : 2 = -1
Cara:   
-  Buat garis vertikal dari kupnat bahu sampai garis pinggang.
-  Buat garis horisontal mendatar dari ½
lingkar kerung lengan.
-  Gunting  garis kerung lengan, garis
bahu (tidak putus), garis pinggang
(tidak putus).
-  Tarik ke atas kedua pola, lebarkan     
1 cm.
-  Perbaiki garis bahu, garis kerung
lengan dan garis sisi.



-  Perbaiki garis bahu, garis kerung
Continue reading Pola badan bawah
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Menyiapkan Pola

 Menyiapkan Pola

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Menyiapkan Pola

1)  Pilih pola yang sesuai atau mendekati ukuran model.
2)  Jiplak pola sesuai dengan desain yang dipilih.



Menyesuaikan Pola


1)  Ukuran Lingkar
a)  Menambah ukuran lingkar
(1) Badan atas (lingkar badan, pinggang, kerung lengan)
Misalnya:  lingkar badan: 90,
  lingkar badan: 92,
  maka: 92-90 = 2 cm, 2 cm:4 = 0,5 cm. 
Cara :   Tambahkan 0,5 cm dari sisi garis pola badan  muka, buat
garis pola yang baru tambahkan 0,5 cm dari garis pola
belakang, lihat garis pola yang baru tambahkan 0,5 cm dari
sisi garis pola lengan, lihat garis pola yang baru.


(2) Pola badan bawah/rok 
(a)  Lingkar pinggang, panggul dan  lingkar bawah rok.
Misalnya:  Selisih lingkar pinggang: 6 Æ 6 : 4 = 1 ½  
      Selisih lingkar panggul: 6 Æ 6 : 4 = 1 ½  

Cara: - Buat garis lurus ke bawah, mengikuti garis kupnat
a.  Gunting hingga putus
b.  Besarkan lingkar tersebut
dengan menambarkan 1 ½ cm
pada guntingan tersebut.
c.  Betulkan garis pola tersebut.
 

(b)  Lingkar pinggang
Misalnya:  Selisih lingkar pinggang:
2 Æ 2 : 4 =  ½  
Cara:  
-  Tambahkan pada gambar keluar
garis sebesar ½ cm.  

(c)  Lingkar panggul rok
Misalnya:  Selisih lingkar panggul:
6 Æ 6 : 4 = 1 ½  
Cara:  
-  Tambahkan pada garis panggul
sampai bawah rok 1 ½ cm ke luar


b)  Mengurangi Ukuran Lingkar
(1) Pola atas (lingkar badan, pinggang, kerung lengan)
Misalnya:  
Selisih lingkar badan: -4 Æ -4 : 4 = -1
Selisih lingkar pinggang: -4 Æ -4 : 4 = -1
Selisih lingkar lengan: +4 Æ -4 : 4 = -1
Cara :   
Tambahkan 1 cm dari sisi garis pola
badan muka, buat garis pola yang
baru kurangi 1 cm dari garis sisi
pola badan belakang, buat garis
pola yang baru. 


Gambar 3.5).
Continue reading Menyiapkan Pola
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Mengukur badan model

Mengukur badan model

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Mengukur badan model

2)  Lingkar leher
Diukur sekeliling pangkal leher dengan  meletakkan jari telunjuk di
lekuk leher.
3)  Lingkar badan
Diukur sekeliling badan atas yang terbesar melalui puncak dada
ditambah 4 cm.
4)  Lingkar pinggang
Diukur pas sekeliling pinggang.
5)  Lingkar panggul 
Diukur sekeliling panggul terbesar pas ditambah 4 cm.
6)  Tinggi panggul
Diukur dari batas ban pinggang sampai garis panggul.
7)  Panjang Punggung
Diukur dari tulang leher yang menonjol ke bawah sampai tali pinggang.
8)  Lebar punggung
Diukur 9 cm di bawah tulang leher yang menonjol, kemudian diukur
dari batas ketiak kiri ke ketiak kanan.
9)  Panjang sisi
Diukur dari batas ketiak ke bawah ban pinggang dikurangi dua atau
tiga.
10)  Lebar muka
Diukur turun 5 cm dari lekuk leher muka kemudian diukur dari batas
lengan kanan ke lengan kiri.
11)  Panjang muka 
Diukur dari lekuk leher tengah muka ke bawah sampai tali pinggang.

12)  Tinggi dada
Diukur dari ban pinggang tegak lurus ke atas sampai puncak dada. 
13) Panjang bahu
Diukur dari pangkal leher sampai tulang bahu (bahu terendah).
14) Lingkar lubang lengan
Diukur sekeliling lubang lengan pas ditambah 4 cm.
15) Panjang lengan blus
Diukur dari puncak lengan ke bawah sampai tulang pergelangan lengan
yang menonjol.

16) Lebar dada
Diukur dari jarak ke dua puncak dada.
17) Ukuran uji
Diukur dari tengah muka di bawah tali melalui puncak dada ke puncak
lengan kemudian serong ke tengah belakang tali pinggang.
Continue reading Mengukur badan model
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Kegiatan Belajar

Alat yang digunakan pada kegiatan belajar adalah sebagai berikut.
a.  Pita ukur
Alat ini digunakan untuk mengukur model dan mengukur garis-garis pola.
b.  Pensil
Pensil yang digunakan ada 2 dua, yaitu:
1)  Pensil hitam, untuk menjiplak pola/menyesuaikan pola.
2)  Pensil merah, biru, digunakan  untuk menandai bagian pola muka
(warna merah) bagian pola belakang warna merah.
c.  Penggaris pola, berfungsi untuk mempermudah dalam menjiplak pola dan
memperbaiki garis-garis pola yang disesuaikan. Penggaris pola ada
bermacam-macam bentuknya, berbentuk segitiga siku-siku, kerung lengan,
berbentuk garis panggul dan sebagainya.
d.  Gunting kertas, digunakan untuk menggunting pola yang akan
disesuaikan.


Bahan

Bahan-bahan yang akan digunakan pada kegiatan belajar ini adalah pola
baku dan kertas pola tansparan.


Kesehatan dan Keselamatan Kerja 

a.  Semua alat diletakkan di atas meja datar.
b.  Pastikan penerangan dalam ruangan cukup terang.
Continue reading Kegiatan Belajar
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

MENYESUAIKAN POLA JADI

MENYESUAIKAN POLA JADI

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
MENYESUAIKAN POLA JADI
 
Pola jadi atau pola siap pakai pada umumnya harus disesuaikan dengan
ukuran model. Karena ukuran model mempunyai komposisi yang lebih
bervariasi. Pada penyesuaian pola, besar pola bisa berubah b ertambah atau
berkurang. 

Pola bertambah jika pola jadi  lebih kecil dari ukuran model, dan pola
berkurang jika pola jadi lebih besar dari ukuran model. Pada dasarnya ukuran
dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan.

Ukuran Lingkaran

a.  Lingkar leher, lingkar badan/dada, lingkar pinggang, lingkar panggul.
b.  Selisih pada ukuran lingkar dibagi empat (sebab pada  ukuran lingkar
dibuat ½ dari muka dan ½ dari belakang sama dengan ¼ bagian). 

Ukuran Melebar

a.  Lebar muka/dada lebar punggung.
b.  Selisih ini dibagi dua (sebab pada ukuran lebar dipakai ½ bagian) 

Ukuran Panjang

a.  Panjang muka, panjang punggung, panjang bahu, panjang rok.
b.  Selisih ini tidak dibagi (sebab panjang pola dibuat dengan ukuran
panah sepanjang ukuran yang diambil).
Continue reading MENYESUAIKAN POLA JADI