Pengujian Laboratorium Kekuatan Rekat Bahan |
Pengujian Laboratorium Kekuatan Rekat Bahan
Langkah-langkah pengujian kekuatan rekat contoh uji sesuai dengan SNI 0894: 2008 (Badan Standardisasi Nasional, 2008), antara lain sebagai berikut.
Persiapan Alat
Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan rekat pada contoh uji berupa alat uji kekuatan tarik jenis laju mulur yang bernama pendulum tester.Persiapan bahan
Masing-masing contoh uji yang telah dipotong dengan ukuran 15 cm x 2,5 cm sekurang-kurangnya sebanyak 5 buah.
Langkah kerja
Langkah kerja dalam pengujian laboratorium kekuatan rekat bahan adalah sebagai berikut.
(1) Mengupas contoh uji sepanjang 7,5 cm.
(2) Menjepit contoh uji yang telah dikupas pada klem atas dan klem bawah secara simetris dengan jarak jepit 7,5 cm.
(3) Menjalankan mesin, contoh uji mengalami tarikan hingga bahan terbuka.
(4) Menghentikan mesin dan membaca besarnya kekuatan rekat tertinggi pada grafik. Kekuatan rekat merupakan hasil rata-rata dari 5 kali pengujian.
(5) Mencatat hasil pengujian dalam laporan.
Pengujian Kerataan Permukaan Bahan Utama
Sebelum melakukan pengujian kerataan permukaan bahan utama dilakukan proses perendaman terhadap contoh uji (bahan jas). Proses perendaman bahan jas antara lain sebagai berikut.
Proses Perendaman Bahan Jas
Proses perendaman bahan jas setelah dilakukan pengepresan lapisan dalam pada bahan utama jas, yaitu sebagai berikut.Persiapan Alat
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses perendaman, antara lain ember berukuran sedang dan kayu pengaduk.
Langkah Kerja
Langkah kerja yang perlu dilakukan dalam perendaman bahan sebelum dilakukan pengujian kerataan permukaan bahan, antara lain sebagai berikut.
(1) Memasukan contoh uji ke dalam ember yang berisi air.
(2) Mengaduk contoh uji beberapa kali dalam kurun waktu 30 menit.
(3) Mengambil contoh uji dari air dan mengeringkan dengan menggantungnya pada jamuran.
Pengujian Kerataan Permukaan Bahan Utama
Kerataan permukaan bahan diuji dengan cara mengamati dan membandingkan contoh uji sebelum direndam dengan contoh uji setelah direndam secara visual dan rabaan oleh panelis, dengan demikian penilaian hasil pengujian tergantung pada indera penglihatan dan indera peraba dari panelis, sehingga panelis yang dimintai kesediaanya untuk menguji harus memenuhi persyaratan sebagai panelis terlatih, yaitu orang yang ahli dalam bidang bahan tekstil maupun busana.
Prinsip pengujian kerataan permukaan bahan adalah dengan mengamati dan membandingkan contoh uji sebelum direndam dengan contoh uji. Penilaian contoh uji berdasarkan jumlah gelembung-gelembung atau tonjolan-tonjolan yang terdapat pada contoh uji dibandingkan dengan contoh uji sebelum direndam. Memberikan penilaian dengan angka 5 bila tidak ada gelembung atau tonjolan pada contoh uji sama sekali, angka 4 bila gelembung pada bahan ≤ 25% dari keseluruhan permukaan contoh uji, angka 3 bila gelembung pada bahan ≤ 50% dari keseluruhan permukaan contoh uji, angka 2 bila gelembung pada bahan ≤ 75% dari keseluruhan permukaan contoh uji, dan angka 1 bila gelembung terdapat pada seluruh permukaan bahan. Langkah-langkah dalam pengujian kerataan permukaan bahan, antara lain sebagai berikut.
Persiapan Alat
Alat yang digunakan untuk menilai kerataan permukan bahan oleh panelis, yaitu berupa lembar penilaian kerataan permukaan bahan seperti yang tertera pada lampiran 4.
Langkah Kerja
Langkah kerja dalam pengujian kerataan permukaan bahan utama adalah sebagai berikut.(1) Panelis meletakan masing-masing contoh uji dan contoh uji sebelum direndam pada sebuah bidang datar sehingga mudah diamati oleh panelis.
(2) Panelis mengamati, membandingkan, dan menganalisis secara visual dan rabaan contoh uji sebelum direndam dengan contoh uji.
(3) Panelis menuliskan penilaian pada lembar penilaian kerataan permukaan bahan.
(4) Menuliskan hasil penilaian oleh panelis pada laporan.
Berdasarkan instrumen penelitian yang telah diutarakan di atas, maka dapat digambarkan skema langkah eksperimen pada gambar berikut ini.
0 komentar:
Post a Comment