, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Hasil meliputi :

 Hasil meliputi :

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Hasil meliputi :

 

a. Desain berupa gaun terusan dengan tambahan kerutan pada bawah lengan, bagian

dada, bagian leher, dan bagian rok.
b. Pola dasar yang digunakan adalah pola Alwine karena hasilnya pas dibadan dan
mudah dikerjakan.
c. Penampilan busana pesta akan nampak lebih indah dengan penambahan hiasan
payet tabur dan bebatuan yang diterapkan dibagian depan dan belakang gaun serta
pada rok kerut.

a. Desain busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dan payet tabur memberi

kesan glamour dan menarik.
b. Pola
Pola yang digunakan adalah pola Alwine, hasilnya pas dibadan dan mudah dalam
proses pembuatannya.
c. Teknik Jahit
Teknik jahit busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dikerjakan dengan
kampuh setik balik dan diselesaikan dengan dirompok.
d. Penyelesaian
Busana pesta diselesaikan dengan cara:
1) Memasang payet tabur pada bagian badan atau memberi hiasan yang dapat
memperindah busana.
2) Penyelesaian pada bagian tiras kerutan adalah dengan dirompok.
Kesulitan yang dihadapi pada saat memasang kerutan pada bagian badan
tepatnya pada garis leher. Menyamakan lebar kerutan yang satu dengan yang lain.
Namu, kasulitan itu dapat di atasi dengan menjelujur terlebih dahulu baru kemudian
dijahit.


(1) Proses pembuatan busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dimulai melalui

beberapa tahap yaitu meliputi: pembuatan desain (desain sajian dan desain
produksi), membuat pola, memotong bahan, menjahit dan memberi hiasan. Pola
yang digunakan dalam pembuatan busana pesta pengantin ini adalah pola Alwine,
pola Alwine tidak mengalami kesulitan karena polanya sederhana. Hasil busana
dengan menggunakan pola tersebut pas di badan, hiasan yang digunakan pada
busana pesta pengantin ini adalah payet dan batu-batuan. Biaya untuk membuat
busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles sebesar Rp. 597.100,-
(2) Perlengkapan busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles terdiri dari cincin,
anting, sepatu, dan accesoris rambut.
(3) Pemeliharaan busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dengan cara dicuci
secara kering ( Dry Cleaning ) yaitu salah satu metode dalam pembersihan
pakaian yang sama sekali tidak menggunakan air sebagai bahan pembasahannya,
melainkan menggunakan minyak solvent yang khusus dibuat untuk cara
pencucian ini.

Saran yang dapat diberi dalam pembuatan busana pesta remaja dengan

aksentuasi ruffles ini antara lain:
(1) Kain yang digunakan untuk membuat busana pesta ini adalah kain thai silk dan
sifon yuryu metalik yang digunakan sebagai kerutan, maka dalam menjahit harus
rapi agar dapat menghasilkan kerutan yang rata.
(2) Setelah dipakai sebaiknya busana pesta, dicuci secara dry clean (pencucian
secara kering) agar tidak merusak payet dan batu-batuan.
(3) Untuk penyelesaian tepi ( tiras ) kerutan dapat diselesaikan dengan cara
dirompok menggunakan kain yang sama.
(4) Bagi pembaca yang akan memanfaatkan busana pesta remaja dengan aksentuasi
ruffles sebagai busana pesta khususnya dalam pembuatannya diperlukaan
kesabaran, ketelitian, untuk mendapatkan hasil baik dan rapi serta nyaman bagi
si pemakai.


DAFTAR PUSTAKA

Arifah A, Riyanto, 2003. Desain Busana. Bandung : YAPEMDO.
APPMI. 2004. Ragam Busana Pesta. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Hartatiati, Sulistio. 2004. Rancang Busana. Semarang : UPT UNNES Press.
Isyanti Tungga, Dewi. 2004. Check Your Body and Make It Chic. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Lukman, Ali. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia II. Jakarta : Balai Pustaka
Porrie , Mulyawan. 1999. Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta : PT. BPK
Radias, Saleh. Aisyah, Jafar. 1991. Teknik Dasar Pembuatan Busana. Jakarta :
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Richard, Sihite. 2000. Laundry And Dry Celaning. Surabaya : SIC.
Semiawan, Conny, dkk. 1987. Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Sekolah
Menegah. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sugeng, Hariyadi. 2003. Psikologi Perkembangan. Semarang : UPT MKDK UNNES.
Wasia Roesbani dan Roesmini Soerjaatmadja. 1984. Pengetahuan Pakaian. Jakarta :
DEPDIKBUD.
______. 2001a. 101 Tip Terpenting Dasar Menjahit. Jakarta : Wasia Roesbani.
Yekti ,Kristanto. 1999. Membuat Pola Tingkat Dasar. Semarang

0 komentar:

Post a Comment