, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Sistem pemeriksaan dalam proses produksi

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Sistem pemeriksaan dalam proses produksi

Sistem pemeriksaan dalam proses produksi



a) Pemeriksaan sample (sample inspection)


Sample adalah contoh bahan atau material, contoh model atau style, atau
contoh garmen.Sample ini dapat berupa sample dari pihak pembeli atau pun
yang dibuat oleh pihak pabrik.
Sample yang dimaksud di sini adalah sample yang dibuat oleh pihak pabrik
berdasarkan contoh dari pihak pembeli.
Tujuan pemeriksaan adalah agar seluruh sample yang dibuat oleh pihak
pabrik (bagian sample) bebas dari cacat, kerusakan, penyimpangan/
ketidaksesuain baik model, mutu jahitan/finishing, ukuran, warna, dan lain
sebagainya.

Setelah menerima sample, selanjutnya sample di-copy komplit size, cek
style dan ukuran, kemudian dilanjutkan dengan membuat top sample pre
production sebanyak 4 pcs atau lebih per style dan size.

Urutan/Prosedur Pemeriksaan Sampel (QC Sampel):



 Petugas bagian quality control (QC) akan menerima sample dan
lembar pemeriksaan sample dari petugas bagian sample.
 Lembar rencana kerja (work-sheet) dan contoh produk garmen yang
akan diproduksi dibuat oleh petugas bagian sample & Merchandiser
diserahkan ke bagian QC.
 Petugas QC akan memeriksa dan memberi komentar/koreksi terhadap
sample pada lembar pemeriksaan (work-sheet) dan menyerahkan
kembali kepada merchandiser.
 Merchandiser mempelajari catatan QC dan memutuskan untuk dikirim
ke bagian produksi atau ditolak dan dikembalikan kepada bagian
pembuatan sample untuk dibuat ulang contoh atau sample.
 Jika sample ditolak oleh merchandiser maka sample akan
dikembalikan kepada bagian pembuatan sample untuk diperbaiki atau
dibuat ulang sesuai dengan mutu sample yang dikehendaki oleh
pembeli.
 Jika sample diterima atau disetujui oleh merchandiser maka sample
tersebut akan dikirim oleh merchandiser ke pihak pembeli guna
mendapatkan persetujuan, sesuai permintaan atau tidak (approval
sample)
 Petugas QC akan menerima salinan atau copy laporan pemeriksaan
sample dari merchandiser.
 Sampel yang telah disetujui pihak pembeli (approval sample)
dikembalikan ke bagian produksi untuk diproduksi secara massal.


b) Pemeriksaan pada bagian potong/cutting



 Cutting adalah proses pemotongan kain sesuai pola marker yang ada
dan sudah dicek kebenarannya oleh bagian marker dan QC cutting.
 Secara singkat yang dilakukan oleh bagian QC cutting adalah
mengecek gelaran kain, kain tidak gelombang, tidak melipat, kain
bawah sampai atas harus sama, dan penyusutan kain. Kemudian
mengecek hasil potongan, potongan harus sesuai dengan sample dan
toleransi ukuran.


c) Pemeriksaan pada bagian fusing



 Melakukan pemeriksaan terhadap hasil fusing sebelum dan sesudah
pencucian. Apakah mengalami perubahan warna dan ukuran.
 Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas fusing yang dihasilkan,
terdapat delamination dan strike trough atau tidak. Apakah bond
strength sudah memenuhi standar atau tidak.
 Melakukan pemeriksaan khusus untuk kain stripe/kotak hasil fuse benar
benar lurus dan balance.
 Melakukan pemeriksaan apakah interlining yang digunakan sudah sesuai
dengan yang ditentukan oleh buyer atau tidak.

d) Pemeriksaan pada bagian jahit.



Urutan/prosedur pemeriksaan pada proses Sewing:
 Bekerja sesuai dengan pedoman produksi atau work sheet.
 Mengikuti proses sesuai dengan layout sampai baju jadi
 Periksa hasil cutting per komponen sesuai dengan sample dan
toleransi
 Memeriksa jumlah setikan dalam 1 inch (stitch/inch)
 Periksa hasil jahitan dan ukuran tiap tahapan proses, jahitan
harus baik, rapi, tidak loncat.
 Periksa hasil jadi sesuai dengan work sheet
 Periksa hasil jadi setelah dilakukan trimming
 Semua data dicatat pada blangko yang sudah disediakan

Lebih detailnya adalah sebagai berikut :



 Melakukan pemeriksaan terhadap model/style yang akan
digunakan.
 Melakukanpemeriksaanterhadap material penunjang yang
akan digunakan, nisalnya : Label, Button, benang
 Melakukan pemeriksaan terhadap hasil komponen
jadi, spi, ukuran,model/style, handling/penanganan
 Melakukan pengukuran terhadap garmen jadi
 Melakukan tes cuci pada garmen jadi untuk mengetahui
apakah ada perubahan warna, dan ukuran setelah pencucian.

0 komentar:

Post a Comment